E P I L O G

5.1K 316 11
                                    

Evana Side

Aku terdiam di taman umum kota, dan disini aku memilih untuk menatap kearah awan.

Langit kini cerah, aku tersenyum.

"Kau ini! Senang sekali tanpaku" gerutu seorang pria yang duduk tiba tiba disebelahku.

"Terserahku dong!" kataku menjulurkan lidahku, dia tersenyum.

Aku mencium aroma bunga, ah bunga.

"Harum bunga ini menyegarkan, aku suka dengan musim semi" kata pria itu sontak aku menatao kearahnya.

Ah ya?

"Aku juga" kataku, dia tersenyum.

Ia tidak berubah. Ia benar benar tidak berubah.

Arthon, pria disampingku kini tersenyum. Kau tahu bagaimana aku mudah akrab dengannya?

Rahasianya mudah.

Aku tahu sifatnya sama denganku, aku juga tahu setiap kemauannya. Dia tidak berbeda dengan sebelumnya.

"Ah, aku mau mengajakmu ke suatu tempat, apa kau kau ikut?" tanyanya, aku mengerurkan keningku.

Apa?

"Terserah" kataku dan memainkan ponselku. Ah, apa yang harus aku lakukan?

"Ah, sekarang saja!" katanya dan menggengam tanganku secara tiba tiba.

Ah, dia tidak berubah!

Ia menyeretku entah kemana, lalu memasukanku kedalam mobil. Huh!

Dia mengendarai mobilnya dan berjalan entah kemana, pikirannya sangat sulit ditebak.

Aku melihat dirinya bingung, sedangkan dia menatapku sesekali dengan senyum.

Ya, sudah beberapa bulan aku menjalin hubungan dengannya, tetapi tetap saja itu sulit bagiku mengenal beberapa sisi baru dalam dirinya.

Ia hidup di jaman modern.

Tak lama, mobil berhenti. Dan secara tiba tiba mataku ditutup oleh kain penutup mata.

Eh! Apa ini!

"Hey! Ini apa?" pekikku, dia tidak memperdulikannya. Dia malah menuntunku keluar dari mobil dan berjalan entah kemana.

Aku seperti orang buta.

Aku berjalan terarah dengannya, dan kini aku terhenti. Dia tidak menuntunku lagi.

"Buka penutup mata itu" katanya, aku menuruti perkataanya.

Aku membuka penutup mataku, dan terdiam.

Taman yang luas, dipenuhi balon gas yang berwarna warni. Taman rumput ini, dan beberapa orang berada disini.

Ayahku, ibuku, temanku, Senna, Theodore. semua.

Aku melihat, pria itu berdiri ditengah tengah mereka, dan datang menghampiriku. Ia merogoh sakunya dan..

Ia berlutut dihadapanku.

Ia menyodorkan cincin.

Aku diam, dan tubuhku kembali menegang.

Apakah ia melamarku?

Jawaban apa yang akan kuberikan?

Ah, aku akan mengerjai dirinya!

Eh!!

Dia mengambil tanganku dan mengambil cincinnya, lalu memasangkan langsung pada jari manisku.

Apa apaan ini?! Mana pertanyaan 'Maukah kau menikah denganku?' atau kata kata romantis yang akan kudengar? Kenapa dia langsung memasukan cincin di jari manisku?!

"Aku tidak akan bertanya padamu apakah kau mau menikah denganku atau tidak. Suka tidak suka, kau harus menikah denganku." katanya! Aku terkejut.

Ini pemaksaan namanya!

"Tapi kan kau harus meminta ijin dariku dulu!" kataku, dia berdecih.

"Untuk apa? Pada akhirnya kau juga akan menjadi milikku" katanya percaya diri, aku terkejut.

Ini tidak romantis!

"Bagaimana jika aku tidak mau?" tanyaku, dia tersenyum licik.

"Sudah kukatakan, suka tidak suka kau harus jadi milikku" bisik pria itu yang membuatku bergidik ngeri.

Ini..

Tak lama, aku melihat balon balon berterbangan dan suara tepuk tangan.

Hey hey! Ini tidak romantis!

Dan disinilah aku tahu...

Kisahku akan dimulai.

Aku mengerti, ternyata takdir tidak mengenal ruang dan waktu . semua berjalan mengalir.

Ini..

Kisahku.

The End

Haii, udah epilog ya? 😂😂😂

Ahh, maafkan saya jika ini kurang, tetapi nanti aku tambahin extra part kok.. Hehehe 😂😂 i hope you'll enjoy~

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang