Nikita masuk ke dalam kelas dengan kaki yang dihentak-hentakkan. Kesal. Teman sekelasnya memandang Nikita dengan tatapan aneh.
'Kenapa tuh si PHO?'
'Si PHO patah hati kali ngeliat Reza sama Khaira.'
'Yeh, si PHO ngapa tuh?'
Kira-kira seperti itulah ucapan-ucapan teman sekelas Nikita. Memang, Nikita tidak mempunyai teman. Tapi, ia tidak mau ambil pusing. Toh, tujuannya hanya untuk mendapatkan Reza kembali.
Dia menahan gejolak amarah di dalam dirinya. Melihat Khaira dan Reza saat di taman belakang tadi. Memang benar, saat melihat Reza langsung keluar dari kelas begitu saja ia pun mengikuti Reza dari belakang.
"Liat aja nanti! Gua bakal dapetin Reza lagi," geramnya.
****
"Diva, gue ke toilet dulu ya."
"Mau ditemenin?" Tawar Diva. Khaira menggeleng lalu pergi dari hadapan Diva. Khaira berjalan di sepanajng koridor. Ia harus melewati koridor IPS terlebih dahulu agar sampai di toilet.
Sesampai Khaira di toilet, ia menyalakan kran air dan mulai membasuh mukanya. Lalu, ia melihat pantulan dirinya. Dia pun tersenyum.
"Wah, ada Khaira," sapa seorang gadis dengan rambut blondenya yang ia kuncir kuda. Siapa lagi kalau bukan Nikita.
Khaira tersenyum miring. "Wah, ada si PHO."
"Eh! Liat ya, lo bakal kehilangan Reza! Reza itu milik gue. Kalau gue gak bisa milikkin, lo juga gak bakal bisa!" Ancam Nikita sambil mengarahkan jari telunjuknya tepat dihidung Khaira.
"Oh ya? Gue gak takut loh," ucap Khaira sinis.
Nikita geram. Ia pun menjambak rambut Khaira. Khaira mengaduh kesakitan dan berusaha untuk melepaskan tangan Nikita dari rambutnya. Bukan cuman itu, Nikita menyeret Khaira ke dalam bilik dan menguncinya. Seulas senyum licik tercetak dibibir Nikita.
Ia pun meninggalkan toilet untuk kembali ke dalam kelas. Khaira terus berteriak meminta tolong. Sayang seribu sayang, tidak ada satupun yang mendengar teriakkan dirinya. Khaira mengeluarkan ponselnya.
Shit! Ponselnya tak ada sinyal. Ia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku baju. Ia terus menggedor-gedor pintu kamar mandi. Berharap ada yang menolong dirinya. Siapapun itu.
****
Sejak tadi, Diva tak henti-hentinya melirik arloji hitam ditangannya. Ia cemas karena Khaira tidak datang dari toilet sejak tadi. Diva juga sudah minta izin ke toilet kepada guru yang mengajar tetapi tak diizinkan. Diva mengeluarkan ponselnya diam-diam dan mengirimi pesan singkat kepada Reza.
LINE
Reza FZa.
Khaira daritadi ke toilet.
Kagak balik-balik.
Nanti pulang sekolah aja.
Lima menit lagi pulang kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart [Completed]
Teen Fiction#Wattys2017 Berawal dari Reza yang menabrak Khaira. Khaira yang belum berterima kasih kepada Reza berusaha unuk mencari info tentang Reza. Suatu hal membuat Khaira membenci Reza. Hingga, mereka menjadi teman dan akhirnya menjalin suatu hubungan. Lal...