Sambil baca coba cek mulmed nya. Dengerin. Okay?
Happy Reading
~
~
~"Mi," panggil Meisya.
Maminya sedang membuat sup kerang, sudah lama mereka tidak membuat makanan seafood di rumah. Mereka berdua menempati sebuah rumah minimalis berlantai satu. Dengan dua kamar, satu ruang tamu, ruang tengah dengan satu set tv beserta kursi malas dan dapur. Tidak banyak ruang. Karena memang mereka hanya berniat tinggal berdua.
Ibu Diana sebulan yang lalu resmi pensiun dini dari kantor kedutaan. Fokusnya sekarang untuk Meisya, putri semata wayangnya.
"Kenapa sayang?"
Kata sayang mendadak mengingatkannya pada seseorang yang ingin dia bicarakan bersama ibunya.
"Udah masak?"
"Bentar lagi, kamu pasti lapar."
Maminya tersenyum, kemudian beralih ke meja makan yang tak jauh dari area kitchen set.
"Biar Syasya aja, Mi."
"Gimana kerjaan kamu?"
"Lumayan, Mami sama papi masih komunikasi?"
"Masih, papi tetep nanyain kabar kamu, kuliah kamu gimana. Papi kamu masih hati-hati sama kamu, Sya. Dia takut kalau bikin kamu terluka lagi."
Meisya yang sedang mengatur menu di meja makan untuk sesaat terhenti, "Syasya kangen papi," katanya lirih.
Bu Diana tersenyum tipis, beliau tetap melanjutkan pekerjaannya membawa nampan berisi sup ke tengah-tengah meja makan.
"Bilang dong, sama papi sayang."
"Tapi aku nya kangen kita bertiga makan bareng, Mi."
Senyum di bibir Bu Diana seketika sirna, dia menghela napas sebelum kemudian berujar, "maafin mami, ya?"
Meisya menggeleng, "bukan salah mami, kok."
"Tapi tetap saja kita tidak bisa seperti dulu lagi."
Meisya mengangguk mengerti, "kita makan aja," ajak Meisya
"Oh iya, mami lupa ngasih tahu kamu." Ibunya tiba-tiba menggenggam tangan kanannya, menggenggam nya erat. "Selamat sayang, sebentar lagi kamu akan menjadi kakak."
Harusnya ini kabar bahagia, harusnya. Meisya menampilkan senyum kaku, "istri papi hamil?"
"Iya, tadi papi kamu ngasih tahu mami. Kamu... Tidak apa-apa kan?"
"Kalau mami gimana?" Tanya Meisya balik.
"Mami ga papa sayang."
Meisya menarik tangannya, kepalanya mengangguk, "toh aku akan punya adik, Syasya bukan anak tunggal lagi."
Bu Diana akhirnya tersenyum.
Selepas makan malam Meisya memberanikan diri untuk membicarakan tentang Arif.
"Mi, aku punya pacar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenario (Different Grooves)✓
General FictionCerita ini terangkum dalam tujuh kata, "Cinta dan jodoh itu skenario takdir Tuhan." Arif percaya kalau siapapun di belahan bumi ini memiliki kisah cintanya masing-masing. Unik, lucu, menggemaskan, tragis, menyedihkan atau malah malu-malu in? Tapi Ar...