Bagian 8 - Gadis Kecil Manja

9.3K 577 1
                                    

Aku tuh kayak Flatshoes, gak ada ada hak.

-Wafa Adha (temen aku)

••••

gemuruh pesawat mulai terdengar dari kejauhan 2 Km, ya Senja dan keluarganya sebentar lagi akan segera sampai di Bandara.

"Hallo, kamu dimana Bang?"

"....."

"Bunda sama Ayah sama Anja juga, bentar lagi sampai"

"......"

"Waalaikumsalam "
Tut Tutt panggilan terputus

"Gimana bun? " tanya Ayah Anja

"Bony sekarang lagi nungguin kita Yah"

"Oh iya, kirain Ayah belum sampai"

Di kursi belakang Anja sedang tertidur

"Lihat putrimu Bun, dasar si Ratu tidur, haha" canda Ayah Senja

"Gitu-gitu juga putri Ayah loh"

"Ehh iya, hehe"

Akhirnya mereka sudah sampai di Parkiran Bandara.

"Anja, bangun sayang, udah sampe nih" Bunda Senja membangunkan Senja

"Emmhhh"

"Kalo gak bangun, Ayah tinggalin nih" ancam Ayah Senja

"Iya-iya Anja bangun Yah" dengan malas Senja membuka matanya

"Yaudah ayok, bersihin tuh beleknya, cantik-cantik kok belekan sih" ledek Bundanya

"Ihh Bunda, mana Anja gak belekan ihh " kesal Senja langsung melihat kaca yang di dalam mobil.
"Anja kan cantik,hehe " sambil memperlihatkan gigi putihnya

"Jangan nyengir gitu, ada cabe yang nempel tuh" ledek Ayah Senja

"Masa? " lagi-lagi Senja melihat kaca lagi dan mengecek apakah di giginya ada cabe, ternyata tidak ada.

"Ihhh Ayah becandain Anja terus ahh, nyebelin dehh " delik Senja

"Udah-udah yuk, Bang Bony udah nungguin lama tuh"
"Jangan becandain Anja terus Yah, kasian tuhh"

"Iya-iya Bun"

....

"Bang Bony, Anja kangen uhhhhh"

"Abang juga kangen Ja" sambil melepaskan pelukan Senja

"Bun, Yah apa kabar?" tanya Bony

"Baik sayang, kami selalu baik terus,hehe"

"Bawa oleh-oleh buat Anja gak Bang?" tanya Senja pada Bony

"Bawa dong, tuh" Bony sambil menunjuk ke koper yang berwarna Ungu
"Itu isinya oleh-oleh semua De" jelas Bony

"Yeeeeee, beneran nih?" tanya Senja kegirangan

"Iya, semuanya buat kamu de"

"Uhhhhh, Abang memang terbaik" lagi-lagi Senja memeluk Abangnya

"Udah-udah, yuk kita pulang sekarang" ajak Ayah Senja

'Keluarga yang harmonis', mungkin hanya itu yang dapat digambarkan dari keluarga itu, setiap orang pasti menginginkan keluarga yang ya 'harmonis' termasuk juga dengan Danu.

.....

"Gue nungguin dia disini aja deh" ucap Danu sambil berteduh di bawah pohon sebelah rumah Senja, lebih tepatnya di luar gerbang di dekat pohon rindang Danu sedang menunggu Senja pulang.

Tiga puluh menit sudah berlalu, Danu masih setia menunggu kepulangan Senja, sebegitu ingin bertemukah Danu dengan Senja? Entahlah.

"Kok lama banget ya, perasaan bandara gak jauh-jauh amat deh" gerutu Danu
"Gua balik aja deh"

Tetapi setelah sesaat Danu akan manacap gas motornya, ada mobil datang dari arah berlawan dengan Danu.

"Ehh de, bukannya itu temen kamu yang kemarin ya? " tanya Ayah Senja

"Mana Yah?" Senja sedikit terkejut

"Tuhh, yang pake helm" tunjuk Ayah Senja

"Duhhh, Ade Abang sekarang mainannya udah cowok niii yeee" sambil mengacak-ngacak rambut Senja

"Ihhh Abang apaan sihh" sambil memonyongkan bibirnya.
"Anja turun di sini dulu aja Ayah"

"Cieee yang mau nyamperin pacarnya" ledek Bony

"Apaan sihh Abang, pacar dari Hongkong"

Senjapun turun dari mobilnya dan menghampiri Danu,yang sudah melepas helm yang tadi sempat dia pakai.

"Udah pulang? " tanya Danu datar

"Udah lah, kan aku udah ada disini"

"Oh"

"Marah?"

"Gue? Marah?, ya enggalah" sedikit jeda
"Kecewa dikit"

"Maafin Senja ya kak, Senja gak bilang sama kakak"
"Ya gimana Senja mau bilang sama kakak, Senja gak punya kontak nomor kakak" kesal Senja

"Kok jadi lo kesel sama gue sih?"

"Maaf"

"Mana ponsel lo?"

Senjapun memberikan ponselnya pada Danu dan Danu pun mengetikan sesuatu pada ponsel Senja.

"Tuh udah"

"Ponsel kakak mana?"

"Buat apa?"

"Buat masukin kontak nomor aku,hehe "

"Gak usah"

"Yaudah kontak Kak Danu hapus lagi aja di ponsel Senja"

"Eh ehh jangan, iya iya nih" sambil menyodorkan ponselnya

"Gitu dong"

"Dasar gadis kecil,haha" batin Danu

"Nih udah"

Danu langsung merebut ponselnya dengan sedikit kasar

"Biasa aja kali kak" cemberut Senja
"Kalo gak ikhlas tu ngomong aja kali, gak usah kasar gitu"

"...." Danu hanya diam
"Dia gak ngerti apa, gue masih kesel gara-gara dia" batin Danu menggerutu.

"Aku masuk "

"Yaudah sana lo masuk" usir Danu

Pada saat itu juga Senja berlalu dan masuk ke dalam rumahnya, padahal Senja berharap Danu akan menahan tangan seperti pada saat mereka bertemu di taman saat itu, ternyata Danu tidak melakukan itu.

Danu hanya melongo, menandakan dia tidak mengerti dengan sikap Senja hari ini.Danu berpikir, harusnya dia yang marah sama Senja, ehh ini malah sebaliknya.

"Dasar gadis kecil manja" batin Danu

Lalu dia melajukan motornya dengan kecepatan standar, dia cukup senang hari ini bisa bertemu dengan Senja, walaupun tidak semulus seperti dalam mimpinya malam tadi. Ya Danu tadi malam bermimpi bertemu Senja dan tertawa lepas bersamanya, tanpa memikirkan masalah yang sedang dideritanya saat ini. Walaupun ada sedikit rasa kecewa, karena Senja meninggalkannya dan pergi ke bandara menjemput Bony Abangnya. Ya mau gimana lagi, menurut Senja keluarga lebih penting dari segalanya.

••••

Ps : jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak.
Maaf masih banyak Typo, masih dalam tahap belajar, soalnya aku anak baru di wattpad ߘ€

Follow : detiarifin

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang