7 Tahun Kemudian
Hari ini wajah Deran berseri menirukan mentari yang juga sedang berseri. Dia memasang dasi berwarna hitamnya sambil terus tersenyum lebar. Dia memakai jas hitamnya sambil tersenyum menunjukan deretan giginya yang rapih.
Kenangan 7 tahun lalu masih Deran ingat, dia tak pernah melupakan sedikitpun kenangan tentang dirinya dan Tifan. Sudah 7 tahun dia belum bertemu secara langsung dengan Tifan. Tapi Deran bersyukur karena dirinya masih bisa menghubungi Tifan di waktu senggang, hubungannya dan Tifan masih seperti biasa, dia juga tidak menyangka kalau dirinya sudah menjalin hubungan 7 tahun lebih dengan Tifan, ralat, hubungan jarak jauh dengan Tifan.
Dia mengambil box besar berwarna coklat, box yang Tifan berikan kepada Deran saat perpisahan mereka. Tifan hanya memasang pesan kalau kotak kayu berwarna gelap hanya boleh dibuka dihari ulang tahun Deran. Kotak itu bukan hadian dari Tifan, melainkan dari Ayahnya. Deran tidak tau kalau kotak itu sudah lama berada ditangan Tifan.
Di tumpukan paling bawah ada bunga-bunga yang sudah layu dan kering, bunga itu bunga yang setiap hari Deran beri untuk Tifan, tapi bunga-bunga itu sudah Deran buang karena kondisi bunga-bunga itu sudah tidak layak. Di atas bunga-bunga itu, ada barang-barang yang membuat Deran geleng-geleng kepala. Deran tidak menyangka kalau Tifan masih menaruh benda-benda yang seharusnya tidak dia taruh. Ada satu gelas plastik dan satu botol plastik, disana Tifan menempelkan sepucuk pesan.
Ini pertama kalinya kamu ngasih sesuatu hal yang buat aku penasaran sama kamu. Sebenernya aku udah buang gelas ini, tapi entahlah, aku malah ngambil gelas ini lagi. Entah apa ini sama halnya kaya cinta pada pandangan pertama, tapi, yang pertama kali muncul difikiran aku pas kamu ngasih satu gelas es bubble rasa Milk Green Tea, aku malah ngulang kejadian pas pertama kali kita ketemu.
Pesan tak jelas itu Tifan tempelkan di gelas bekas minuman yang Deran kasih.
Entah tepatnya kapan aku mulai suka sama kamu, aku malah nyembunyiin perasaan aku, setiap aku ketemu kamu, setiap kamu ngehubungin aku, setiap aku mandang kamu dari kejauhan. Aku baru sadar kalo ternyata aku udah mulai tertipu sama cinta kamu haha :D Inget? Pas kamu selesai futsal, aku ketemu kamu di lapangan karena mau ngembaliin jaket kamu, kamu ngehampirin aku sambil bawa botol air meneral ini, terus kamu bilang "Nih, buat kamu aja." Haha, konyol tapi berkesan. Aku ngerasa kalau aku mungkin harus pergi ke psikiater J
Kata-kata itu juga Tifan tempelkan di botol plastik yang Deran kasih.
Disana juga ada topi, topi murah yang sengaja Deran beli. Tifan masih menaruh topi itu, Tifan mengembalikan topi pemberian Deran, dia hanya menaruh topi itu di dalam box tanpa alasan apapun. Dan diatasnya ada kotak pemberian Ayahnya. Deran baru sadar kalau Ayahnya juga sangat-sangat menyayangi Deran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through It Together
Teen Fiction[sebagian cerita di private] Deran Reynand Nuarta, tak banyak yang mengenalnya secara rinci, ganteng, famous, perhatian, humoris, kurang apa coba? Tapi sayangnya semua orang sudah terlanjur menjiplak Deran sebagai cowo annoying. Bagaimana orang-ora...