-2.8-

1.7K 301 50
                                    

Wendy berlari menyusuri koridor rumah sakit. Pikirannya sudah buyar saat Taehyung tiba-tiba mengiriminya pesan seperti itu. Sampai pada akhirnya wendy bisa menemukan ruang UGD, tempat Suga berada sekarang. Terlihat cukup banyak orang di sana, termasuk Yeri yang juga turut ikut menemani Jungkook. Namun, Wendy tak dapat melihat keberadaan Jimin dan Seulgi di sana.

"Kenapa?" Tanya Wendy. Napasnya masih tersenggal-senggal akibat berlari tadi.

"Suga kena tembak." jawab Namjoon.

"Tadi, gue sama Hoseok mampir ke apartemen Bangtan. Begitu gue buka pintu apartemen, Bang Suga udah tergeletak gitu aja di lantai dengan luka tembakan. Beruntung kejadian belum terlalu lama, jadi dia masih bisa kita bawa ke rumah sakit." jelas Seokjin pada Wendy.

Sebenarnya mereka juga tak tau apa yang terjadi pada Suga sebenarnya. Dia tiba-tiba ditemukan tergeletak tak berdaya di lantai apartemen Bangtan dengan luka tembakan di bagian dada. Mereka semua belum tau pasti apakah organ dalam Suga juga ikut tertembak. Namun, sejauh ini yang mereka tau adalah Suga menjadi korban penembakan.

Wendy terduduk di kursi rumah sakit. Lututnya lemas mendengar apa yang disampaikan Seokjin. 2 minggu sudah Wendy tak mendengar kabar dari pria itu, dan sekarang kabar pertama yang ia dapat adalah sebuah kabar buruk.

Sementara itu di sisi lain Yeri sedang memikirkan sesuatu. Rasanya kejadian ini sangat janggal di matanya.

"Ehm, kakak-kakak boleh aku berpendapat?" Yeri buka suara.

Namjoon langsung melirik ke arah Yeri dan menganguk, mengijinkan gadis SMA itu mengeluarkan pendapatnya.

"Mungkin gak sih kalo pelakunya itu orang dalam?" ucap Yeri. Kening semua orang berkerut. Mereka menghujani Yeri dengan tatapan bingung.

"Kak Jungkook pernah bilang sama aku kalo yang tau password apartemen Bangtan itu cuma orang-orang tertentu kan? Nah kalo seandainya kak Suga ditembak dari luar, seharusnya ada bekas jendela kebuka atau kaca jendelanya pecah, tapi ini gak ada kan? Itu artinya kak Suga ditembak dari dalam ruangan. Dan siapa lagi yang bisa keluar masuk apartemen Bangtan dengan bebas selain orang dalem?" Yeri mengeluarkan analisanya panjang.

"Tapi kita gak bisa asal nuduh Yer. Apalagi ini yang dituduh adalah orang dalem." sahut Hoseok.

Yeri menganggukkan kepalanya. "Emang kak, tapi apa salahnya kalo kita tetep waspada?"

"Bang Yoongi kenapa?"

Seulgi dan Jimin baru saja datang. Wajah mereka telihat panik, terutama Jimin.

"Kita gak tau Jim. Bang Suga tau-tau udah ditemuin gak sadarkan diri di apartemen. Untung aja nyawanya masih bisa diselamatkan."

"Brengsek!" umpat Jimin.

"CCTV gimana?" Seulgi mendekati Wendy yang masih terdiam di kursi rumah sakit.

"CCTV nya mendadak mati gitu aja. Kita gak tau jelasnya kayak gimana, tapi sekarang kasusnya lagi diselidiki polisi."

Cklek!

Pintu UGD terbuka. Menampilkan sosok dokter yang baru saja menangani Suga.

"Pasien Min Yoongi baik-baik saja. Beruntung pasien segera di bawa ke rumah sakit sehingga pendarahan tidak terjadi terlalu banyak. Dan dimohon untuk tidak ribut di ruang rawat. Saya permisi."

Orang-orang menghela napas mereka lega saat dokter mengumumkan keadaan Suga.

"Wen," panggil Seulgi.

Wendy menoleh dan mengangkat alisnya isyarat bertanya pada Seulgi.

"Lo mau masuk?" tawar Seulgi.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang