20. malam bersama calum (2)

4.9K 683 107
                                    

Malem selasa.

•••

Sampe jam delapan ini, calum belum juga pulang. Sampe-sampe kita hanya makan malam bertiga. Kemana sih itu anak? Nggak tau apa gue lagi galau kayak gini? Yaiyalah nggak tau.

Ngomong-ngomong, gue masih nggak nyangka seorang luke nembak gue. Dan gue juga masih nggak nyangka seorang sava menolak luke. Cuma gara-gara nama calum dihati sama pikiran gue.

Masa iya gue suka calum?

Lucu nggaksih? Gue nolak orang yang punya perasaan ke gue, demi orang yang perasaannya buat orang lain.

Ya gitudeh pokoknya.

Tiba-tiba suara motor calum terdengar. Gue yang masih di kamar, langsung lari kedepan menyambut calum didepan. Baru kali ini gue kayak gini, sampe-sampe om sama tante yang lagi liat tv jadi keheranan.

Pintu terbuka, dan calum terkejut liat gue. "Sav? Ngapain?"

"Nungguin lo."

"Serius nungguin gue? Yaampun berasa punya istri." Calum mendekat dan merangkul gue sambil berjalan menemui orang tuanya buat salim.

"Tumben nih akur." Kata om david liatin gue sama calum sambil senyum senyum.

"Papa tuh ya, kita berantem salah, kita akur juga salah." Ucap calum, bercanda.

"Nggak salah cal. Papa mah seneng kalian akur, apalagi pacaran. Ya kan ma?"

Tante joy mengangguk sambil tersenyum geli. Santai sav, tahan. Jangan salting. Calum juga biasa aja kok.

"Kamu tuh pulangnya telat mulu ya cal." Kata tante joy. "Jangan kebanyakan main ah, minggu depan kan udah UN."

"Iya ma."

"Sana mandi terus makan--"

"Calum udah makan."

"Oh yaudah. Mandi abis itu belajar sama sava." Kata tante joy lagi. Btw tante sama om belom tau kalo gue pernah tidur sama calum, makanya mereka nyuruh gue belajar bareng. Padahal resiko belajar bareng itu ya ketiduran sampe pagi.

"Iya ma."
"Iya tante."

•••

Suara gemercik air dari kamar mandi calum menemani gue yang saat ini lagi tiduran di kasur calum sambil main hape. Kayaknya malem ini gue bakalan belajar di sini lagi deh.

Tapi gue nggak akan ketiduran. Suer.

"Tadi pulang sama siapa?"

Gue agak terkejut, nggak sadar ternyata calum udah selesai mandi. Dia udah pake kaos kok, kan tadi gue nyuruh buat dia ganti baju sekalian didalem.

"Ha?"

"Lo pulang sama siapa?" Kata dia. Calum duduk didepan gue dan menyerahkan handuk kecilnya, "Keringin rambut gue dong."

"Sama luke." Jawab gue sambil menggosok rambut calum dengan handuk. Wangi banget anjir dia pake shampo apasi.

"Siapa?"

"Luke. Luke hemmings."

Calum noleh dan liatin gue dengan nggak suka. "Kenapa harus sama luke sih?"

"Tadi dia nawarin."

"Lo tolak dong."

"Dih ya terserah gue lah. Daripada lama nungguin gojek, mending sama luke."

Calum berdecak. Merebut handuk dari tangan gue dan menggosok rambutnya sendiri. "Tau gitu gue nganterin lo dulu tadi."

dititipin | calum ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang