"Aku... Aku tak tahu" - Unknow
***
Christopher melangkah keluar menuju mobilnya, ia membawa tas kerjannya dan segala persiapan untuk rapat multi perusahaan ini.
Christopher mengehela nafas, setidaknya penampilannya sudah benar walaupun perasaanya sangat berantakan.
Christopher memasuki mobilnya dan mengendai mobil tersebut. Ia akan pergi kearah tempat pertemuan yang sudah dijanjikan.
Christopher ingat jika ia belum makan sedari tadi.
Ceo itu sepertinya tidak memiliki nafsu makan, tetapi jika ia tidak makan kemungkinan besar perutnya akan sakit.
Mumgkin semua karena perasaanya yang hancur.
Christopher memilih untuk menghentikan mobilnya di sebuah pasar modern kecil untuk membeli beberapa roti saja.
Christopher memasuki supermarket itu dan memilih beberapa roti.
Saat tangannya hendak mengambil sebuah roti, ada tangan seseorang yang hendak mengambil roti tersebut.
Ia adalah..
"Kau?" kata gadis itu pelan yang membuat Christopher terkejut. Jadi..
"Kenapa kau ada disini? Kudengar kau pergi" kata gadis itu pelan, Christopher tersenyum kearah gadis itu.
"Siapa yang mengatakan itu, Gionova? Aku tidak memberitahumu bukan?" tanya Ceo itu yang membuat Gionova terdiam.
Apakah..
"Aku harus pergi" kata Gionova dan melangkah pergi. Kenapa ia bisa menemukan pria yang pernah meninggalkannya dulu? Gionova mengepalkan tangannya kuat, ia tahu jika Thessa dan Christopher pernah bersama.
Tapi kenapa ia bisa ada disini?
Apakah hubungan mereka kembali hancur?
Apakah akhirnya Christopher akan kembali lagi pada Ansefa?
Gionova menggeleng keras, itu tidak boleh terjadi. Ansefa tidak boleh bersama Christopher lagi!
Dengan sigap, Gionova melangkah pergi dari sana untuk menemui Ansefa.
***
Ansefa melangkah menuju kedai kecil bersama Sania.
Kedai dulu dimana ia dan Farrelia serta Diana selalu disana.
Ansefa tersenyum bahkan tertawa ketika mendengarkan cerita Sania dengan kekasihnya. Memang, kisah cinta Sania begitu lucu dan penuh warna.
Berbeda dengan kisah cintanya yang suram.
Sesampainya di kedai, Ansefa dan Sania memilih duduk bersama. Kini giliran Sania mendengarkan cerita Ansefa bersama Leonard dan Sylvester yang selalu bertengkar karena dirinya. Ansefa tahu betul jika ada persaingan antara Syl dan Leonard, Awalnya Ansefa mau menengahi mereka, tetapi tanpa disangka ia menjadi tersangka dari perkelahian mereka.
Jadi, mau tak mau Ansefa memilih diam.
Tetapi secara tiba tiba seorang gadis menemukan sosok Ansefa dan mengepalkan tangannya. Gadis itu melangakah menghampiri Ansefa dan duduk disebelah mereka berdua. Ansefa dan Sania sontak terkejut akan kehadiran gadis itu.
"Gionova?" kata Ansefa terkejut, sedangkan Sania hanya bisa menatap mereka bingung.
Siapa Gionova?
"Ada yang ingin kusampaikan, Ansefa" kata Gionova yang membuat Ansefa mengerutkan keningnya.
Apa?
"Katakan saja, Gionova" kata Ansefa tersenyum yang membuat Gionova menghela nafas berat.
"Christopher sudah kembali" kata Gionova yang membuat Ansefa terdiam.
Kenapa?
"Bukannya dia katanya mau memulai hubungan baru dengan wanitanya?" kata Ansefa bingung yang membuat Gionova mengangkat kedua bahunya.
"Aku hanya bilang, hati hati Ansefa. Dia datang kepadamu untuk mempermainkanmu lagi" kata Gionova licik yang membuat Ansefa tersenyum hangat.
"Aku.. Aku pikir aku sudah melupakannya. Memang kenapa? Apakah kau masih menyukainya?" goda Ansefa yang membuat Gionova terdiam..
Tak mungkin ia berkata 'ya' walau sebenarnya itu memang jawaban yang tepat.
"Tenang saja Gionova, aku sudah melupakan dirinya. Aku ... Aku sudah menemukan beberapa pria yang menggantikan posisi Ceo itu. Lagipula, aku dan Ceo itu sudah berjanji untuk berpisah. Aku harus mencari pria yang lebih baik dan yang seumuran denganku. Jadi, jangan takut aku akan merebutnya Gionova" kata Ansefa yang membuat Gionova tersenyum sinis.
"Kupikir aku tidak akan kembali padanya. Aku akan pergi, sampai jumpa" kata Gionova melangkah pergi yang membuat Ansefa bingung.
Ia menghampirinya hanya untuk menyampaikan hal itu?
Ia kira ada hal yang penting.
"Aneh" komentar Ansefa, sedangkan Sania menatap Ansefa serius.
"Kau hutang penjelasan denganku" kata Sania yang membuat Ansefa memutar bola matanya malas.
"Christopher.. Dia adalah orang yang pernah dekat denganku. Ia juga orang yang meninggalkanku juga" kata Ansefa santai yang membuat Sania mengerutkan keningnya bingung.
"Kau tidak terluka saat menceritakan itu, Ansefa?" tanya Sania yang membuat Ansefa menggeleng santai.
"Aku sudah melupakannya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
That's My Old Man
Romance[PRIVATE, PLEASE FOLLOW ME IF YOU WANT TO READ IT] Ansefa, seorang gadis berumur 17 tahun tidak menduga, bahwa sebuah pertemuan dengan seorang CEO muda ini ternyata membawa dampak buruk baginya. sebuah pertemuan, yang membuat ia terjebak dalam suatu...