Bagian 30 - Menjauhinya

6.3K 322 35
                                    

Apapun akan kulakukan, agar matamu tak gerimis kembali.

-Senja dan Danu-
detiaripin

••••

Ketika rasa yang dulu pernah singgah di hati dua insan yang kasmaran akan cinta. Kini, rasa itu hilang, entah itu terbawa air hujan ataupun terbawa angin malam.

"Aku memutuskan akan menjauhinya" Batin gadis cantik yang bernama Senja itu meyakinkan.
"Dia hanya menganggapku sebagai adik saja, tidak lebih. Jadi lebih baik aku mundur saja" suara polos yang terdengar sangat lirih di telinganya sendiri.

Tok tok tok.

"Siapa?" gadis itu bertanya pada orang yang ada di balik pintu kamar rumahnya.

"Gue, Rafa! " teriak orang di luar kamarnya.

Senja segera bergegas untuk membuka knop pintu tersebut dan mempersilakan Rafa untuk masuk ke dalam kamarnya. Tapi, Rafa menolak hal itu.

"Gue gak bisa masuk kamar cewek seenaknya Ja, gue disini aja, gak bakalan lama" nada bicara Rafa sangat dingin, sedingin udara di luar saat ini.

"Yasudah, langsung keintinya saja" nada bicara Senja tak kalah dinginnya dengan nada bicara Rafa.

"Kak Danu ngomong sama gue, dia mau ketemu lo besok sehabis pulang sekolah"

"Aku gak bisa" jawab Senja sekenanya. Ya memang dia sudah berkomitmen pada dirinya sendiri untuk tidak lagi berurusan dengan orang yang bernama Danu lagi.

"Terserah lo kalo gak bisa, gue cuman mau nyampein itu doang" Rafa berlalu pergi begitu saja dari hadapan Senja tanpa berpamitan padanya.

"Dia kenapa ya? Semenjak pulang dari Yogja, dia terlihat murung seperti anak ayam yang baru menetas saja" kekeh Senja dalam hatinya sendiri.

Flasback On

"Hallo, ini siapa? " suara gadis yang saat ini sedang bersama kekasihnya itu, ya dia adalah Rayya yang notabenenya sekarang sudah resmi menjadi kekasih Bony.

"Kamu tidak mengenal suaraku Ray" suara Bass seorang laki-laki di sebrang sana mampu membuat jantung Rayya melemah.

"Kenapa Ray? Siapa itu? " tanya Bony pada Rayya.

"Bukan siapa-siapa Mas, sebentar ya Mas. Tidak enak kalo bicara disini" Rayya sedikit agak kikuk saat Bony bertanya seperti itu padanya. Akhirnya Rayya mencari tempat yang pas untuk melanjutkan pembicaraanya dengan laki-laki yang menelponnya.

"Siapa kamu? " tanya Rayya memastikan.

"Kamu sama sekali tidak mengenali suaraku Ray? Apa kamu benar-benar sudah lupa? "

"Aku mengenalnya" dengan terpaksa Rayya mengenal suara Bass laki-laki itu. Ya memang sebelumnya dia sudah menduga, dia adalah mantan kekasihnya.

"Bagus, aku merindukanmu Ray"

"Hey Hey Danu, kita sudah tidak lagi bersama, jadi untuk apa kamu merindukanku?" Ya, benar suara Bass itu adalah suara Danu Saveno Putra, si pengemis cinta ulung. Kkkk
"Aku sedang sibuk sekarang, bisakah kamu menghubungiku nanti" Rayya ingin segera menutup panggilannya itu. Sebab dia takut Bony akan mengetahuinya.

"Apakah kamu sedang sibuk dengan kekasih yang notabenenya dosenmu itu? " tanya Danu memasang nada tidak suka dalam ucapannya.

"Aku harus menutup teleponnya"

Tut tut tut
Panggilan diputuskan secara sepihak.

Pada saat itu pula, runtuh sudah harapan Danu untuk kembali lagi bisa mencintai gadis pujaan hatinya. Dia sibuk dengan perasaannya sendiri. Sampai-sampai tidak sempat untuk memikirkan perasaan orang lain.

Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang