Evana Side
Hari berganti hari, dan waktu tetap terus berjalan.
Aku menatap kalung itu nanar, hanya ada setitik warna hitam diberlian itu.
Portal waktu akan terbuka, menunjukan sudah waktunya aku kembali. Perjalananku akan selesai sampai saat ini.
Aku memegang cairan yang diberikan penyihir itu.
Waktu sudah menunjukan tengah malam, aku tidak menggunakan gaun tidurku lagi. Aku memakai gaun cokelat yang mewah, gaun yang dimana pertama kali kupakai saat pertama kali aku disini.
Aku tersenyum, segalanya akan baik baik saja.
Aku berjalan sendiri menuju hutan, tepat dimana portal itu ada.
Tetapi sebelum aku berjalan menuju portal, aku akan melakukan sesuatu.
Untuk terakhir kalinya.
Aku melangkah menghampiri ruang kamar pangeran.
"Ada tujuan apa kau kesini?" tanya seorang pengawal mencegah langkahku, aku tersenyum kearahnya.
"Aku ingin melihatnya, dan mengucapkan perpisahan kepadanya" jelasku, pengawal itu mengerutkan keningnya.
"Pangeran itu tengah tertidur" kata pangawal itu, aku tersenyum. "Kau bisa kembali besok, saat ia terbangun" katanya, aku menggeleng.
"Malam ini aku akan pergi ketempatku, aku harus bertemu dengannya untuk terakhir kalinya" kataku, dia semakin mengerutkan keningnya. "Kumohon, setidaknya untuk beberapa menit. Aku harus berpamitan padanya. Dia sudah sangat baik padaku, dia sudah mau memberiku makan dan tempat tinggal. Dia juga memberiku pakaian. Dia juga mau melindungiku, dan menemani hari hari melelahkanku. Jadi, ini benar benar terakhir kalinya untukku." kataku, dia mengerutkan keningnya. Aku menggeleng frustasi. "Cepatlah! Waktuku tidak cepat" kataku, dengan waspada dia membukankan pintu kamar pangeran.
Aku melangkah pelan memasuki kamar pangeran, dan tepat saat itu juga aku menemukan sosok yang kucari.
Pangeran itu..
Aku tersenyum dan menghampirinya, aku duduk disisi ranjangnya.
Dia tertidur.
Aku menatap kearah wajahnya dekat, wajahnya yang cerah diterpa cahaya membuatnya semakin bersinar dimataku. Ia sangat polos saat tidur.
Aku mengelus rambutnya pelan, dan menatap dirinya. Aku mengingat setiap inci wajahnya, dan setiap dirinya.
Aku mendekatkan wajahku kearah dahinya, dan..
'Cup'
Aku mengecup dahinya, dan tersenyum. Wajahku kini sangat dekat dengan wajahnya.
Aku merasakan hembusan nafas pria itu.
'Tes'
Air mataku jatuh, aku akan meninggalkan pria ini
Untuk selamanya.
Aku terisak, aku menutup mulutku menahan suaraku. sesak kini menguasai diriku.
Aku..
"Aku.. Aku harus pergi. Sudah waktunya aku kembali" kataku, dia tertidur dengan tenang tanpa ada beban. Tanpa ada rasa takut, itu membuatku menangis sesegukan.
Ini..
Wajahnya...
Aku mengelus pelan pipinya, dan kembali mengingat dirinya.
"Kau sudah sangat baik untukku. Walau kau sering menyakitiku dengan perkataanmu, entah yang menganggapku sebagai jaminan saja atau menyindirku, tetapi prilakumu melakukan hal yang kontradiksi. Kau melindungiku, tanpa berkata apapun." kataku, aku menahan rasa tangisku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hidden Prince
FantasyHighest Ranking : 16 in Fantasy (25/06/17) [PRIVATE, YOU CAN FOLLOW ME FIRST] Evana Antonia Damsell adalah seorang gadis muda yang cukup manis. ia bertingkah seperti anak kecil, dan ia sangat menyukai romansa. ia berkali kali mendapat cerita kisah y...