5. anter jemput

4.9K 773 153
                                    

Rabu

•••

Hari ini gue bimbel.

Dan sekarang gue bingung gimana ngomongnya ke calum. Dia mau nggak ya nganterin gue ke tempat bimbel?

Mau chat duluan tapi gue males. Yaudah ya nungguin dia chat aja. Bentar lagi juga chat soalnya ini udah mendekati waktu pulang sekolah. Dari hari senin kemaren kita selalu pulang bareng walaupun agak ngumpet-ngumpet soalnya gue takut temen-temen gue ngeliat gue balik sama calum.

Grrtt

Nah kan dia ngechat.

Calum
• ayo plg

Me
• y

Dengan itu, gue langsung berpamitan dengan sohib gue si sarah. Btw, sarah tau kok gue berangkat dan balik sama calum, dia bahkan tau gue tinggal dirumah calum. Iya gitu, gue emang baru cerita sama sarah doang. Yang lainnya mah mana berani.

Dari sini, disamping parkiran kelas sebelas, gue liat calum lagi jalan dengan gaya biasanya.

"Cal." Panggil gue. Calum menoleh dan mengangguk lalu segera mengambil motornya kemudian gue langsung menysusul.

"Gue ada bimbel hari ini." Kata gue sebelum naik ke motornya.

Calum melihat gue.
"Jam berapa?" Tanya dia.

"Jam 5." Yang artinya setengah jam dari sekarang.

Calum mengangguk, "Dimana tempatnya? Gue anter sekalian aja ya gausah balik dulu." Kata dia. Nah mantep nih mau nganter.

"Di deket SMP 69." Kata gue.

"Oh, tau gua mah." Balas calum dan gue langsung naik ke motornya.

Baek juga ni calum.

•••

Gue turun dari motor calum tepat di depan tempat bimbel. Baru aja mau masuk, calum menahan tangan gue.

"Mau kemana?" Tanya dia.

"Masuklah."

Dia tertawa kecil. "Lo pikir gue nganterin lo kayak gini gratis?" Tanya dia songong.

Lah anjir?

"Jadi lo minta dibayar?!"

Calum mengangguk santai. Argh bikin kesel aja. Baru tadi gue berpikir kalo calum itu agak baik, tapi ternyata salah. Nyesel gue.

"Sama aja kayak gue naik ojek, tolol." Kata gue sambil mendengus. Tangan gue sudah mencari uang di saku seragam gue.

Tapi lagi-lagi calum mencegah.

"Lo mau bayar gue pake duit?" Tanya dia lagi. Lah gimanasih katanya mau dibayar? Ya pake duitlah masa pake daun?

"Nggak, pake daun." Kata gue sebal.

Calum ketawa.

"Gue nggak butuh duit." Dia turun dari motor, melepas helmnya kemudian turun menghampiri gue.

"Apasih lo gajelas. Gue mau masuk." Gue mau berbalik, tapi calum berhasil menahan lagi.

"Bayar dulu." Kata dia.

Wah sengaja bikin gue kesel ini mah.

"Bayar ap--"

"Sini." Ucapan gue terhenti, bersamaan dengan calum yang memajukan wajahnya tepat didepan wajah gue sambil menunjuk pipi kanannya dengan telunjuk.

Gerakan macam apa ini?!

"A-apasih--"

"Cium."

ANJING.

APAANSIH TAI NAJISIN.

Gue langsung mundur satu langkah, menjauhkan diri dari calum. Calum yang awalnya diem sambil mengernyit tiba-tiba ketawa.

Bahkan ngakak.

"HAHAHANJING BEGO ANJIR MUKA LO." kata dia sambil ketawa ngakak.

Muka gua kenapa...

"Muka lo merah amat kayak pantat bayi." Kata dia masih dengan sisa-sisa ketawanya.

EMANG MUKA GUA MERAH?!
Bisa-bisanya muka gue merah gara-gara lelaki kardus satu ini.

"Gila." Desis gue menatap calum tajam.

Calum berdehem menghentikan tawanya.

"Udah sana ah masuk," kata dia. Gue berdecih, "belajar yang bener ya nak." Lanjutnya sambil mengusap kepala gue pelan.

Gausah sok manis anjing. Muka lo paitnya kayak empedu.

Gue menepis tangan calum dan langsung masuk ke tempat bimbel. Bodo amat tai. Calum emang gapernah nggak bikin kesel.

•••

Kelas udah kelar dan gue udah ada didepan tempat bimbel bersamaan dengan hape gue yang bergetar.

Calum
• plg jam brp?

Dih ngapain ini upil pake nanya-nanya?

Me
• knp emg

Calum
• gue jemputlah

Gue berdecih. Ah paling ntar aneh-aneh lagi, malesin. Mending gue pesen gojek.

Me
• gausah
• gue udah pesen gojek
• lagian lo ntar pasti aneh aneh

Calum
• masa?

Dih bodo anjing.

Me
• udah ah gapenting

Gue menutup aplikasi line kemudian beralih ke aplikasi gojek.

"DORR!!"

"ANJ--" gue menangkap hape gue yang tadi hampir aja jatoh karena-- "CALUM?! NGAPAIN--"

"Mau jemput lo dong hehe."

Anjir. Gue dengan kaget melihat calum yang ada di depan gue. Ini anak punya kekuatan super apa ya kok tiba-tiba ada didepan gue?

"Dari kapan lo disini?" Tanya gue bingung.

"Dari setengah jam yang lalu."

Belum sempet gue membalas perkataannya, dia lebih dulu berjalan ke arah motornya. Dan gue ngikutin dia gitu aja.

"Katanya lo udah pesen gojek? Mana?" Tanya calum iseng. Dari mukanya sih gue yakin kalo calum tau gue bohong soal gojek.

Gue cuma mencibir dan dengan bangsulnya calum menepuk kepala gue agak keras, bikin gue mengaduh.

"Gue tuh jemput lo karena gue tau lo gapernah dijemput sama cogan. Iya kan? makanya sampe terkejut gitu?" Tanya dia tengil.

"Najis."

Dia ketawa lagi sambil menghidupkan motornya. Kemudian menyuruh gue naik.

Eh, ntar dulu.
Siapa tau dia minta yang aneh-aneh lagi.

"Awas lu aneh-aneh lagi." Tanya gue.

Calum menggeleng sambil senyum najis tapi agak manis. "Enggak buset. Ayo ah."

Dan gue pun naik, kemudian motornya mulai berjalan dengan santai. Udara jam tujuh malem ini terasa dingin.

"Sav?" Panggil calum dengan suara keras.

"Ha?"

Dia memelankan laju motornya, kemudian agak menoleh ke belakang.

"Peluk dong, buat imbalan hehe." Kata dia yang cukup jelas gue denger.

DIH.
KATANYA TADI GAPERLU BAYAR.
INI APAAN MINTA PELUK.

"Ogah."







••••

Hai hehe gajelas amat y. Bye.

dititipin | calum ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang