Happy Reading
~
~
~Ketika malam mulai beranjak naik, Meisya sebenarnya sudah melupakan obrolannya bersama Abra pagi tadi. Sempat terpikir jika memang Randy benar-benar ingin dekat dengannya dalam artian tanda kutip, mungkin pria itu sudah menghubunginya sejak kemarin entah dengan alasan yang diada-adakan. Sayangnya sampai sekarang pun, Meisya tidak menerima satu pun pesan apalagi panggilan. Randy seakan hilang ditelan waktu setelah sebelumnya Randy gencar mendekatinya. Bukan berarti Meisya berharap Randy akan menghubunginya dia hanya berpikir kemudian mencoba menganalisa dan bersyukur jika akhirnya Randy tidak multi tafsir atas kalimat yang ia lontarkan kemarin.
Pintu kamarnya diketuk, Meisya mengalihkan pandangannya dari laptop. Dia baru saja selesai men-download game baru. Jaga-jaga kalau dia mulai bosan. Selain memasak, game adalah teman yang menghibur hari-harinya yang sepi, membosankan dan menjemukan atas rutinitas yang selalu sama.
"Iya?"
"Ini kakak, tante."
Tari rupanya.
"Masuk aja kak, ga dikunci kok."
Handle pintu dibuka dari luar, memperlihatkan seorang perempuan yang usianya middle twenty ini tersenyum lebar.
"Tante lagi ngapain?"
"Abis download game. Ngapain berdiri di sana? Masuk saja kak."
Tari menggeleng masih dengan wajah tersenyum lebar, keliatan bahagia sekali. Dan Meisya tidak akan bertanya kecuali orang itu memang berniat menceritakan padanya.
"Sebelumnya makasih loh tante soal jamu sama smoothies dan hotpack usulan tante. Biasanya aku minum obat tapi tumben banget kemarin enggak mempan."
Kepala Meisya mengangguk-angguk, agak terusik sebenarnya. Bukan karena ucapan menyejukkan itu. Heran saja dengan Tari yang tak mau disuruh masuk, tetap berdiri di depan pintu.
"Btw Tan,"
"Hm?"
"Ada pak Randy loh di bawah."
"Hah?"
Meisya reflek meraih dan mengecek ponselnya. Tunggu. Tidak ada pesan atau panggilan dari Randy. Yang ada chat membludak dari WAG RahasiaNegara.
"Kok enggak ada ngasih tau dulu, sih?" gerutunya pelan. Menyadari akan satu hal, ia mengangkat pandangan dan menemukan senyum jail nan menggoda datang dari Tari.
"Jahat banget sih gak bagi-bagi kabar baik, diam-diam akur."
"Jangan salah sangka. Dia kemari mau ngapain?"
"Salah sangka juga enggak apa-apa." Tari cengengesan. "Katanya mau ketemu tante kecil yang bernama Meisya Citra Hermawan. Kangen kayaknya."
"Kangen dari hongkong?" dumel Meisya. Dia beranjak berniat keluar bersama Tari namun belum juga dia keluar suara Tari mencegat langkahnya.
"Tante mau kemana?"
"Ya ke bawah kak, ada pak Randy kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenario (Different Grooves)✓
General FictionCerita ini terangkum dalam tujuh kata, "Cinta dan jodoh itu skenario takdir Tuhan." Arif percaya kalau siapapun di belahan bumi ini memiliki kisah cintanya masing-masing. Unik, lucu, menggemaskan, tragis, menyedihkan atau malah malu-malu in? Tapi Ar...