7. gara-gara indomie

4.6K 733 177
                                    

Kamis malam.

•••

Jadi gitu guys. Ternyata si calum suka sama yasmin. Yasmin athaya temen sekelas gue alias si model cakep itu. Jangankan calum, kalo gua cowo aja mungkin gue juga suka sama si yasmin.

Gimana engga, yasmin itu udah cakep, pinter, nggak milih-milih temen, nggak sombong, dan gitudeh pokoknya kata gua mah yasmin sempurna sesempurnanya cewe. Joanna mantan calum aja kalah.

"Kok yasmin nggak bales line gua ya?" Tanya calum resah. Dia udah ngeline yasmin setengah jam yang lalu tapi belom dibales juga.

"Sibuk kali." Kata gue. Calum cuma ngangguk-ngangguk dan kembali tiduran di tempat tidur gue.

Gue refleks menggeser tubuh gue menjauh. Risih plus degdegan gue kalo deket-deket sama dia.

"Punya film bagus nggak lo?" Tanya calum tiba-tiba.

"Film apaan?"

"Apaan kek bosen banget gue." Kata dia. Emang anjir. Daritadi gabut banget masa? Dimalam jumat yang berbintang ini gue sama calum ditinggal sama om david dan tante joy kondangan di bandung. Pulangnya besok. Manteb kan.

"Ada. The fault in our stars mau nggak?" Tanya gue.

Calum berdecak. "Itu mah tontonannya michael. Jangan yang sedih-sedih gitulah." Kata dia.

"Ya apa jir? Gue lagi suka sama film itu tau."

"Kan gue nggak suka."

Tai.

Calum lalu berdiri, "Mau masak indomie aja dah. Mau nggak lo?" Tanyanya.

Wih leh ugha.

"Mau."

"Yaudah ayo masak bareng."

Lah? Gue kira mau masakin.

Yaudahlah ya itung-itung buat gemes gitu kan kayak di tumblr-tumblr masak berdua. Ehe.

Duh kenapa gue sekarang gini ya sama si calum? Agak najis rasanya.

"Masak 3 dijadiin satu aja ya?" Tanya calum, mengambil 3 indomie goreng rendang. Kemudian mengambil dua telor.

"Sepiring berdua gitu?"

Calum ketawa. "Iya hehe biar lucu."

Iya cal iya.

Gue menyalakan kompor disebelah calum untuk menggoreng telur sementara calum mengurusi mienya.

"Sav hadep sini---nah hehe kena deh."

"IH APAAN LO NGEFOTO GUA YA?!" Gue mendelik ke calum. Ck apaansi maen foto-foto aja, gatau gue lagi jelek gini apa?

"Nih liat." Dia menhadapkan layar hapenya ke gue dari jauh. Supaya nggak bisa gue jangkau.

Tuhkan muka gua astaga.

"HAPUS NGGAK?!"

"engga."

"IH!"

Calum ketawa, menyimpan hapenya di saku kemudian kembali mengecek mienya. "Gapapa kali sav, lo nya cantik kok hehe."

Aelah.

Gue mengalihkan pandangan ke penggorengan dan mengecek kematangan telor ceplok gue, mencoba nggak peduliin calum. Tai ah.

"Telornya udah gitu aja." Kata calum sambil sibuk meniriskan mie.

"Iye tau."

Setelah calum kelar mengaduk mie dan bumbu beserta boncabe, gue meletakkan dua telur setengah mateng di atasnya.

Laper ih.

"Bawa ke depan sana, gue ambil minum dulu." Calum menyerahkan piring mie itu kegue, dan dia  ngambil dua kaleng soda dari kulkas.

Emang ya makanan enak tuh sesat semua. Nggak sehat.

"Sav foto dulu ayo." Kata calum. Kita ada diruang tengah, duduk diatas karpet menghadap meja sambil nonton tv.

"Nggak ih biar apa coba." Tolak gue. Calum suka banget deh foto-foto.

"Ck ayo sini." Dia menarik bahu gue biar mendekat, lalu mengambil foto beserta mie yang ada didepan kita.

Dia cengengesan begitu selesai mengambil foto. "Kita lucu ya? Kayak pasangan nikah muda."

Anjeng.

"Ngaco lo tai." Kata gue. Keliatan salting nggaksih?

"Hehe yaudah yuk makan." Calum meraih garpunya, lalu memakan mie dengan santai. Sementara gue masih diem. Hadue kenapa gua bisa salting gara-gara kutu aer ini sih?

"Oi, makan dong. Lo nggak mau?"

Gue kaget.

"Iya ini gue makan." Gue mulai makan mienya, sambil liatin calum yang terlihat lucu karena pipinya menggembung.

Hehe calum bisa lucu gini ya kalo dirumah, beda banget sama disekolah yang tengil.

"Masa rasanya lebih enak daripada gue masak sendiri? Apa karena makannya bareng sama lo ya?" Tanya calum sambil liatin gue. Gue refleks menghentikan kunyahan.

Calum, jangan kayak gini.









•••

hae bosq.

dititipin | calum ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang