-2.2-

1.9K 342 63
                                    

"Ayo Wendy ih buruan!" Seulgi menyeret Wendy keluar dari rumahnya.

"Mau kemana sih Seul?" Tanya Wendy jengkel. Sorenya yang tenang dikacaukan oleh kedatangan Seulgi yang tiba-tiba dan seenaknya menyeretnya seperti ini.

"Dari pada lo galau mulu, mendingan ikut gue aja." Jawab Seulgi enteng.

Wendy menghentikan langkahnya, "Tapi kemana?"

"Ke tempat Bangtan."

"Lo mau ngajakin gue ke kampus? Ogah ah!" Tolak Wendy, namun lengannya kembali di tarik oleh Seulgi.

"Bukanlah. Ke apartemen Bangtan Wen. Jangan bilang lo lupa kalau mereka punya apartemen?" Tuduh Seulgi. Kerutan di dahi Wendy perlahan hilang.

"Bilang dong dari tadi."

Seulgi memutar bola matanya lalu masuk ke mobilnya, diikuti Wendy di belakangnya.

Wendy duduk di samping Seulgi, ia menatap Seulgi penuh selidik.

"Emang Jimin udah ngabarin lo lagi, Seul?" Tanya Wendy. Seulgi hanya mengangguk mengiyakan.

Wendy mengangguk-anggukan kepalanya lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Kali ini ia dan Seulgi akan menuju apartemen Bangtan. Iya, apartemen yang sengaja mereka bertujuh beli untuk tempat berkumpul. Dan itu artinya, akan ada Suga di sana. Wendy menghela nafasnya sebelum kemudian larut dalam mimpinya.

"Wen bangun! Udah sampe!" Seulgi menggoncangkan tubuh Wendy berkali-kali sampai Wendy bangun. Wendy mengerjapkan matanya berkali-kali lalu melepas sabuk pengamannya. Ia turun bersama Seulgi.

"Gue kira lo bakal nolak pas gue ajak ke sini." Ucap Seulgi saat mereka baru saja menaiki lift.

"Ya abis gimana lagi. Udah terlanjur," Wendy lalu berbalik menatap kaca lift dan merapikan rambutnya.

Ting

Pintu lift terbuka. Seulgi dan Wendy keluar bersamaan. Seulgi berjalan terlebih dahulu, lalu disusul Wendy di belakangnya.

"Kenapa lo diem aja? Ayo buka!" Tegur Wendy saat mereka sudah sampai di depan pintu apartemen.

Seulgi menyunggingkan cengirannya. Dahi Wendy berkerut, "Kenapa lo?"

"Gue gak tau password apartemennya." Kata Seulgi.

"Emang lo gak dikasih tau sama Jimin?"

"Dikasih tau sih, cuma gue lupa," Seulgi kembali mengeluarkan cengirannya. Wendy memutar kedua bola matanya lalu menekan beberapa digit angka sampai pintu apartemen terbuka.

Wendy membuka pintunya dan terpaku saat melihat pemandangan di depannya.

Semua orang menghentikan aktifitasnya saat Wendy masuk ke dalam apartemen, termasuk dua sejoli yang tengah duduk berdampingan.

Eunbi menurunkan tangannya yang hendak menyuapkan sebuah roti isi pada Suga saat melihat Wendy datang. Ia tersenyum.

"Wendy!" Pekiknya antusias.

Seulgi yang baru saja masuk ikut termangu melihat Eunbi yang berada di sana. Perasaan bersalah menyelimuti hatinya.

"Kok lo ada di--" kalimat Eunbi terhenti. Ia menepuk dahinya.

"Oh iya gue lupa! Jimin kan cowoknya Seulgi ya haha. Dari dulu kalian emang gak bisa dipisahin. Kemana-mana selalu berdua. Yaudah sini-sini duduk." Kata Eunbi.

Seulgi menepuk bahu Wendy, "Maaf Wen, gue bener-bener gak tau bakal ada Eunbi di sini." Ucap Seulgi. Wendy tersenyum dan mengangguk sambil mengelus tangan Seulgi.

AbnormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang