Reza memandangi langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
Drrtt... Drrtt...
Ponsel Reza bergetar. Segera saja Reza mengambil ponselnya itu di atas nakas.
LINE.
Nikita Radela.Za.
Gue depan pintu utama rumah lu.
Reza membelalakkan matanya membaca pesan terakhir yang dikirim oleh Nikita. Reza bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju jendela. Dia mengintip sebentar. Benar saja. Nikita sedang berdiri sambil memainkan ponselnya di depan pintu rumahnya.
'Dia mau ngapain sih?' Batin Reza.
Reza keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Dia mencari bi Ninda, asisten rumah tangga.
"Bi," panggil Reza saat melihat bi Ninda sedang memotong-motong sayuran.
Bi Ninda menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke arah Reza. "Ya den?"
"Di depan ada orang. Tolong bilangin ke dia kalau Reza gak aa di rumah ya, Bi."
Bi Ninda menautkan alisnya lau mengangguk. Wanita paruh baya itu meninggalkan aktivitas sebelumnya yaitu memotong sayuran. Bi Ninda berjalan menuju pintu rumahnya. Sedangkan Reza tersenyum senang dan berjalan menuju kamarnya.
Sedangkan bi Ninda segera membukakan pintu tatkala dirinya telah sampai di depan pintu utama rumah milik keluarga Reza.
"Ada keperluan apa ya?"
"Saya temannya Reza. Bisa ketemu sama Reza?"
"Den Rezanya lagi gak ada di rumah. Jadi, tolong anda pergi dari sini ya."
Alih-alih pergi, cewek yang bernama Nikita itu menerobos masuk ke dalam rumah Reza. Bi Ninda berdecak jengkel.
"Anda itu tidak sopan sekali ya. Main masuk ke rumah orang. Tanpa izin pula."
Nikita tidak mengubris perkataan bi Ninda sama sekali. Ia berjalan menuju kamar Reza. Dulu, ia pernah ke rumah Reza. Jadi, ia masih hapal sudut-sudut ruangan di rumah Reza.
"REZA!" Teriak Nikita sambil menggedor-gedor pintu kamar Reza. Bi Ninda menarik tangan Nikita paksa agar cepat keluar.
Dari dalam kamar, Reza berdecak sebal. Sebenarnya mau dia itu apa? Pikirnya. Reza membuka pintu kamarnya dan menampilkan sosok cewek dengan rambut blonde. Yang tak lain tak bukan adalah Nikita.
"Bi Ninda lanjut masak aja. Reza bisa ngurus sendiri." Ucapan Reza membuat bi Ninda mengangguk lalu pergi dari hadapan Reza dan Nikita.
Setelah kepergian bi Ninda, Reza menatap Nikita dengan sorotan matanya yang tajam sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Lo mau ngapain kesini?"
Alih-alih menjawab, Nikita malah masuk ke dalam kamar Reza tanpa izin dari sang empunya kamar. Lagi-lagi, Reza berdecak jengkel dengan kelakuan Nikita yang terkesan tidak sopan.
"Kamar lo masih sama," ucap Nikita. Reza menyandarkan tubuhnya di pintu kamarnya dan melipat kedua tangannya.
"Bilang ke gue, mau lo itu apa?"
"Foto bareng lu."
"Ogah. Cepet lo pergi dari sini dan jangan dateng lagi ke rumah gue!"
"Gak. Sebelum lo mau foto bareng gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart [Completed]
Teen Fiction#Wattys2017 Berawal dari Reza yang menabrak Khaira. Khaira yang belum berterima kasih kepada Reza berusaha unuk mencari info tentang Reza. Suatu hal membuat Khaira membenci Reza. Hingga, mereka menjadi teman dan akhirnya menjalin suatu hubungan. Lal...