Happy Reading
~
~
~Lima hari sebelumnya saat dilangsungkan akad nikah Tari dan Wahyu, Bu Dewi dan pak Hasan terkejut bukan main. Mereka baru mengetahui dan mendengar kabar kedekatan Meisya dan Arif, meski Bu Diana bertanya perihal Arif terhadap Bu Dewi namun dia tak menyangka bahwa hubungan keduanya akan berlanjut serius.
Resepsi pernikahan Tari baru dilanjutkan beberapa hari setelahnya, awalnya mereka merencanakan resepsi dan menggunakan venue pinggir pantai tapi batal. Karena venue yang diinginkan Tari berada di Bali, sementara tamu undangannya kebanyakan dari Jakarta-Bandung-Jogjakarta sedangkan hari H nya dipilih pada waktu weekend.
Karena tema yang di usung oleh Tari outdoor, dengan berat hati dia mau mengubah resepsi pernikahan di gedung Hotel daerah Senayan.
Harusnya bridesmaid lebih dari seorang namun kenyataannya hanya Meisya yang menjadi bridesmaid Tari.
Meisya sebisa mungkin menjalani hal-hal terkecil yang bisa membantu Tari, termasuk prosesi pengambilan foto yang pura-pura tertawa.
Saat Tari dan Wahyu berada di atas pelaminan, teman-teman Meisya menghampiri.
"Subhanallah," komentar Ayu yang takjub melihat penampilan Meisya.
"Astaghfirullah, mata gue!" Abra melotot melihat penampilan Meisya yang wow!
"Cantik banget, Mei." Beni tak mau ketinggalan. Namun komentarnya mengundang atensi semua teman-temannya mengarah padanya.
"Esmeralda? Lo udah sadar?" Tanya Ayu. "Udah ga oleng ke batangan, kan?" Tanyanya memastikan.
"Lo aja mengakui Meisya cantik apalagi gue?"
Lalu tak lama, Ayu melenguh kecewa. Arumi dan Ajeng tertawa kecil. Pasalnya entah kenapa cowok yang ditaksir Ayu pasti juga ditaksir Beni. Dan Ayu kesal setengah mati harus bersaing dengan teman dekatnya, ga enak.
"Serius Mei, Lo cantik banget."
Yang dipuji cantik hanya mesem-mesem tak banyak omong.
Ajeng memberikan jempol, "selain cantik dandanan, auranya juga bagus nih."
"Terima kasih ya, Ajeng." Akhirnya Meisya membuka mulut.
"Coba Lo dandan begini Mei, pasti banyak yang kepincut. Lo mah keseringan cuek!"
"Ga dandan aja ada yang kepincut," bantah Arumi tak setuju opini Abra.
"Emang ada? Siapa emang?" Tantangnya.
Arumi dan Ajeng sama-sama meringis.
"Gaswat!"
Ya kan, Meisya orang yang tidak banyak mengumbar.
"Yang pasti seseorang yang bertanggung jawab, yang langsung on point ga banyak basa-basi. Seru kan?"
"Oh, jadi Lo pada tahu? Terus, gue sama Abra dan Beni ga tahu apa-apa nih?" Ayu cemberut.
"Ntar juga tahu sendiri."
"Siapaaaa?!!!" Rajuk Ayu tak sabar. "Gue penasaran, nyebelin banget ih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenario (Different Grooves)✓
General FictionCerita ini terangkum dalam tujuh kata, "Cinta dan jodoh itu skenario takdir Tuhan." Arif percaya kalau siapapun di belahan bumi ini memiliki kisah cintanya masing-masing. Unik, lucu, menggemaskan, tragis, menyedihkan atau malah malu-malu in? Tapi Ar...