"Buruan sana ah.""Males ma."
"Sav."
"Ma tapi sava--"
"Sava." Mama mulai liatin gue dengan pandangan galak. Yang mau nggak mau endingnya harus gue turutin.
Tapi gua males banget anjai.
"Iya iya." Kata gue dengan wajah suntuk. Dan mama malah tersenyum kemudian bangkit dari duduknya.
"Yaudah deh kalo gitu mama berangkat ya. Dah sayang, jangan lupa pesen mama ya!" Dan mama langsung melenggang ke luar karena dia ada urusan. Gatau urusan apa yang jelas mama perginya sama papa.
Tinggallah gue sendiri dirumah. Dengan segala kemalasan dan kegalauan. Apalagi gue disuruh nganterin titipan kue dari tante elle buat tante joy. Iya jadi tante elle ini temen arisan mama gue, tante joy, dan ibu-ibu lainnya.
Tapi kenapa harus gua yang nganterin????
Gue kan lagi males ketemu calum.
Ck.
•••
Begitu pencet bel untuk yang ke tiga kalinya, pintu terbuka. Dan muncullah orang yang akhir-akhir ini bikin pala gua pusing. Orang yang lagi males banget gue temuin, sekarang berdiri didepan gue dengan ekspresi sama kagetnya.
Kita sama-sama diem buat beberapa detik, sebelum akhirnya gue berdehem.
"Tante joy mana?" Tanya gue sambil menghindari kontak mata dengan calum.
"Didalem." Katanya, sambil membuka pintu lebih lebar seolah menyuruh gue masuk.
Begitu masuk, gue langsung melenggang kedalam padahal gue gatau posisi tante joy dimana. Bodo amat yang penting gue nggak deket-deket sama calum.
Dan rupanya tante joy lagi nonton tv, dia terkejut melihat gue.
"Eh sava?" Dia bangun dan memeluk gue. "Kemana aja kamu kok baru kesini?"
Gue cuma bisa ketawa dengan nggak enak. "Hehe iya maaf tante."
Lalu gue menunjukkan paperbag berisi cookies dari tante elle. "Ini sava nganterin titipan dari mama." Dan memberikannya kepada tante joy.
Setelah berbasa-basi sedikit, tante joy mengeluarkan kalimat yang lagi males gue denger.
"Samperin calum sana. Kangen tuh sama kamu." Kata tante joy, sambil tersenyum menggoda gue. Tante gatau ya kalo anaknya itu ternyata kardus.
"Aduh...anu tante, sava kayaknya mau langsung pulang--"
"Ih jangan ah. Makan siang disini dulu, bentar lagi mateng kok." Kata tante joy, menahan tangan gue.
Ah tante.
"CAL!!" Lalu gue terkejut mendengar tante yang tiba-tiba berteriak memanggil calum. Anjir anjir mau apa nih anjir.
Males banget gua.
Nggak lama, suara langkah kaki terdengar dari belakang gue. Males nengok ah, males liat mukanya.
"Temenin sava ya, mama mau nyiapin makan siang." Kata tante joy yang tanpa persetujuan calum ataupun gue, beliau langsung melenggang pergi ke dapur.
Tante yaampun aku jadi pengen pulang banget.
Lalu hening.
Gue nggak ngerti harus apa selain menahan diri buat nggak salting.
INI NGAPA SALTING SIH WOI.
"Ekhm." Calum tiba-tiba berdehem. Dan gue merinding. Parah sih ini marahan sama calum udah kayak berinteraksi sama mahluk halus.
Lalu gue tersentak saat tangan gue dicekal, dan yang gue lihat sekarang adalah ekspresi datar calum yang menatap gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
dititipin | calum ✔
FanfictionLo bayangin aja jadi gue, Dititipin dirumah temen bokap selama dua bulan. Gimana rasanya? #386 in fanfiction (10-11-17) #441 in fanfiction (15-07-17) #476 in fanfiction (12-07-17) #569 in fanfiction (10-07-17) ©2017 by bbintangkecil