Chapter 7

5.6K 412 19
                                    

Evana Side

Aku melangkah menuju rumah Victoria, Gaun yang kugunakan adalah gaun cokelat yang gunakan saat pertama kali aku memijaki kaki ditempat ini.

Aku keluar dari kastil itu dengan bersusah payah. aku harus mengendap ngendap. Aku harus menghadapi Clairen dahulu yang menyiram tanaman di halaman utama istana. Untungnya, Clairen tidak peduli jika aku pergi. Ia pasti senang.

'Tok tok' aku mengetuk pintu Victoria saat aku sudah sampai, pintupun terbuka.

"Putri Eva? Kau kembali?" tanya Victoria terkejut dan membiarku masuk, aku tersenyum dan ia menyuruhku duduk. Aku tersenyum dan ia memberiku cokelat panas. Salju sudah turun berhenti, tetapi tak lama pasti akan turun lagi.

Victoria meminta aku bercerita, kemana selama ini aku berada. Aku menceritakan semuanya pada Victoria tetapi Victoria sepertinya tidak tenang dan gelisah saat aku menceritakan itu semua. Aneh, semua kejadian ini ganjil.

"Kupikir kau harus kembali ke kastil, Putri. Itu adalah tempatmu" katanya saat aku selesai bercerita, aku mengerutkan keningku. Apa maksudnya?

"Itu bukan tempatku, tempatku adalah tempat darimana aku berasal. Aku juga sudah nyaman disini dari pada kastil itu" ucapku tersenyum menenangkannya, tetapi sebaliknya, wajahnya telihat pucat san ia mengigit bibir bawahnya. Aneh.

"Tetapi tetap saja, ini bukan tempatmu Putri. Kau harusnya menemani Pangeran Arthon" katanya yang membuatku menatapnya bingung. Apa?

Aku terdiam menatap kearahnya, mencerna setiap perkataannya yang seperti mengusirku. Apa dia bosan padaku?

"Apakah aku tidak boleh tinggal disini lagi?" tanyaku pelan, ia menatapku terkejut. sangat terkejut. Kenapa? Aku tahu masalahnya?

"Tidak, bukan itu Putri! Kumohon jangan salah paham! Aku seperti ini karena memang ada sesuatu antara Kau dan Arthon- hmm!!" ucapnya sontak menutup mulutnya. Nah! Aku menemukan titik terangnya. Ternyata alasanya adalah sang pangeran.

"Apa hubunganku dengan dirinya?" tanyaku, ia menggeleng. Ia menutupi sesuatu dariku. Ia semakin terlihat gugup dan tegang, aku menjadi tidak tega.

"Tetapi Arthon sendirilah yang mengusirku dari kastil itu" ucapku, Victoria terdiam. Aneh.

"Apakah Pangeran Arthon marah?" tanya Victoria, aku mengangguk pelan. Ia tersenyum kearahku. aneh.

"Itu adalah hal yang wajar, Putri" ucapnya, aku hanya menghela nafas.

"Kenapa kau selalu memanggilku 'Putri' sedangkan Clairen lah adalah putri saat ini." ucapku, tetapi lagi lagi Victoria terdiam. Semua kejadian ini ganjil, membuatku ingin berlari mencari jawaban tetapi kesiapa? Takdir saja tengah mempermainkanku.

"Lupa-"

'Tok tok!'

Aku menatap Victoria sedangkan Elisa menatapku terkejut.

"Putri, jika itu adalah pengawal kerajaan dan ia mencarimu aku tidak akan mau menyembunyikanmu" kata Victoria yang membuatku terkejut bukan main.

Victoria membukakan pintu, dan disaat itu aku berdiri karena aku terkejut bukan main. Bahkan Victoria saja nyaris terjatuh..

"Pangeran Arthon?"

~~~~~~~~~~~💗~~~~~~~~~~

Aku duduk terdiam saat ini. Aku tidak tahu harus melakukan apa.

Aku tengah berada di ruang sidang Raja, dimana hanya ada aku dan Pangeran itu. Menyebalkan.

"Kenapa kau kabur dari kastilmu?" tanyanya, aku menatap kearahnya. Kenapa?

"Karena kau yang mengusirmu" ucapku, ia menatapku diam. Entah, dia mengerti maksudku atau tidak.

"Aku tidak akan memperbolehkan kau keluar atau melarikan diri dari istana ini sampai aku menikah dengan Clairen nanti" ucapnya yang membuatku sontak menatapnya. Apa maksudnya?

"Kenapa kau mengeluarkan peraturan semacam itu? Tidak masuk akal" ucapku, ia menatapku lagi lagi dengan tatapan kosong. Aneh.

"Aku harus memastikan sesuatu" ucapnya yang membuatku terdiam. Jadi.. Kepastian apa yang dia cari?

"Jadi kau mengurungku disini hanya sebagai jaminan dari sebuah kepastian?" tanyaku, ia mengangguk lemah. Aku terdiam, mataku mulai memanas. Ia menatapku kosong, tetapi aku menatapnya sakit. Selama ini aku kira aku dianggap teman olehnya. Tetapi tidak, posisiku sangat rendah dari seorang pelayan.

"Aku... Aku tidak tahu. Aku ingin pergi, yang pasti aku tidak akan lama lagi disini. Aku akan kembali ketempat asalku, karena ini bukan tempatku." ucapku dan melangkah pergi menuju kastilku.

Pangeran itu sama sekali tidak memiliki hati..

Saat diperjalanan menuju kastil, aku melihat Clairen tengah bercumbu dengan pria lain. Bagus? Pangeran itu sepertinya mendapat balasan atas diriku. Tuhan itu adil, dan kini ia mendapat balasan yang jauh lebih parah dari diriku.

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang