10. Confused And Scared

2.3K 176 18
                                    

Reza dan Naufal tiba disebuah taman dengan danau yang berada ditengah-tengah dengan ukurannya yang tidak terlalu kecil dan tidak pula terlalu besar.

Di sana sudah terkumpul teman-teman Reza dan teman-teman Khaira. Cuman, Reza tidak menemukan sosok Khaira

'Dia kemana?' Batin Reza.

Naufal dan Reza menghampiri gerombolan teman-temannya. Mereka saling bertos ria ala laki-laki.

"Yah, Reza jomblo dah," ucap Gibran.

"Kayak lo gak aja!" Balas Reza sambil menoyor kepala Gibran. Gibran mengusap-ngusap kepala yang habis ditoyor oleh Reza tadi.

"Gibran mah gebetan gue sekarang," ujar Nanda.

"Are you seriously?" Tanya Reza kepada Gibran.

"Seriuslah. Lima rius malah." Gibran terkekeh. Reza memutar bola matanya malas.

Reza menghampiri Naufal. Tapi tidak jadi, Naufal sedang bercanda ria dengan Diva.

Apa hari ini ia harus jadi kambing congek? Apa jadi nyamuk? Menyebalkan!

"Aelah! Gue jadi kambing congek begini mah. Mending gue di rumah, nonton film." Reza menggerutu.

Reza duduk disebuah bangku kosong. Sahabat-sahabatnya sudah sibuk sama gebetannya masing-masing. Ia menyumpalkan telinganya dengan earphone.

Ting!

Pesan singkat masuk ke handphone Reza. Reza segera membukanya.

From: Khaira.
Za, lagi dimana?

To: Khaira.
Di taman. Gue jadi kambing congek.

From: Khaira.
Yang sabar ya, haha.
Udah dulu ya, Za. Bye.

Reza mendongak. Ia melihat Nisrina yang tersenyum. Reza memandang Nisrina dengan raut wajah bingung.

"Gue duduk di sebelah kakak, boleh?" Tanya Nisrina.

Reza tersenyum lalu mengangguk.

"Ngapain di sini? Emangnya Kevan kemana? Oh iya, jangan manggil gue kakak ya. Kerasa tua," ucap Reza memecah keheningan diantara Reza dan Nisrina.

"Kevan beli minuman dulu. Gue mau ngomong sama lu," ujar Nisrina.

Reza memandang Nisrina menanti ucapan yang akan dikeluarkan oleh bibir mungil Nisrina.

"Lo suka sama Khaira? Kalo iya, gue mohon, jangan nyakitin dia. Dia emang terlihat kuat tapi kenyataannya gak." Nisrina berdiri dan menepuk bahu Reza pelan. Ia tersenyum tipis ke Reza lalu meninggalkan Reza.

Reza mencerna semua kata-kata yang diucapkan Nisrina tadi. Beberapa menit kemudian, ia berusaha tidak peduli dan kembali mendengarkan lagu dengan earphone miliknya.

****

Khaira tersenyum. Tak ia sangka, ia seberani itu mengirimi Reza pesan singkat.

Tiba-tiba, Khaira ingat oleh kata-kata yang pernah Diva ucapkan padanya.

Mending lo pastiin dulu perasaan lo itu.

Dear Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang