Pergi - 08

3.1K 136 0
                                    

          Elora tidak pernah tahu semuanya akan seperti ini. Rencananya untuk bersenang - senang dengan Mia harus gagal karena kedatangan Alden dan sayangnya Alden dan Mia saling kenal.

          Melihat mereka berdua yang saling mencuri pandang, sepertinya mereka memiliki 'cerita' masa lalu. Yang mungkin juga dengan 'cerita' beda faham antara Mia dan Alden.

          "Ekhem." Elora mencoba berdehem untuk mencairkan suasana canggung yang tercipta.

          Alden dan Mia langsung salah tingkah ditempatnya. Mereka berdua menegakkan tubuhnya, ikut berdehem.

          "Hmmm... Ra, gue ikut ke toilet ya." Alden langsung beranjak pergi, membuat Mia menghela nafas lega.

          Elora bergeser tempat duduk, agar bisa lebih dekat dengan Mia. Lalu bertanya "Dia mantan lo ya?"

          Tubuh Mia menegang. Kenapa Elora bisa menebak secepat itu? Apa begitu kentara ,ia dan Alden terlihat seperti memiliki hubungan yang telah usai?

          "Kenapa gak jawab? Bener ya?" Elora bertanya lagi. Tapi kali ini dengan nada sedikit menggoda.

          "Apa sih Ra, engg- enggak kok." Mia menggeleng dengan muka memerah. Tentu saja hal itu membuat Elora semakin gencar menggoda Mia.

          "Hmmm, Ra? " Ucapan Alden barusan membuat kedua perempuan itu menoleh ke asal suara. Alis Elora terangkat seolah berkata 'apa'.

          "Gue pamit dulu ya, tadi di telefon nyokap." Alibi Alden. Tidak lupa dengan senyum manisnya agar kedua perempuan di depannya itu percaya.

          Elora mengangguk. "Iya, makasih ya udah mampir."

Alden mengacungkan jempolnya, lalu berjalan keluar sambil berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdebar - debar.

          Di dalam rumah, Elora dan Mia saling diam. Hingga suara Elora memecah keheningan tersebut.

          "Kenapa lo gak pernah ngasih tau gue kalau kalian pernah pacaran ?" Tanya Elora.

          Kaki Mia bergerak gelisah. Tidak tahu harus jawab apa.

          Lalu mengalirlah cerita yang dimulai saat masa kelas 9. Dulu, Mia adalah anak yang pemalu. Selalu menjaga jarak dengan siswa yang lain.

          Suatu hari, kelas Mia mendapat tugas berpasangan untuk membuat percakapan bahasa Inggris. Mia yang notabennya -siswa ansos bingung harus berpasangan dengan siapa.

          Lalu dengan percaya diri, Alden mengajak Mia dalam kelompoknya. Tak lupa dengan seribu paksaan dan ancaman agar Mia mau bergabung.

          Sejak saat itu, lama - lama mereka mulai dekat. Entah siapa yang memulai, tapi rasa itu perlahan tumbuh. Lalu dengan rasa yang terus membludak , Alden menyatakan semuanya dan dengan senang hati Mia menerima.

          Tapi yang namanya hubungan, ada saja pengganggu. Besoknya, setelah kabar mereka berpacaran tersebar. Alden - yang mempunyai banyak fans karena tampangnya diatas rata - rata -mulai meneror Mia. Karena tidak menyetujui hubungan mereka berdua.

          Berhari - hari, Mia mencoba bersabar. Berhari - hari juga Alden terus meminta maaf dan merasa bersalah. Hubungan mereka terus seperti itu. Hingga waktu itu datang.

          Kesabaran Mia habis. Dengan emosi yang terpancar, Mia memutuskan Alden di depan para fansnya agar mereka semua merasa puas.

          Tentu saja hal itu membuat Alden shock. Alden terus mengejar Mia dan meminta penjelasan. Tapi Mia terus menghindar.

          Semuanya terus seperti itu. Hingga kabar itu datang.

          Kabar bahwa neneknya sakit keras, yang mengharuskan Mia pergi ke Palembang, meninggalkan Alden. Dan juga cerita asmara mereka.

          "Lo tahu gak Ra, cerita gue sama Alden itu kayak sinetron banget." Kata Mia di akhir ceritanya.

          Elora tertawa. Tapi dalam hati, cukup mengasihani hubungan Mia dan Alden yang terlihat, entahlah. Sulit dideskripsikan.

          Tapi entah kenapa. Ada sepercik rasa tidak suka yang singgah di hati Elora saat tahu bahwa Mia adalah cerita masa lalu Alden.

🍂🍂🍂

          Tepat angka 6 bertemu dengan angka 9, bel berdering seantero sekolah. Hari ini hari Senin, yang mengharuskan mereka melaksanakan upacara.

          Di dalam kelas Alden, suasana begitu ricuh. Sibuk mencari topi, dasi, sabuk dan yang lainnya agar terhindar dari hukuman.

          Alden keluar kelas dengan santai menuju lapangan. Tapi sebelum turun tangga, Alden masih sempat melirik kelas Elora.

          Bangku Elora masih kosong. Itu artinya, Elora akan terlambat datang hari ini atau mungkin tidak sekolah. Karena biasanya Elora selalu datang tepat waktu, kecuali hari itu tentu saja.

          Entah apa penyebabnya. Yang pasti Alden merasa khawatir.

🍂🍂🍂

Tentang dua hati yang saling di pertemukan.
Tentang dua hati yang terluka.
Dan tentang dua hati yang akan dipersatukan.
Dalam sebuah ikatan takdir diantara mereka.

- Jakarta, 12 Desember 2018-

- Jakarta, 12 Desember 2018-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang