Chapter 9 : The Prince Act

4.3K 369 18
                                    

EVANA SIDE

Dimalam hari, aku melihat bintang bintang yang tersebar luas di angkasa malam mengelilingi gelapnya langit dari kastilku.

Di duniaku, ini sangat jarang. Benar benar jarang.

Aku melihat kearah bawah, semua tempat dihiasi lampion. Salju sudah turun, tetapi tidak separah kemarin. Mungkin, sebentar lagi musim semi datang. Apakah aku bisa pulang kerumahku kembali?

Aku kembali menatap kearah bawah, dan aku sungguh terkejut. Apa apaan ini? Aku melihat seorang pangeran menaiki kuda dengan dua orang lainnya. Satu kuda dengan tiga orang penumpang.

Jika diduniaku, mungkin itu diibaratkan sebagai pengendara mengendarai motor dengan tiga penumpang.

Bisa dibilang, itu terong.

Mereka tertawa dimalam hari, dan mengendarai kuda bertiga dan parahnya pangeran itu duduk di tempat yang paling belakang layaknya terong terongan ._.

Menjijikan.

Pangeran macam apa itu?

Aku terkekeh saat pangeran itu terjatuh dari kudanya, ia sungguh lucu. Rambut hanzelnya ditutupi salju, dan matanya tertawa.

Ia sungguh menawan seharusnya, tetapi sikapnya yang membuatku geli terhadapnya. Menjijikan sikapnya.

Aku juga tak menyangka, dalam kisah hidupku aku menemukan seorang pangeran yang tampan sepertinya. Tetapi ia tidak akan mungkin bersamaku, karena aku bukanlah seorang putri atau seorang bangsawan.

Aku hanya seseorang yang terjebak entah kemana. Aku juga hanya seorang jaminan.

Aku menatap kembali kearah Pangeran itu, dan aku tersenyum kecil.

Aku melihat, pangeran itu sepertinya lelah. Ia memilih duduk disebuah kayu dekat pohon yang cukup Tinggi.

'Brak!'

Ia menggebuk batang pohon kencang, lalu jatuhlah sebuah apel hijau. Ia mengambil apel tersebut dan memakannya.

Aku melihat, ia menengok kearah kastilku perlahan lahan dan sontak aku memasukan diriku ke kastilku. Aku tak mau ia melihatku tengah menatap dirinya.

Seorang terong itu kenapa senang sekali menatap kearah kastilku?!

Aku memilih untuk tidur, dan menutup mataku erat.

Kuharap besok ada hari baik untukku.

***

Aku merasakan mataku seperti mengenai sesuatu yang panas, aku membuka mataku perlahan lahan.

Cahaya matahari menembus dari jendela, sudah pagi rupanya.

Aku bangun, dan membersihkan diriku. Aku memakan roti daging yang kemarin kubeli untuk sarapan, dan sekarang aku akan belanja untuk memenuhi kehidupanku.

Aku membawa keranjang dan 30 keping koin. Aku juga mau membeli beberapa topi untuk musim semi. Aku ingin memetik bunga.

Aku melangkah keluar kastil, tetapi aku melihat pangeran itu sudah berdiri di taman kecil didepan istana. Aku mengerutkan keningku, setauku dia tidur malam kenapa ia bisa bangun sepagi ini?

Aku tak mungkin menyapa pangeran itu! Harga diriku terlalu tinggi.

Eh, tapi aku butuh dia karena kudaku kemarin sakit.

Argh!

"Hei.." panggilku terhadap pangeran itu, sedangkan pangeran itu tidak merespon panggilanku.

"Heii kudaku sakit.. Arclos sakit.. Bagaimana ini? Aku membutuhkan kuda itu untuk trasportasiku!" kataku, tetapi ia diam dan menatap kearah lurus seolah tidak mendengar perkataanku.

Bagus! Aku membencimu sangat!

Tanpa mengatakan apapun, aku memilih untuk melangkah meninggalkannya. sepertinya ia marah padaku karena tindakanku kemarin. Tetapi, aku merasa tindakanku itu betul!

Aku melangkah menuju pasar dan menggerutu kesal. Selama berbelanja, aku tidak menikmatinya sama sekali.

Mungkin karena aku kesal karena pangeran itu, melihat terong yang dijual di pasar membuatku semakin kesal!

Sayur berwarna ungu itu membuatku ingin meledak ledak!

Aku melangkah kembali ke istana dan menaruh belanjaanku dikastil, aku tak mungkin membiarkan Arclos sakit sendiri.

Aku melangkah kearah kandang kuda istana dan berniat untuk menjenguk Arclos. Ia pasti tidur karena menahan rasa sakit.

Pangeran itu benar benar menyebalkan! Ia yak punya hati.

Tetapi, aku menghentikan langkahku saat aku melihat pangeran itu tengah mengelus kepala Arclos dengan penuh sayang.

Tubuhku tegang, ternyata dia merawat Arclos dan mendengarkan perkataanku.

Ia mungkin marah denganku.

Apakah aku keterlaluan?

Aku memilih bersembunyi dan menatap kearah pangeran itu, ia sangat telaten sepertinya.

Astaga pangeran itu!!

Haii i'm back :v untuk QuinerraSie maafkan aku eaks :v

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang