Dear Heart [Completed]

14.Plan Meet.

"Khai, are you okay?" Tanya Diva. Khaira menoleh lalu menganggukkan kepalanya.

Pikirannya kacau. Masa lalunya kembali hadir. Ia sudah menunggu orang yang ia cintai itu selama bertahu-tahun. Hingga, akhirnya orang itu kembali datang. Apakah perasaan ini masih tetap sama seperti dulu? Ia harus menenangkan pikirannya.

"So, jawabannya apa, Khai?" Tanya Kevan yang sudah penasaran akan jawaban Khaira sejak tadi.

Khaira menoleh. Ia baru ingat, bahwa beberapa menit yang lalu Reza menembaknya dan ia belum menjawabnya. Gue harus jawab apa? Batinnya.

"Ah? Gu-gu-gue ke kamar mandi dulu ya," ucap Khaira lalu bangkit menuju kamar mandi.

Reza yang sejak tadi memperhatikan gelagat aneh dari diri Khaira hanya bertanya-tanya dalam hati.

Sesampainya di kamar mandi, Khaira menangis sejadi-jadinya. Ia pandangi pantulan dirinya di cermin. Ia menghapus air matanya dan mencuci wajahnya.

'Kenapa lo datang pas Reza nembak gue si Ca? Kenapa lo gak dateng dari dulu? Kenapa?'

Khaira mengelurkan ponselnya. Mencoba menghubungi nomor yang mengiriminya pesan beberapa menit yang lalu.

"Hallo."

"Ha-hallo."

"Hei, Khaira. I miss you."

"Ini Aca?"

"Iya, ini gue Aca. Come on, Khai. Jangan pura-pura lupa sama gue.

"..."

"Khai, gue udah menuhin janji gue kan? Gue balik lagi. Kita bisa mulai hubungan yang baru."

TUUT... TUUT...

Khaira mematikannya secara sepihak. Tak terasa, air matanya jatuh ke pipinya sedikit demi sedikit. Hingga, akhirnya menjadi deras.

Lalu, ia menghapus air matanya dan mencuci mukanya. Ia pandangi dirinya di cermin. Memastikan, bahwa dirinya tidak terlihat seperti orang yang habis nangis.

Khaira keluar dari kamar mandi untuk kembali ke tempat teman-temannya. Ia tidak bisa berlama-lama.

Saat sudah sampai, Diva memandangnya menuntut penjelasan. Sedangkan Khaira hanya tersenyum kikuk.

Lantunan lagu closer terdengar dari handphone Reza. Reza mengambil ponselnya di dalam saku kemejanya. Ia tersenyum melihat penelponnya.

Rafa is calling you...

"Gue angkat telepon dari sepupu gue dulu ya," ucap Reza dan dibalas anggukkan oleh semuanya.

"Hallo, Raf."

"...."

"What? Lo kapan balik?"