-1.5-

2.1K 368 48
                                    

Vote comment?

Play lagu apa aja yang menurut kalian bikin galau pas baca part ini. Tapi kalo aku muter lagu The Day - Baekhyun ft K.Will sama If - Taeyeon.








Wendy POV

Aku terus berlari. Berlari dari kenyataan yang begitu pahit. Dengan bodohnya aku mempercayainya. Percaya akan semua kata-kata dan janji manisnya. Seharusnya aku sadar posisiku dimana. Aku hanyalah gadis perantauan yang tak punya apa-apa. Tak sebanding dengannya yang hebat itu.

Air mataku tak bisa kubendung lagi, semuanya keluar begitu saja dari mataku. Mulutku tak bisa berhenti mengeluarkan isakan. Tangisanku pecah seketika.

Kakiku terus bergerak dengan cepat, membawaku pergi darinya. Tak peduli dengan dia yang terus meneriaki namaku. Aku menulikan telingaku. Hatiku terlalu sakit untuk mendengar suaranya.

Suara yang ia keluarkan saat ia mengucapkan janji padaku.

Aku membenci itu.

Semuanya kalut. Hatiku pecah menjadi berkeping-keping. Otakku berhenti bekerja. Aku tak bisa memikirkan hal yang lain lagi.

Yang kuinginkan sekarang hanyalah pergi dari sini.

Dari hadapan pria yang sudah terang-terangan membohongiku dua kali.

Sebut saja aku bodoh atau kekanak-kanakkan. Tapi jika kalian ikut mengalaminya, kalian akan merasakan sakit yang sama.

Melihat orang yang kita cintai bergandengan tangan dengan mesra bersama wanita lain.

Bagaikan ditusuk panah api. Hatiku sakit.

Aku sendiri bingung kemana aku harus pergi. Kakiku seakan bergerak sendiri membawaku pergi.

Apa yang harus aku lakukan?

Mengikuti kata hati? Hatiku sudah hancur berkeping-keping. Lalu bagian hati yang mana yang harus aku ikuti?

Tidak ada lagi kata yang mampu mendeskripsikan keadaan hatiku saat ini. Aku hanya menginginkan pergi secepatnya dari sini. Dari hadapan pria itu. Pria yang masih terus meneriakkan namaku walau aku sudah berada di dalam taxi sekalipun.

Izinkan aku untuk menyatukan hatiku terlebih dahulu. Sebelum aku harus bertemu dengan matamu. Dengan tatapan yang selalu membuatku lemah.

Izinkan aku untuk menguatkan hatiku agar aku tak kembali jatuh ke dalam gravitasimu.

Sudah cukup!

Aku tak mau lagi.

Wendy POV end.

Suga masih terus mengejar taxi yang membawa Wendy. Tapi sayangnya, taxi itu terlalu cepat saat membawa Wendy pergi. Sekali lagi ia menyesali perbuatannya.

Suga mengusap wajahnya kasar. Ia menggeram. Dua kali ia melakukan kesalahan fatal minggu ini. Ia tak mau kehilangan Wendy lagi. Tidak! Tidak lagi!

Tanpa pikir panjang Suga berlari ke arah mobilnya, membuka kunci mobilnya otomatis.

"Suga." Sebuah tangan menghalang pergerakan Suga yang hendak masuk ke dalam mobil.

Suga menatap pemilik tangan itu dingin dan menusuk. "Apa?"

"Kamu gakpapa?" Tanya orang itu pada Suga. Suga memutar kedua bola matanya malas.

"Gue lagi gak mood buat berurusan sama lo lagi! Jadi lo minggir!" Nada suara Suga mulai meninggi.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang