-0.8-

2.7K 447 42
                                    

Vote first ...

Please give your appreciation ...




"Yoon." Panggil seorang wanita yang usianya tentunya sudah tak muda lagi. Yoongi menghentikan langkahnya seketika. Ia membalikkan tubuhnya dan menatap wanita yang sekarang tengah berdiri di depannya.

"Kenapa?" Jawab Yoongi acuh. Sungguh ia tak berniat membalas atau menanggapi wanita itu dengan serius. Ia terlalu muak.

"Mau kemana kamu?" Tanya wanita itu.

Yoongi berdecak. "Ck, gak usah sok peduli lo! Urus tuh semua aset dan kebanggan pribadi punya lo!" Yoongi meninggikan nada bicaranya. Wanita di hadapannya tak mampu berkata-kata lagi. Yoongi-pun melangkahkan kakinya kembali.

"Mau sampai kapan kamu kayak gini?!" Wanita itu memekik. Yoongi kembali menghentikan langkahnya dan menatap wanita itu sinis.

"Sampai kapan lo bilang? Sampai lo bisa balikin Yoonji kembali."

Wanita itu menggerang. "Dia sudah mati Yoongi! Apa kamu tak mengerti?!"

"Diam dan tutup mulutmu itu jalang! Kalau bukan karna kau, adikku takkan mati percuma seperti ini!" Yoongi terbawa emosi.

"Tapi aku i--"

"Kau lebih pantas disebut jalang daripada ibu!" Yoongi melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang sudah menjadi saksi bisu semua kejadian pahit yang sering melukainya.

-----●----

Wendy melipat bajunya dan memasukkannya satu persatu ke dalam tas. Setelah 3 hari dirawat, akhirnya ia bisa pulang.

Wendy merentangkan tangannya dan menghela nafas lega. "Haaaaaah, akhirnya gue bisa pulang juga!"

Cklek

Pintu ruangan Wendy terbuka. Menampakkan sesosok wanita berbalut baju putih tengah tersenyum padanya. Dia perawat Sooyeon. Perawat sekaligus teman yang menemani Wendy selama beberapa hari ini.

"Ah eonnie!" Wendy memekik. Sooyeon mengernyit mendengar Wendy.

"Yak! Bukankah sudahku bilang jangan panggil aku seperti itu." Sooyeon protes. Wendy terkikik geli.

"Tapi kau lebih tua dariku."

"Apakah wajahku terlihat tua?" Sooyeon meraba wajahnya sendiri. Wendy juga tampak berpikir untuk pertanyaan Sooyeon.

"Ah mungkin juga." Sooyeon memukul bahu Wendy pelan yang disusul tawa keduanya.

Wendy menghela nafasnya. "Hah, kukira pertemanan kita sangat cepat. Tapi apakah kita bisa bertemu lagi?" Tanya Wendy. Sooyeon mengangguk mantap.

"Tentu saja. Kenapa tidak."

Wendy tersenyum dan kembali membereskan barang-barangnya.

"Seungwan." Panggil Sooyeon. Wendy mendongak.

"Panggil aku Wendy, Sooyeon eonnie." Sooyeon mendekat ke arah Wendy.

"Kalau begitu jangan panggil aku Sooyeon." Wendy mengerutkan keningnya bingung.

"Jessica. Jessica Jung."

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang