Bagian 19 - Mulai Bermain Rasa

8.5K 374 11
                                    

Kamu kira bermain-main dengan rasa itu menyenangkan?
Tidak!

-detiarifin-

••••

"Iya nanti gue ngomong baik-baik sama Silla"

"Janji?"

"Iya gue janji"
"Ini demi lo Ja" batin Satya berucap.

Sedangkan di sudut lain sedang ada seorang laki-laki memperhatikan mereka. Danu menggeratkan kepalan tangannya. Dia tidak suka Senja dekat-dekat dengan Satya. Ingin sekali saat ini Danu menonjok pipi Satya yang bersih mulus itu.

Danu tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Hatinya selalu sakit saat melihat Senja bersama laki-laki lain. Tapi Danu juga merasa bersalah kepada Senja. Dia telah menjadikan Senja sebagai taruhan. Apakah nanti setelah Senja mengetahui hal ini Senja akan memaafkan Danu?

"Aku ke kelas dulu Kak" pamit Senja.

"Tunggu Ja".

Senja menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk menghadap Satya. Wajah Senja seakan bertanya, ada apa lagi? Ini udah siang aku harus ke kelas.

"Nanti malam Danu balapan" kata-kata Satya cukup mengejutkan pikiran Senja.

Senja sedikit mengangakan mulutnya, balapan? Lagi?
Tapi Senja langsung merubah ekspresinya pura-pura tak perduli.

"Terus?" tanya Senja tak acuh.

"Gue cuman ngasih informasi sama lo, nanti jam 7 Danu balapan. Lo harus datang Ja, gue yakin dia bakalan menang kalo lo datang" ucap Satya.

"Kenapa harus aku?" tanya Senja bingung.

"Karena lo penting bagi dia Ja"

Senja terkejut, mengapa dia harus menjadi orang penting dihidupnya Danu. Sedang laki-laki itu saja tidak pernah menganggap Senja ada.

"Lihat nanti aja Kak, aku harus belajar untuk Biologi, tiga hari lagi Senja mau ikut olimpiade di Jogja"
"Aku duluan" pamit Senja.

Satya melihat Senja nanar, bagaimana kalau gadis itu tahu tentang semua ini. Di sisi lain Satya tidak mau melihat sahabatnya yaitu Danu ada dalam posisi ini, Satya juga tidak mau nantinya melihat Senja sakit gara-gara hal ini.

"Arrrghhhhhh, gue harus gimana" sebal Satya sambil menggebrak meja kantin, anak-anaknya yang ada di kantin pun melihat Satya dengan tatapan tidak suka.

•••

Bel pulang pun berbunyi, Senja dan teman-teman sekelas nya berhamburan keluar dan menuju ke parkiran.

"Ehh Ja, lo mau pulang?" tanya Silla aneh.

"Iyalah aku pulang, aku gak ada acara lagi Sill"

"Janji lo sama Kak Danu gimana?"

Degh!

Detak jantung Senja berdetak agak cepat mendengar nama Danu. Entah kenapa semenjak tadi siang Danu bertingkah semena-mena pada Senja, hati Senja sedikit risih dan deg-degan terus.

"Hah? Ak aku gak janji sama dia Sill"

"Lebih baik lo temuin dia deh Ja" saran Silla pada Senja.

"Buat apa? Gak penting kok" elak Senja.

Sebenarnya suara hati Senja tidak sama dengan apa yang dia ucapkan. Senja ingin sekali mendengar penjelasan Danu kenapa dia seperti ini padanya.

"Yaudah terserah lo aja sih, lo mau pulang bareng gue?"

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang