"Jika aku ditakdirkan bersamamu, maka kemanapun dan sejauh manapun aku pergi maka aku akan kembali padamu." - Christopher
*************💚************
Christopher Side
Aku memandang kearah gadisku kini, Thessa. Aku tersenyum kearahnya dan dia tersenyum kearahku.
Aku merasa senang, masalaluku kembali penuh gadisku itu..
Dia yang mengisi masalaluku, dia yang pernah membuatku bahagia.
Sifatnya, wajahnya.. Ia mirip dengan Ansefa jika sekilas. Tetapi tetap mereka berbeda.
Aku mencintai Ansefa karena ia mirip Thessa, tetapi saat Thessa datang kekehidupanku dan mendeklarasikan perasaanya, perasaanku kembali tumbuh. Aku tersenyum, ia ternyata masih mencintaiku.
Tetapi, aku masih merasa bersalah pada Ansefa. Aku tak bermaksud menyakitinya. Aku tak tahu jika perasaanku akan tumbuh jika ada dirinya, tetapi aku mencintai Ansefa karena alasanku ia mirip Thessa.
"Christopher, kau sedang apa disini?" tanya Thessa padaku, aku hanya tersenyum padanya. aku tengah menikmati udara segar dengannya di balkon dekat kamarku, ia menghampiriku dan duduk disampingku.
Matanya mengingatku pada masa lalu kami. Aku ingat, saat aku sendiri, tidak ada orang yang mau menemani atau bahkan mendekatiku, hanya wanita didepan diriku inilah yang mau menemaniku.
Hanya dia yang mau mendekatiku.
Gadis itu tersenyum kearahku, merubuhkan segala duniaku. Aku masih sangat menyayangi gadis ini, dan aku tak akan melepas gadis ini untuk pria manapun.
Ia milikku.
"Hari ini aku ada latihan. Kau mau ikut?" tanyanya, aku tersenyum.
Aku bisa melakukan apa saja untuk orang yang kucintai, apasaja.
Bahkan berkorban untuk kebahagiaanya..
~~~~~~~~💔~~~~~~~~
Seorang gadis kini melangkah melewati beberapa lantai koridor. Langkahnya sangat lemah, dan tanpa disadari ia semakin kurus.
"Ansefa?" panggil seorang gadis kepadanya. Ansefa menatapnya lesu dan tersenyum.
Dia adalah Diana dan Farrelia.
"Kau kenapa? Kau aneh!" kata Diana bingung pada Ansefa dan memegang pundak Ansefa khawatir, sedangkan Farrelia hanya terdiam memikirkan kenapa Diana.
"Aku tak apa, jangan pedulikan aku" ucap Ansefa dan tersenyum, sedangkan Diana hanya memandang Ansefa curiga.
"Kau harus cerita!" kata Diana, Ansefa menggeleng. Ia tidak mau masalahnya menjadi membesar, cukup ia saja yang tahu.
"Kau harus bercerita.." ucap Diana, Ansefa hanya menghela nafas menyerah.
"Baiklah" ucap Ansefa yang membuat Diana dan Farrelia tersenyum.
Mereka menuntun Ansefa memasuki kelas lama mereka, yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan. Ansefa duduk disalah satu kursi, disusul oleh Diana dan Farrelia.
Ansefa menceritakan semuanya, semua kejadian tentang Ceo itu. Dihari ia melihat Christopher dengan wanita itu, dihari Christopher sendiri yang meminta ia berpisah dengan dirinya. Semua terasa menyakitkan, tetapi Ansefa memang bisa melakukan apa?
"Sudah kubilang, Ansefa! Gionova saja sudah ditinggalkan olehnya." geram Diana, sedangkan Farrelia sendiri memilih diam tidak berkomentar apapun.
"Aku tahu ia memiliki banyak harta, wajahnya sangat tampan tapi? Dia senang mempermainkan perasaan orang lain! Kuharap kau dan dirinya tidak akan pernah bertemu lagi" ucap Diana berapi api, sedangkan Ansefa terdiam menatap lurus dengan tatapan kosong. Farrelia sendiri juga masih memilih diam dan tidak ingin berkomentar apapun.
Ia sepertinya memiliki opini sendiri.
"Aku akan pergi, aku ada sedikit urusan." ucap Diana dan melangkah pergi meninggalkan Farrelia dan Ansefa sendiri. Farrelia melirik kearah Ansefa dan tersenyum.
"Jangan sedih Ansefa.. Jangan sedih" ucap Farrelia mendekati Ansefa dan duduk disebelah Ansefa.
"Kenapa takdir mempertemukanku dengan dirinya? Aku.. Aku tahu tapi permainan macam apa ini?" ucap Ansefa gemetar. Ada rasanya Ansefa ingin menangis, pria itu memang sungguh keterlaluan pikirnya. Ansefa tersenyum, layaknya seorang penonton, ia tahu apa yang harus ia lakukan.
"Sudah kukatakan Ansefa, semua ini pasti ada alasannya. Semuanya ada alasannya. Hanya saja, mungkin kita tidak tahu apa yang terjadi dan kenapa bisa terjadi. Waktu akan menjawab semuanya secara perlahan lahan, jadi tunggu saja" ucap Farrelia tenang, membuat Ansefa mengeluarkan air mata tanpa ia sadari.
Itu memang menyakitkan untuknya.
"Tapi sampai kapan? Ini menyiksaku" kata Ansefa sedih dan kesal. Siapa yang tidak kesal saat hatinya dipermainkan?
"Ia telah membohongiku, Farrelia" ucap Ansefa kecil yang masih bisa terdengar oleh Farrelia. Farrelia terkekeh dan menatap kearah Ansefa, mengelus rambut sahabatnya itu guna menenangkan suasana hati sang sahabat.
"Tanpa kau sadari, kau tengah merajut sebuah kisah cinta yang hebat. Mungkin tidak sekarang Ansefa, karena sesuatu akan menjawabnya. Kau akan menemukan jawabannya. Kau akan paham dan mengeti." jelas Farrelia yang membuat Ansefa terisak.
Hatinya sangat sakit sekarang.
"Aku akan menutup hatiku, biarkan hatiku menjadi dingin. Aku sudah menyerah pada segalanya" ucap Ansefa bangkit dan berlari kecil meninggalkan Farrelia yang menatapnya sedih.
"Pasti ada alasannya Ansefa, percaya padaku.."
Haii :) sudah ketemu jawabannya? 😂😂😂
Kalian kesel ya sama sifat Ceo itu? Ya, kita sama.. Karena sikap dan sifat Ceo itu author angkat dari diri seseorang, yah seperti itulah.. Memang, dia sukanya tarik ulur. Kadang dibuat seneng, kadang enggak 😂😂 sekarang author gak tau mesti ngerasain gimana lagi,..
Maaf ya curhat 😂😂
But i hope you will enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Old Man
Romance[PRIVATE, PLEASE FOLLOW ME IF YOU WANT TO READ IT] Ansefa, seorang gadis berumur 17 tahun tidak menduga, bahwa sebuah pertemuan dengan seorang CEO muda ini ternyata membawa dampak buruk baginya. sebuah pertemuan, yang membuat ia terjebak dalam suatu...