"Seiringnya waktu semua akan berubah. Mungkin sekarang kita berteman. Tapi, tidak dengan waktu kedepannya. Kita tidak ada yang tahu bukan?"
________________
"Masuk kelas yok," ujar Gibran dan dibalas anggukkan oleh keempat sahabatnya.
Mereka berlima berjalan di sepanjang koridor. Kaum hawa memandangi mereka takjub. Sesekali ada yang menggoda mereka tetapi dibalas oleh mereka dengan cuek.
****
"Kok lu bisa digebet ama Naufal, Div?" Tanya Khaira setelah sampai di kelasnya.
"Tau." Diva mengeluarkan handphonenya dan itu membuat Khaira berdecak sebal.
Diva sibuk dengan handphonenya sedangkan Khaira memilih untuk membaca novel yang ia bawa dari rumah.
TETT... TETT...
Bel masuk berbunyi. Menghentikan aktivitas Khaira dan Diva. Mereka berdua segera mengeluarkan buku kimia karena jam selanjutnya adalah pelajaran kimia.
Pak Farel, guru kimia mereka sudah masuk ke kelas XI IPA-4. Murid-murid kelas XI IPA-4 berdiri untuk mengucapkan salam. Setelah itu, mereka kembali duduk.
****
"Reza, tolong kamu antarkan buku ini ke kelas XI IPA-4," ujar bu Gina, guru biologi yang mengajar di kelas Reza saat ini.
"Sana Za! Sekalian bisa ngelirik Khaira," ujar Gibran.
Reza lupa bahwa kelas XI IPA-4 itu adalah kelas Khaira. Dengan cepat ia menjawab iya. Entahlah, mengapa ia seperti itu.
****
Reza terlihat kesusahan membawa setumpuk buku. Tinggal sedikit lagi ia tiba di kelas XI IPA-4.
"Permisi, Pak," ujar Reza saat dirinya telah tiba di kelas XI IPA-4.
"Eh Reza, kenapa nak?" Jawab pak Farel yang kebetulan sedang mengajar di kelas XI IPA-4.
"Mau naruh buku ini Pak, disuruh sama Bu Gina." Reza menunjukkan setumpuk buku yang ia bawa. Pak Farel mengangguk dan menyuruh Reza untuk meletakkannya di atas meja.
Reza mengangguk lalu masuk ke dalam kelas. Siswi kelas XI IPA-4 menatap Reza dengan tatapan memuja. Sesekali ada yang berbisik.
Reza meletakkan setumpuk buku itu di meja guru. Mata Reza mulai menulusuri kelas XI IPA-4. Lalu mata Reza terkunci pada satu gadis yang asik menulis.
Saat siswi kelas XI IPA-4 berhenti dengan aktivitasnya dan menatap Reza, justru gadis itu tampak tidak terusik sama sekali. Bahkan ia seperti tidak sadar bahwa ada seseorang yang masuk ke kelasnya. Yap, dia Khaira. Fereya Khaira Aprilia. Gadis yang telah mengambil hati seorang Reza.
"Khaira!" Panggilan pak Farel membuat Khaira berhenti menulis dan mendongak untuk melihat pak Farel.
Sekilas, Khaira melihat Reza yang berdiri di depan. Ia bertanya-tanya dalam hati mengapa Reza berada di sini.
"Kenapa, Pak?" Khaira menjawab dan memandang pak Farel. Ia berusaha tidak peduli dengan keberadaan Reza.
"Bisa kamu tolong bawakan setumpuk buku ini ke ruangan saya?" Tanya pak Farel dan dibalas anggukkan oleh Khaira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart [Completed]
Teen Fiction#Wattys2017 Berawal dari Reza yang menabrak Khaira. Khaira yang belum berterima kasih kepada Reza berusaha unuk mencari info tentang Reza. Suatu hal membuat Khaira membenci Reza. Hingga, mereka menjadi teman dan akhirnya menjalin suatu hubungan. Lal...