Chapter 35 : Terbongkar ._.

24.2K 1.3K 57
                                    

"Andai waktu bisa kuputar" - Christopher

***

Seorang gadis memegang foto tersebut dan kembali tersenyum. Ia mengilas balikan semua kenangannya dan kembali tersenyum.

"Aku melihatmu lagi.. Walau hanya selembar kertas" kata gadis itu dan tertawa.

"Aku lucu, sangat lucu" kata gadis itu, ia menggengam kuat bingkai foto itu seakan ia tidak akan melepas sosok didalam bingkai itu.

"Aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan untukmu. Aku sudah nyaris gila sekarang. Aku tidak bisa mengontrol pikiranku lagi. Kau adalah remot controlnya" bisik gadis itu terhadap foto dihadapannya.

"Aku sungguh mencintaimu, sayang"

~~~~~~~~~~~~❤~~~~~~~~~~

Seorang pria kini tengah menatap beberapa foto dengan genggaman tangan yang cukup erat. Matanya menajam dan kini pikirannya cukup kacau.

"Aku kemarin membuntuti Nyonya Thessa dan ini yang kupotret menggunakan kameraku kemarin. Itu hasil yang kau pinta" jelas pria berbaju hitam yang ternyata mata mata Ceo itu, Christopher membuka brangkasnya dan memberikan uang kepada mata mata itu.

"Untukmu, terima kasih. Sekarang kau boleh pergi" kata Christopher memberikan uang dan Mata mata itu pergi meninggalkan Christopher seorang diri diruangannya.

'Brakk!'

Segala dokumen ia lempar menjadi berantakan.

'Trak!'

Ia memukul cermin di kantornya hingga tangannya berdarah.

Seharusnya dari awal ia tidak mempercayai gadis itu.

Ternyata..

Christopher melihat kearah arlojinya sebentar, waktu sudah menunjukan hari senja. Karena kesal, ia memilih untuk berangkat menuju tempat Thessa berada.

Ia sungguh menyesal.

Ia memasuki mobilnya dan mulai mengendarai mobilnya.

Ia menekan setir mobil dan menyetir dengan keadaan marah. Atensinya kini hanya terfokus pada tunangannya saat ini.

Kenapa ia melakukan itu?

Christopher memarkirkan mobilnya di depan sebuah bar yang cukup ramai. Ia tahu, bar ini cukup mewah tetapi.. Menakutkan.

Ia tahu ia salah fashion, dengan pakaian kerja yang masih lengkap ia memasuki sebuah bar malam.

Ia menerobos ramainya orang, tentu banyak wanita yang menatapnya. Siapa yang tidak terpesona dengan fisik rupawan sang Ceo?

Mata Ceo itu masih sibuk mencari eksistensi seseorang, walaupun kini banyak wanita yang berusaha untuk menggodanya. Tetapi tetap, atensinya hanya terfokus pada satu orang saja.

Suara Disko menggema, dan Ceo itu semakin muak dengan dentunan tak jelas itu.

Christopher kini terus mencarj cari, ia juga khawatir bagaimana keadaan Thessa sekarang.

Tubuh Ceo itu terdiam saat ia sudah menemukan apa yang dia cari, tetapi.. Tangannya mengepal dan menatap kearah Thessa terkesima.

Apakah benar itu Thessa?

Chirstopher melangkah menghampiri sosok itu, dan benar itu adalah Thessa.

Mulutnya tak bisa ia gerakan, dan ia jujur masih tidak mempercayai hal itu.

Thessa tengah bercumbu dengan pria lain di sebuah sofa. Dalam keadaan mabuk, pria itu leluasa melakukan apapun pada Thessa. Sedangkan Thessa sepertinya cukup menikmati apa yang pria itu lakukan.

"Thessa?" panggil Christopher kecil yang membuat Thessa menatap kearahnya lalu tersenyum.

"Dia kekasihmu?" tanya pria disampingnya yang membuat Thessa menatap kearah pria itu, lalu menatap kearah Ceo itu lagi. Thessa menggeleng sedikit.

"Ia mesin uangku" kata Thessa yang membuat Christopher terdiam.

Apa?

"Apa maksudmu Thessa? Kita akan memulai hidup baru, kini kita sudah bertungangan!" kata Christopher kesal, sedangkan Thessa hanya menggeleng.

"Kau mesin uangku. Aku merasa cukup bahagia karena uangmu, bukan dirimu. Alfonso, mantan ku, pria yang kucintai sehingga aku bisa meninggalkanmu tidak bisa memberiku banyak uang sepertimu. Jadi, aku mendekati dirimu untuk kepuasanku" kata Thessa yang membuat tangan Christopher mengepal kuat.

Biasanya, orang mabuk adalah orang yang paling berkata jujur.

"Kuharap kau tidak akan muncul dihadapanku lagi" kata Christopher kesal dan melangkah pergi.

Sepertinya ia harus meninggalkan Thessa.

Ia berubah.

Ia sekarang mirip madu yang beracun..

Kenapa ia harus memulai hidup bersama wanita ular itu?!

Ia keluar dari bar itu dengan kesal dan mungkin dia akan pergi kemana dia bisa meredakan rasa kesalnya.



Hai 😂😂 author kacau hari ini sebenernya tapi yaa.. 😂

That's My Old ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang