-2.4-

2.1K 338 49
                                    

NOTE :
•Di Trailer itu memang ada spoiler, tapi bukan spoiler ending. Jadi ending trailer sama ending asli itu beda ya
•Part ini 3.4k word. Bosen-bosen deh kalian bacanya wkwk

•Voment jsy






"Karena pelakunya adalah teman terdekat kamu."

Bukannya merasa penasaran, Suga justru menatap Kyungri dengan sinis.

"Gak usah sok perhatian." ucap Suga dingin.

"Kalo emang lo kasihan sama gue, kenapa gak bilang langsung aja pelakunya? Kenapa harus gue sendiri yang nyari? Kenapa harus salahin temen-temen gue?!" Nada bicara Suga semakin meninggi. Namun Kyungri masih terlihat tenang. Wanita paruh baya itu membenarkan posisi duduknya dan balik menatap Suga tajam.

"Kamu pikir apa yang saya lakukan selama ini? Saya sudah berusaha mencari tau pelakunya. Tapi dia terlalu licik untuk menyembunyikan identitasnya. Beberapa kali dia terlacak ada di tempat-tempat yang hanya kamu dan orang-orang terdekat kamu yang tau. Beberapa kali juga dia terlacak sedang bersama kamu dan teman-temanmu yang lain. Ada beberapa hal juga yang membuat saya dapat menyimpulkan bahwa pelakunya adalah teman terdekat kamu, namun hal itu terlalu sulit untuk di jelaskan. Dengar Min Yoongi! Dia mengancam keselamatanmu, bukan saya. Selama ini saya selalu mengawasimu dan menjagamu dari kejauhan. Mulai sekarang, penjagaan terhadapmu akan lebih diperketat. Saya harap kamu bisa bekerja sama." ucap Kyungri panjang.

Suga terdiam beberapa saat. Ia lalu bangkit dan pergi dari ruangan itu tanpa berkata sedikitpun. Suga pergi dengan berbagai pernyataan di kepalanya dan sebuah buku usang di tangannya.

○○○

Wanita berbalut gaun merah maroon di atas lutut itu menghempaskan dirinya ke sofa. Di hadapannya ada satu orang pria yang sedang sibuk menyusun foto-foto di atas meja.

"Kak!" Eunbi menyentak. Pria yang ia panggil 'kak' itu berdehem menjawabnya.

"Gue capek," keluh Eunbi.

"Ya istirahat aja, susah banget." ucap pria itu datar. Eunbi mendengus kesal.

"Sampe kapan sih lo mau kayak gini? Gue udah gak mau jadi orang jahat kak!"

"Yang nyuruh lo jadi orang jahat itu siapa?"

"Lo lah! Lo yang udah nyusun semua rencana ini. Lo yang udah maksa gue biar masuk ke dalam permainan lo. Gue gak mau mati sia-sia jadi orang jahat!" Eunbi protes. Entah keberapa kalinya perdebatan seperti ini terjadi diantaranya dan kakaknya.

"Udahlah kak! Masa lalu biar jadi masa lalu. Gak usah diungkit lagi. Kita hidup ke depan, bukan ke belakang," lanjut Eunbi. Pria itu menghentikan aktifitasnya dan menatap Eunbi.

"Gue gak bisa ngebiarin orang yang udah bikin dua anggota keluarga kita meninggal, hidup dengan tenang." Sorot mata pria itu jelas-jelas menggambarkan kemarahan dan dendam yang besar.

"Tapi bukan Yoongi yang salah. Kenapa lo malah ngelampiasin semuanya ke Yoongi sih?" Pekik Eunbi.

Pria itu tersenyum licik, "Kenapa? Lo punya perasaan sama dia sampe ngebelain dia terus. Iya?"

Eunbi mengusap wajahnya kasar. Kakaknya ini benar-benar keras kepala.

"Gue capek kalo harus pura-pura gak tau tentang Yoongi sama Wendy. Tolong berhenti libatin sahabat gue lagi, gue gak mau kejadian yang sama kayak Eunseo terulang kak." Pinta Eunbi. Ia memasang wajah memelasnya, namun kakaknya tetaplah sama. Keras kepala.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang