"Aku tak tahu, tetapi apakah aku akan mendapatkan yang lebih baik dari dirinya?"- Christopher.
***
Seorang pria melihat tanggal sebentar dan menghela nafas dalam.
Hari ini ia telah berkemas barangnya dan bersiap siap untuk kembali. Ia sudah memesan apartemen baru dan meninggalkan apartemen lamanya bersama Thessa.
Ia meninggalkan gadis yang ia cintai pada akhirnya.
Padahal ia sudah memiliki prinsip, anehnya, orang yang berprisip juga bisa jatuh kedalam masalah.
Ia membawa kopernya dan melangkah pergi. Ia memanggil sebuah taksi dan menaikinya. Ia menatap kearah arlojinya, sudah pukul 10 malam.
Ia akan kebandara sekarang.
Ia menghela nafas, ia harus melupakan Thessa untuk selamanya. Pria itu sebenarnya takut, apakah ia mampuh meninggalkan wanita itu karena nyatanya, dunianya adalah Thessa. Ia harus melepaskan gadis itu, ia tidak mencintai Christopher. Ia mencintai uangnya.
Sedangkan Christopher tidak butuh cinta semacam itu.
Ia membutuhkan sebuah cinta yang apa adanya.
Sesampainya dibandara, Christopher duduk sebentar di ruang tunggu. Ia menatap kearah jendela dekat ia duduk, dimana telah dipersiapkan diruang tunggu.
Itu negerinya yang telah hancur.
Ia pikir, ia bisa membangun hubungan kembali dengan Thessa. Tetapi ternyata tidak.
Suara petunjuk sudah mulai terdengar dan mau tak mau Christopher memasuki pesawat yang ia naiki.
Chirstopher menutup matanya dan mengepalkan tangannya, ini pasti jalan yang terbaik untuknya.
Ia harap bisa.
Dan beberapa menit kemudian, pesawat Christopher lepas landas meninggalkan negerinya itu.
Ia harap, segalanya akan baik baik saja.
****
Beberapa jam kemudian, Pesawat Christopher sudah sampai dinegeri asalnya. Christopher tersenyum, ia merindukan tempat ini.
Tetapi entah karena apa.
Mungkin karena ia tumbuh dari kecil disini, jadi setiap momen disini adalah hal yang berharga.
Christopher melangkah keluar pesawat dan hendak mengambil barang barangnya. Setelah sekua sudah siap, ia memanggil sebuah taksi untuk mengantarnya ke rumah lamanya.
Selama diperjalanan, Christopher terdiam.
Bagaimana keadaan Thessa disana? Apakah ia baik baik saja? Secara, Christopher hanya meninggalkan apartemen dan sedikit uang untuk Thessa.
Ia khawatir dengan keadaan gadis itu.
Christopher menatap kearah Arlojinya lagi, ternyata sudah pukul 7 pagi. Mungkin ia harus bersiap siap kekantornya yang ada disini.
Ia harus berkerja kembali, seperti dulu.
Untungnya, selama diperjalanan Christopher menggunakan waktunya dengan baik untuk beristirahat. Jadi, tubuhnya tidak terhantam terlalu parah.
Christopher tersentak terkejut, sepertinya ia mengenal sesuatu.
Ia sepertinya melewati sekolah seseorang, dan sepertinya sekolah itu sedikit berubah.
Itu sekolah Ansefa dulu.
Ia tersenyum, pasti ia sekarang sudah lulus. Tahun lalu, Christopher mendengar jika Ansefa tidak masuk ke universitas Covard, yang padahal sudah dibayari lunas oleh Chrostopher.
Gadis yang aneh, pikir Christopher.
Tetapi, Christopher bertanya bagaimana keadaan Ansefa sekarang? Apakah ia baik baik saja?
Tapi tetap, sepertinya Ansefa hanyalah orang yang melintas dalam kehidupannya saja.
Tidak lebih.
Christopher tersenyum, mungkin ia akan menemukan wanita yang lebih baik dari mereka semua.
Akhirnya, Christopher sampai pada rumahnya. Ia membereskan semua barangnya dan untungnya rumah itu sudah bersih. Tak salah jika ia memperkerjakan pelayan disini selama satu tahun.
Mungkin hidupnya akan dimulai dari sekarang.
~~~~~~~~❤~~~~~~~~
Seorang gadis terdiam. Pikirannya tenggelam dalam imajinasi yang ia ciptakan.
Sampai kapan ia mau hancur seperti ini?
Ia harus berubah. Ia menatap kearah bingkai itu lagi dan menghela nafas.
Ia pikir, ia tidak akan bisa.
Pikiran author kosong.. Entah tapi kayanya ceritanya jelek..
Author.. Kacau ._. Karena dia..
Dia membuat author gila ._.
Ok forget!I hope you'll enjoy 😘😘😚
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Old Man
Romance[PRIVATE, PLEASE FOLLOW ME IF YOU WANT TO READ IT] Ansefa, seorang gadis berumur 17 tahun tidak menduga, bahwa sebuah pertemuan dengan seorang CEO muda ini ternyata membawa dampak buruk baginya. sebuah pertemuan, yang membuat ia terjebak dalam suatu...