"You don't know what the truth of your life"
***
Evana SideCahaya pagi mulai menembus kearah jendelaku dan menghantam wajahku secara hangat. Aku terdiam menatap kearah jendela. Aku melihat beberapa orang melangkah bolak balik entah karena sibuk atau apa..
Tetapi mereka harus menjalani kewajiban mereka.
Aku menghela nafas dan menatap kearah gaunku. Aku sebenarnya cukup senang memakai gaun, tetapi itu terlalu mekar dan berat hingga membuatku kesulitan berjalan. Aku harus ke toko pakaian dan mendesain pakaianku sendiri. Aku ingin celana dan kaos, itu sudah cukup.
Berlama lama dikastil membuatku merasa bosan, aku harus mencari sesuatu yang membuatku tertarik.
Mencari pria tampan? Hmm, itu ide yang menarik!
Kakiku mulai berjalan meninggalkan kamarku, dan keluar menuju kastil. Aku melihat kearah pelayan yang tengah sibuk akan aktivitas mereka.
Persiapan..
Persiapan pernikahan sang pangeran.
Aku yakin, pernikahan ini akan megah. Tapi sekali lagi, aku benar benar tak yakin bahwa hubungan mereka bertahan lama mengingat Clairen memiliki sikap seperti itu.
Tapi yah, lihat saja apa yang akan terjadi.
Aku melangkah dengan cuek, tanpa senyum di wajahku. Aku sedang malas bergaul dengan mereka.
Aku melangkah dan sedikit mengangkat gaunku. Pakaian ini menyusahkanku!
"Ck! Lihat?! Wanita norak itu berjalan tidak pada aturan" celetuk Clairen yang membuatku sontak menatapnya. Kenapa ia bisa ada disini?
Apa katanya?
"Hah, kenapa hidup terlalu banyak aturan? Berjalan saja harus ada aturan. Memang apa yang salah? Gaun ini menyusahkanku. Memang ada manfaatkan jika aku berjalan sesuai aturan? Yang ada aku yang susah!" celetukku panjang lebar, dia tertawa meremehkan.
"Memang, kaum bangsawan dan kaum bawahan berbeda" cetusnya yang membuatku tertawa mengejek. Dia menatapku marah, kenapa wanita ini memiliki pikiran yang sempit?!
"Tanpa ada kaum bawahan, maka bangsawan tak akan ada. Kau harus berpikir, kau hidup karena uang mereka. Dasar tidak tahu terima kasih" ketusku, dia menggeram kesal. Sedangkan aku tertawa mengejek dihadapannya. Senang rasanya mengerjai pengantin baru.
"Kau benar benar keterlaluan!"
"Hey, bukan aku yang keterlaluan! Pikiranmu itu yang terlalu kolot" kataku dan melangkah pergi dengan hati senang.
Aku melangkah kembali dan mengahampiri kudaku, Arclos. Aku menunggangi kudaku dan berjalan keluar keistana.
Aku harap, ada pria atau sahabat yang mau mendekatiku.
Aku melihat beberapa orang tengah sibuk, terutama kalangan bawah. Aku mengerutkan keningku, ada apa ini?
"Hey, hmm, bolehkah aku bertanya?" tanyaku pada seorang gadis yang melewatiku, dengan cepat gadis itu tersenyum dan menghampiriku.
"ah maaf nyonya, ada apa?" tanyanya, aku gugup. Tetapi aku tutupi sifatku itu.
"Maaf ini ada apa? Kenapa semua sepertinya sangat sibuk?" tanyaku, dia mengerutkan keningnya. Apa yang salah?
"Kau tidak tahu perayaan Rairona? Perayaan yang diadakan setiap tahun untuk para rakyat bawah. ah, kau tentu tidak tahu karena kau kalangan bangsawan" kata gadis itu, aku menggeleng.
"Aku bukan kalangan bangsawan! Aku yah aku tidak jelas aku kalangan apa" kataku, dia mengerutkan keningnya.
Apa? Aku tidak tahu apa bangsawan atau tidak, karena aku tidak bisa dibilang bangsawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hidden Prince
FantasyHighest Ranking : 16 in Fantasy (25/06/17) [PRIVATE, YOU CAN FOLLOW ME FIRST] Evana Antonia Damsell adalah seorang gadis muda yang cukup manis. ia bertingkah seperti anak kecil, dan ia sangat menyukai romansa. ia berkali kali mendapat cerita kisah y...