Extra Part 4 (Arthon Side)

4.3K 225 10
                                    

Suprise!! 🎆🎆🎆🎇🎇🎉🎉🎊🎊 ini hadiah Author buat kalian yang masih nyimpen cerita ini di perpus .-. Dan harapan kalian gak akan sia sia kok 😍😍

Enjoy :)

***

Flashback On

Seorang gadis terdiam, melihat keramaian dihadapannya. Gadis berumur 7 tahun itu terdiam menikmati festival yang diakan di kerajaan saat ini.

Ia melihat ada musik dan tarian. Dari pagi hari, Siang hingga malam hari pesta itu dilaksanakan karena memang, pesta ini diadakan sebagai rasa syukur raja atas panen melimpah dari kaum petani sehingga pendapatan kapital Arcevilles Ineora ini meningkat dari daerah lain.

Saat siang hari tiba, segerombolan orang menari bersama diiringi musik tehyan, gendang dan alat musik yang ditiup dan dipetik lainnya. Gadis berumur 7 tahun itu hanya diam menatap kearah depannya bersama ibunya tanpa mengatakan apapun.

"Raja Datang!!" pekik pengawal, sontak masyarakat berbondong bondong bergerumul bersama untuk melihat keluarga kerajaan. Tak lupa, mereka memberi jalan untuk keluarga kerajaan, dan memang gadis berumur 7 tahun berada di barisan depan, tempat keluarga kerajaan akan melintasi jalan itu.

Tak lama, ada kereta kuda yang sangat megah lewat dengan pasukannya, gadis kecil itu melihat ada seorang pria dan wanita mengenakan Mahkota dikepalanya.

Indah, pikir gadis itu.

"Ibu.. Pria kecil yang bersama Raja dan Ratu siapa bu?" tanya Gadis itu, sang ibu hanya terkekeh sebentar.

"Itu adalah Pangeran Arthon, Evana. Kenapa? Kau terpesona?" tanya sang ibu, sedangkan Evana gadis kecil itu hanya diam.

Gadis itu berpikir, tak mungkin ia bersama pria itu. Ia hanyalah keluarga petani, berbeda dengan dia dari keluarga kerajaan. Ia pasti akan menikah dengan wanita bangsawan atau tidak yang lebih dari itu.

Bukan dirinya.

Keluarga kerajaan melintasi mereka, Pangeran Arthon menatap kearah rakyatnya angkuh. Bahkan saat pandangan Pangeran dan Evana bertemu, Pangeran menatap Evana merendahkan.

Pangeran tak akan terpikat dengan mereka.

Keluarga kerajaan telah melintasi mereka, musik kembali menyala. Evana terdiam dan mengulang kejadian tadi dalam pikirannya.

Pangeran itu sangat tampan, tapi sangat angkuh. Ia yakin, jika Pangeran itu mendekatinya ia akan menolak secara mentah mentah.

Walaupun ia yakin, itu tidak akan terjadi.

Siang berganti malam, festival masih diramaikan banyak orang. Beberapa orang memasang kembang api dan petasan, beberapa lampion terbang juga disuguhkan. Evana senang melihat itu, dan terkadang memegang Lampion terbang itu.

"Jangan di pegang, nanti tanganmu terbakar" kata ibu Evana karena memang, lampion itu terbuat dari api.

Evana melepas lampion itu, dan kembali bermain kembang api bersama temannya.

Tak lama, terdengar suara terompet dari sebuah panggung yang tinggi, dan disitu munculah sang Raja bersama anaknya, Arthon.

Semua rakyat berkumpul dekat panggung itu, mendengar apa yang akan Raja katakan nantinya. Evana yang tidak jauh dari panggung melihat Arthon berdiri dengan angkuh. Ah, mentang mentang anak Raja dan disorot banyak orang.

"Festival akan dihentikan tengah malam, aku akan lepas kendali atas festival ini." kata Raja yang disetujui banyak orang. Raja tersenyum, dan menggendong anak laki lakinya memasuki kereta kuda menuju istana, dan Evana yang melihat itu hanya menggeleng dan berdecak.

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang