Pulanglah, jika aku memang rumahmu. Tapi aku mohon jangan pulang, jika aku hanya menjadi tempat singgahanmu saja.
-detiarifin-
••••
Suara keretean kereta api masih terdengar jelas di telinga gadis kecil nan cantik itu. Dengkuran orang tertidur pulas melengkapi semuanya.
Brother Bony : De, udah nyampe mana?
Senja membalas pesan dari Abangnya itu dengan santai.
Senja : baru nyampe Magelang Bang, bentar lagi
Brother Bony : Yasudah hati-hati, dua hari lagi Abang nyusul, ehh minta no si Danu dong.
Senja : mau ngapain?
Brother Bony : minta aja
Senja langsung mengirimkan no ponsel Danu pada Bony.
Matahari tepat di depan mata Senja, kulitnya sudah terasa panas karena ulahnya. Sedangkan laki-laki di sampingnya masih juga belum membuka matanya sama sekali, begitupun juga dengan Rafa yang ada di depannya.
"Terima kasih Tuhan, kau telah memberikan dua laki-laki baik ini di dekatku, yang rela menjagaku" batin Senja berucap sahdu.
Senja menoleh ke arah kanan dirinya, disana ada Danu, laki-laki yang saat ini sedang menggoyahkan hatinya.
"Kenapa liatin aku gitu Ja?" tanya Danu membuyarkan lamunan Senja.
"Eh ehh, udah bangun" balas Senja salah tingkah, sambil mengetuk-ngetuk telunjuknya pada satu pahanya.
"Biasa aja kali gak usah salting kayak gitu" telunjuk Danu menyoel ujung hidung Senja yang kecil.
"Emm, enggak kok. Anja mau ke toilet dulu ya" Senja berdiri dan berniat meninggalkan Danu.
"Aku antar"
"Gak usah kali Kak, deket kok tuhh" telunjuk Senja menunjuk toilet yang memang benar tidak jauh dari dirinya saat ini.
"Gak usah nolak deh" Danu ikut berdiri dan berjalan dengan tangan menggenggam tangan Senja.
Mereka berjalan melewati tempat duduk para penumpang kereta api tersebut, mereka sedang berada di gerbong 5 saat ini.
"Aku tungguin disini" ucap Danu.
"Ya iyalah masa mau ikut masuk ke dalam sih" gerutu Senja pada Danu.
"Ya kali aja dibolehin masuk, hehe" kekeh Danu yang dibalas delikan oleh Senja.
"Ihh dasar mesum dehh" ucap Senja sambil membuka pintu toilet yang di depannya bertuliskan Toilet Wanita.
Danu mengetuk-ngetuk jari telunjuknya ke dinding yang sedang di senderi dengan tangan yang dimasukan ke dalam saku celananya. Dia sudah kesal, kenapa Senja lama sekali di dalam, apakah dia mandi? Atau dia sedang sakit perut?.
"Ja, kok lama?" Danu sedikit berteriak dari luar.
"Kamu gak papa kan Ja?" tanya Danu khawatir sambil menggedor-gedor pintu toilet sehingga orang-orang yang berada di sekitar merasa terganggu."Ehh Mas, bisa gak, gak usah teriak-teriak kayak gitu" celoteh seorang wanita yang mungkin umurnya tidak jauh dari Danu.
"Ehh maaf-maaf Mbak" Danu menjawab sedikit merasa bersalah.
"Lagi ngapain sihh ni anak, bikin gue khawatir aja" batin Danu berucap khawatir.
"Ja, udah belum?" tanya Danu di balik pintu, namun tidak ada jawaban dari orang yang ada di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Danu
Romance"Jangan senyum terus,nanti gue cinta" -Danu Saveno Putra- "Peracayalah,Senja tak akan indah bila tidak ada matahari sore yang menemaninya" -Senja Putri Anjani- ••••• Update hari senin dan kamis sesuai puasa sunat yah ;)