Vote dulu QAQA
"Wen, ya ampun jangan diem gitu dong." Suga daritadi dibuat bingung sama sikap Wendy. Kalau aja Jimin gak nyegat Wendy pas hampir aja mau naik ke motornya Chanyeol. Mungkin aksi tonjok-menonjok antara Chanyeol dan Suga sedang dimulai sekarang.
Tapi itu dia, resikonya adalah Wendy yang badmood gara-gara keterlambatan Suga. Dari tadi Wendy cuma diem dan memalingkan wajahnya ke luar kaca mobil.
"Wen." Panggil Suga untung yang kesekian kalinya. Tapi tetap saja, Wendy diam.
Jalanan hari ini lumayan macet, ditambah karena sekarang adalah jam pulang kerja. Jadi banyak kendaraan tumpah di jalanan.
Suga memberhentikan mobilnya di lampu merah. Dia menoleh ke arah Wendy yang masih anteng memandangi pemandangan hirup pikuk kota ini.
Suga memegang tangan Wendy. "Wen, ka--"
"Apaan sih!" Wendy menepis tangan Suga kasar. Suga mendengus kasar. Dia membuka aplikasi kalender di ponselnya. Dan YAP! Benar saja. Sekarang Suga tau alasan Wendy tiba-tiba jadi galak.
Suga menoleh lagi ke arah Wendy. "Sakit banget yah Wen? Maaf deh aku ngaku salah. Kamu boleh hukum aku." Ucap Suga sambil menjewer kedua telinganya sendiri seperti anak yang di hukum di sekolah.
Wendy yang mendengar itu entah kenapa langsung luluh. Ah ini kelemahan Wendy. Hatinya selalu dibuat luluh oleh perlakuan Suga. Apalagi Wendy bisa melihat dari pantulan kaca mobil apa yang Suga lakukan.
Tapi otak Wendy masih kukuh pada pendiriannya. Akhirnya Wendy memutuskan untuk menengok sedikit ke arah Suga lalu kembali lagi ke posisinya yang awal ; membuang muka dari Suga.
Wendy sedikit demi sedikit membalikkan tubuhnya. Sekarang ia bisa melihat kekasih yang sudah menemaninya selama ini dengan jelas. Dan ternyata ke-gengsian Wendy masih belum cukup kuat. Dia runtuh ke pelukan seorang Min Suga.
"Aahhh jangan gitu. Aku juga sebenernya gak mau marahan terus sama kamu. Marah sama kamu itu adalah keadaan paling gak aku suka." Wendy sesenggukan di dalam pelukan Suga. Suga tersenyum dan mulai menurunkan tangannya yang semula berada di telinganya ke kepala Wendy.
Ia mengelus lembut surai panjang kekasihnya itu. Lalu memeluk Wendy dengan erat. Seolah-olah Wendy adalah mangsanya yang tak akan pernah ia lepaskan.
Suga mencintai Wendy.
Sampai kapanpun.
Apapun yang terjadi.
Seorang Min Suga tak akan melepaskan bidadarinya.
Son Wendy.
Wendy melepaskan pelukannya pada Suga dan menatap manik-manik mata milik lelaki yang sudah membuatnya rela berlarian sepanjang koridor di masa SMA.
"Udah selesai ngambeknya 'hm?" Ucap Suga lembut sambil menyelipkan rambut Wendy ke belakang telinganya.
Wendy melebarkan matanya lalu menautkan kedua alisnya. "Gak! Siapa bilang udah selesai. Aku masih ngambek!" Wendy kembali ke sikapnya sebelumnya. Tapi kali ini malah terlihat lebih lucu di mata Suga.
"Eumm, masih ngambek tapi udah aku-kamu an aja yah." Goda Suga. Wendy mendengus kesal mendengarnya. Suga terkekeh pelan.
"Ya ter--"
Cup!
Suga mengecup bibir Wendy. Membuat Wendy diam sesaat. Lalu ..
"Ih kok ma--"
Cup!
Dua kali.
"Ini di--"
Cup!
Tiga kali.
"Suga iih kamu nga--"
Cup!
Empat kali.
Dan wajah Wendy sudah memerah seperti kepiting rebus. Kali ini dia menutup mulutnya dengan tangannya sendiri membuat Suga terkekeh geli.
"Ngapain sih kamu! Gak sopan banget main nyosor gitu." Omel Wendy pada Suga.
"Abisnya kamu cerewet sih. Itu tuh aku nutup bibir kamu pake cara sexy." Ucap Suga gemas. Lalu mencubit hidung Wendy.
"Aaah sakit aw." Wendy menyingkirkan tangan Suga dengan tangannya. Dan kini bibirnya tak terhalang apapun lagi. Suga memamerkan smirk nya.
"Kok ekspresi kamu gi--"
Cup!
Wendy membelakakan matanya.
Cup!
Cup!
Cup!
Entah berapa kecupan yang diberikan Suga hari ini. Tapi yang jelas wajah Wendy sekarang sudah semerah tomat.
Suga tersenyum. Sudah lama dia tak merasakan bibir manis kekasihnya itu. Suga merubah posisinya menghadap Wendy. Dia mendekatkan kepalanya ke arah Wendy. Memiringkan kepalanya dan mengecup pelan bibir manis Wendy.
Wendy tak dapat menolak. Lama-kelamaan Suga membuat lumatan-lumatan kecil dan mengigit kecil bibir Wendy. Wendy juga diam menikmati setiap permainan yang diberikan Suga.
Dumb dumb dumb dumb dumb dumb dumb dumb dumb dumb.
Itu suara ponsel milik Wendy. Menandakan ada panggilan masuk. Wendy langsung melepas tautan bibirnya dengan Suga. Yang membuat Suga sedikit mengerang.
Kang Seulgi ...
Itulah nama yang terlihat di ponsel Wendy sekarang. Dia langsung menekan tombol hijau.
"Bentar yah." Ucap Wendy pada Suga.
"Apaan seul?"
"Maju woy! Lo mau diem disitu sampe kapan? Liat lampunya udah ijo. Mobil dibelakang lo ribut tuh! Makanya jangan keenakan ciuman. Mending langsung bikin anak aja sana. Biar gue dapet bingkisan pas ke selametan kehamilan lo nanti."
Wendy membelakakan matanya setelah apa yang Seulgi katakan. Dia langsung melihat ke depan. Dan ya benar saja lampu sudah berubah jadi hijau. Dan para pengendara di belakang mobil Wendy sedang berteriak dan membunyikan klakson mereka.
"Ya ampun yang. Liat itu lampunya udah ijo!" Teriak Wendy. Suga yang sadar akan hal itu juga terkejut dan langsung menancap gas mobilnya membuat tubuh mereka sedikit terpental ke belakang.
Pasangan ogeb emang -Seulgi
👙👘👠
Eh anjay ini kepanjangan kagak sih :V
Gue buntu sebenernya sama cerita ini. Makanya up nya lama. Maafkan aqu qaqa.
Kalian suka tidak sama cerita ini?
Suka tidak?
Suka tidak?
Suka tidak?
Kalau tidak tak apa-apa lah :V
Otak gue ternodai sekali hiks😢gue gak bisa bikin part kisseu kisseu anjay. Dedeq masih kecil qaqah 😢😢 maafkan dakuh :((
Baca cerita gue yang lain juga yuk. Ada yang baru tauu. Castnya VRene. Cek work kuy
VOMENT !!
![](https://img.wattpad.com/cover/97525954-288-k419613.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal
Fanfiction[COMPLETE] ❝in love. happiness is abnormal state❞ Genre : Mystery Romance [Cast : Wendy Red Velvet , Suga BTS , and other] #28 in SS : 03-05 #523 in FF : 15-06 ©2017, annxoel