Vote
Part ini banyak typonya mungkin,, aku males revisi dulu. Jadi kemalasan ini salah siapa? Sinyal? Kuota? Atau salah hubungan kita yang gak jelas? .g
Happy reading
"Yaudah sana asik-asikin lo berdua pacaran sebelum ketikung." Wendy memegang benda pipih elektronik itu di telinga kanannya.
"Lo ngomong suka gak di filter dulu deh Wen! Nikung apaan orang Jimin aja hasil gue nikung."
"Hah?!" Wendy sontak menghentikan acara makan paginya karena mendengar kalimat yang di sampaikan seseorang di seberang sana.
"Eh aduuhh. Gak gitu! Gimana ya susah jelasinnya. Abisnya lo juga gak pernah nanya gimana gue bisa pacaran sama Jimin kan?!" Gadis di seberang telepon sana malah balik menyalahkan Wendy.
"Ya ampun Kang Seulgi, apa perlu gue tanya dulu baru lo mau cerita? Belajar darimana sih sampe nikung gitu astagaaa." Wendy memijit pelipisnya karena ulah sahabatnya yang satu ini, Kang Seulgi.
Seulgi tertawa canggung di sana.
"Ya lagian gue bukan nikung pacar orang kok Wen! Gue nikung gebetan orang. Jadi gak salah dong? Hehehe." Sahut Seulgi dari seberang sana.
Wendy memutar bola matanya malas dan melanjutkan acara makan paginya.
"Terserah lo deh Seul." Ucap Wendy untuk yang terakhir kali sebelum mematikan teleponnya.
Hari ini Wendy berniat pergi ke salah satu mall di dekat rumahnya untuk membeli beberapa keperluan bulanannya.
Tapi ya Wendy juga terpaksa harus pergi sendiri. Suga bilang dia sibuk, dan Seulgi? Jangan tanyakan orang itu kemana. Di saat ahir pekan seperti ini sudah dapat dipastikan bahwa ia dan kekasihnya, Jimin sedang berada di luar kota.
Awalnya Wendy ingin mengajak Yeri atau Irene, sayangnya mereka berdua juga tampaknya sibuk. Apalagi Yeri yang kemarin memergokinya dengan Suga. Semenjak itu, Yeri selalu menyunggingkan senyuman devil-nya setiap bertemu Wendy.
Wendy meraih tas kecilnya lalu melenggang pergi meninggalkan rumahnya.
***
Seperti yang Wendy duga, tempat ini akan sangat ramai. Dan sekarang Wendy membuktikannya.
Wendy memilih beberapa buah-buahan yang masih segar di toko makanan. Sambil mendorong trolinya kesana kemari untuk mencari bahan makanan yang ia butuhkan.
"Seungwan?" Seseorang meletakkan tangannya di bahu Wendy, Wendy sontak menoleh lalu senyumnya langsung melebar.
"Perawat Jung!" Pekik Wendy. Orang di hadapan Wendy tersenyum manis.
"Jangan panggil aku perawat lagi, kau ingat?" Wendy terkekeh mendengar peringatan dari orang yang cukup membantunya saat di rumah sakit itu.
"Lalu bagaimana denganmu? Bukankah sudah kubilang untuk memanggilku Wendy?" Wendy balik memperingati orang di hadapannya ini. Mereka berdua tertawa bersama, layaknya kakak-beradik yang sangat dekat.
"Oke oke Wendy." Wendy tersenyum.
"Ah, tunggu sebentar aku akan membayar belanjaanku dulu lalu kembali lagi kesini." Ijin Wendy yang langsung diberi anggukan.
Setelah membayar belanjaannya dan menitipkannya di penitipan barang, Wendy dan umm Jessica memutuskan untuk berbincang di cafe yang terdapat di dalam mall ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
Fanfiction[COMPLETE] ❝in love. happiness is abnormal state❞ Genre : Mystery Romance [Cast : Wendy Red Velvet , Suga BTS , and other] #28 in SS : 03-05 #523 in FF : 15-06 ©2017, annxoel