Bagian 23 - Sehangat Senja

8.4K 381 83
                                    

Mungkin memang iya aku tak seindah senja yang datang kala petang tiba. Tapi aku bisa menjadi hangat seperti senja yang mungkin bisa menghangatkan hatimu yang dingin itu.

-detiarifin-

••••

"Kak Satya" ucap Senja sambil berlari.
"Nanti gue jelasin sama lo" teriak Silla dari luar.

Saat Senja sedang asik-asiknya menyalin materi yang tadi saat dia tidak masuk, tiba-tiba Rafael duduk di sampingnya.

"Nanti pulang sekolah latihan soal sama gue" ucap Rafa pada Senja.

"Dimana?" tanya Senja yang masih berkutat dengan pensilnya.

"Emm,dimana ya... asal jangan di rumah lo deh" Rafa sedikit berpikir untuk mencari tempat yang tepat.

"Loh kok?" tanya Senja tak mengerti dengan kata-kata Rafa.

"Tenang aja, nanti gue yang minta ijin sama Abang lo" ucap Rafa sambil pergi meninggalkan Senja.

"Tapi Raf_-" Belum selesai Senja bicara tapi Rafa sudah tidak ada disampingnya.

Ya besok adalah hari dimana mereka harus berjuang bersama-sama untuk mengisi soal-soal Biologi di Kancah Nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta City.

Senja sudah tidak sabar, dia ingin menginjak lagi tanah yang penuh dengan kebudayaan itu. Disana dia dibesarkan oleh Mbah nya .
Selama satu minggu Rafa dan Senja harus absen dari belajarnya seperti biasa di kelas. Mereka yakin mereka akan bisa membawa Fiala bergelarkan peringkat satu dan akan menjadi kebanggaan warga Bandung dan Sekolahnya.

Drrrtt drrrttt
Ponsel Senja bergetar, ada satu notifikasi di ponselnya. Ahh Senja lupa belum mengganti nama Danu di ponselnya.
Kak Danu Tampan : nanti pulang bareng gue!.

Degh!
"Kenapa dia tiba-tiba ngajak pulang bareng ya" batin Senja bertanya-tanya.
"Em em balas gak ya.." Senja sedikit berpikir.
"Aku balas aja deh"

Senja Mutmut : gak bisa, aku harus latihan.

Kak Danu Tampan : gue tungguin.

Senja Mutmut : gak usah!

Kak Danu Tampan : yaudah kalo gitu gue ke kelas lo sekarang!

Saat itu pula Senja kelimbungan, dia takut Danu benar-benar akan ke kelasnya. Dia takut Danu akan membuat kekacauan seperti yang dulu-dulu padanya.

"Duhh, mana Silla sama Rafa gak ada lagi" Senja menghawatirkan dirinya sendiri.

Senja Mutmut : ihh mau ngapain? Gak usah-gak usah

Senja mengirim pesan lagi pada Danu. Namun tidak ada balasan sama sekali.

"Kok gak di balas sih" gerutu Senja. Hatinya masih belum bisa tenang. Ahh kenapa Senja jadi se resah ini?

Saat Senja sedang sibuk-sibukny mengotak-atik ponselnya yang entah ingin mengirim pesan kepada siapa, tiba-tiba ada suara seorang laki-laki yang tidak asing di telingannya.

"Anja" Ahh suara itu sangat dirindukan oleh Senja. Maklum saja kira-kira sudah 12 jam tidak mengobrol dengannya.

"Mau ngapain kesini?" Senja memasang raut muka yang sok sok tidak suka Danu ke kelasnya.

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang