Evana Side
Pagi telah menghampiri kastilku dan menerangi kamarku. Aku yang sudah terbangun hanya tersenyum, sekarang sudah waktunya.
Kemarin, aku bertanya pada seorang pengawal yang katanya kenal dengan seorang penyihir, aku memang tak mempercayai ini, tetapi mau tak mau aku harus melakukannya agar aku bisa kembali ke tempat asalku.
Ini bukan tempatku, karena aku bukan berasal dari sini dan aku tidak memiliki tujuan apapun. Itulah landasanku kembali ketempat asalku. Mungkin benar takdir kini tengah mempermainkanku, membawaku kedimensi lain yang dimana aku dibawa kesini tak memiliki tujuan.
Aku memakai gaun panjangku yang berwarna peach dipadu putih, dan aku memakai jubah hitam yang menutupi kepalaku hingga tubuhku. Jubah ini sangat panjang, seperti jubah penyihir. Tetapi ini berfungsi untuk penyamaran atau perlindungan anggota kerajaan. Aku tahu aku bukan anggota kerajaan, tetapi aku hanya ingin memakainya saja.
Tidak lebih.
Aku melangkah keluar kastil, tidak ada kehangatan yang kurasakan sekarang. Apakah salju telah tiba?
'Tes.. Tes..' aku merasakan kepalaku ada sesuatu, dan aku membuka penutup kepalaku. Salju pertamaku di tempat ini telah datang. Aku merentangkan telapak tanganku, dan benar aku ini salju pertamaku. Untung saja aku memakai gaun tebal, jadi aku tidak terlalu merasa dingin. Tak lama, salju turun, aku tersenyum.
"Sedang apa kau disini? Disini dingin" ucap seseorang ketus yang membuatku memutar bolamataku jengah. Bodoh. Aku membalikan tubuhku dan menatap sosok itu, kenapa ia sok tahu sekali?
"Tanpa kau katakan semutpun tahu disini dingin. Aku akan pergi kesuatu tempat untuk menemui seseorang. Tindakan ku inilah yang akan menentukan takdirku nanti seperti apa" ucapku, sedangkan pangeran itu terdiam menatapku. Ia memakai pakaian kebesarannya tanpa memakai mantel atau syall. Dia kuat sekali terhadap dingin.
"Apakah kau tidak merasa kedinginan?" tanyaku, ia menggeleng.
"Hatiku dingin, jadi hal semacam ini aku sudah biasa" ucapnya pelan tetapi aku masih bisa mendengarnya. Ia lagi lagi ia memberi tahuku tentang perasaanya, tetapi ia tidak mau menceritakannya. Pria aneh.
"Aku pergi dulu" ucapku dan hendak melangkah.
"Tanpa kuda?"
"Ya"
"Mau kutemani?"
"Tidak!!"
"Mau bersama kuda atau aku?" tanyanya yang membuatku skakmatt. Aku tidak bisa mengendarai kuda, tetapi aku juga tak mau ia tahu apa tujuanku saat ini.
"Bisakah kau tidak ikut campur dalam masalahku?!" tanyaku kesal dan melangkah meninggalkannya. Aku sudah tak peduli dengannya. Kenapa ia tak urus kekasihnya saja, malah mengurus aku.
Langkahku cukup sulit, untung tempat yang kumaksud tidak jauh dari istana. Mungkin hanya dua puluh menit hingga dua puluh lima menit. Entahlah.
Aku melihat sekelilingku dan tersenyum, salju disini berkilauan. Bagaimana bisa?
Ditengah perjalanan aku melihat anak anak bermain salju. Mereka membentuk segala sesuatu yang mereka suka. Aku senang melihat itu, aku suka anak anak yang bahagia.
Tak butuh waktu lama, aku sampai pada tempat tujuanku. Salju yang kupijaki semakin lama semakin tebal, dan itu membuatku sulit berjalan. Aku mengetuk pintu rumah kayu itu, tak lama seseorang menyuruhku masuk, aku tersenyum. Langkah awalku dimulai.
Aku membuka pintu itu dan menutupnya kembali, aku kira penyihir yang kumaksud adalah seorang nenek tua yang jelek. Tetapi salah, ia seorang wanita yang cantik dengan pakaian gelap. Semua serba gelap. Bahkan saat aku baru saja memasuki tempat ini aku langsung berhadapan dengan mejanya dan ia duduk menatap kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hidden Prince
FantasyHighest Ranking : 16 in Fantasy (25/06/17) [PRIVATE, YOU CAN FOLLOW ME FIRST] Evana Antonia Damsell adalah seorang gadis muda yang cukup manis. ia bertingkah seperti anak kecil, dan ia sangat menyukai romansa. ia berkali kali mendapat cerita kisah y...