-0.6-

3.2K 506 41
                                    

VOTE dan COMMENT ..





"Jiae?" Suga membelakakan matanya yang sipit itu.

Gadis dihadapannya tersenyum lalu melangkah dan duduk di samping Suga. Sementara Suga masih menatapnya heran.

Jiae yang melihat ekspresi Suga-pun mengerucutkan bibirnya. "Iih Yoongi kok gitu sih." Gerutu Jiae.

Suga? Dia menatap Jiae dengan tatapan : najis sok imut lo jing.

"Lo ngapain disini?" Tanya Suga ketus dan terkesan dingin.

"Kan aku udah bilang mau balik ke sini. Masa kamu lupa sih." Jiae menggerutu dengan nada yang di imut-imut kan.

Suga mendelik tajam ke arah Jiae. Enggan menanggapi gadis yang sekarang berada di hadapannya. Sebenarnya Suga cukup terkejut dengan kedatangan Jiae, tapi ia mencoba untuk lebih santai dalam menghadapi gadis ini.

Suga meraih ranselnya dan beranjak dari duduknya.

"Yoongi mau kemana?" Lagi-lagi Jiae mangucapkan kata-katanya dengan kesan di imut-imut kan.

Suga melirik sekilas pada Jiae. "Gue mau cabut." Baru saja Suga hendak melangkahkan kakinya, Jiae menarik tangannya yang langsung di tepis oleh Suga.

"Terus aku gimana?"

Suga menatap Jiae dingin. "Pulang."

"Sama siapa?" Jiae menyambar kata-kata Suga.

"Sendiri."

"Kok sendiri siihh."

"Gak ada urusan lo sama gue. Awas." Suga lagi-lagi menepis tangan Jiae. Dia melangkahkan kakinya menjauh dari Jiae. Tanpa sadar bahwa gadis di belakangnya itu mengepalkan tangannya.

"Temenin gue atau gue ngadu ke nyokap lo!" Pekik Jiae.

Suga menghentikan langkahnya. Melirik ke arah Jiae yang sekarang tersenyum puas. Suga mengusap wajahnya kasar. Dan menghembuskan nafasnya.

"Gak lama." Ucap Suga singkat. Jiae langsung sumringah. Dia mengambil tas dan sweater nya lalu melangkah mendekati Suga.

"Yaudah yuk." Jiae melingkarkan tangannya di tangan Suga. Dan tentu saja Suga menepisnya.

"Gak usah pegang-pegang kalo lo mau gue temenin." Suga melangkah mendahului Jiae yang memajukkan bibirnya. Jiae-pun berlari dan mengejar Suga. Menyamakan langkahnya dengan pria yang sudah ia kenal sejak bangku SMP itu.

--------

Wendy dan Seulgi melangkah keluar dari ruang kelas bersamaan dengan mahasiswa dan mahasiswi lainnya.

Wendy merenggangkan tubuhnya sampai tangannya mengenai wajah Seulgi. "Wendyyy." Gerutu Seulgi. Dan Wendy hanya memamerkan deretan giginya.

"Yaudah yuk say kita pulaaangg." Ucap Wendy sembari mengapit lengan Seulgi. Seulgi menghela nafasnya melihat tingkah sahabatnya.

Wendy dan Seulgi melangkahkan kakinya ke depan kampus. Sampai disana, Wendy mendudukkan bokongnya di kursi yang tersedia di taman dekat tempat parkir.

"Seul, lo balik sama siapa?" Tanya Wendy pada Seulgi yang sedang mengutak-atik ponselnya.

"Jimin." Jawab Seulgi singkat.

Wendy menaikkan alisnya dan mengeluarkan smirk-nya. "Hmm, iya deh yang udah punya doi."

Seulgi menoleh pada Wendy yang sekarang sedang tertawa. Seulgi memukul lengan Wendy dan Wendy meringis kesakitan.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang