Evana Side
Aku duduk didekat jendela dan menatap kearah pelayan yang tengah mempersiapkan pesta sang calon raja. Langit sudah menunjukan sore hari, sudah waktunya aku makan.
Aku menghela nafas melihat pangeran itu membantu para pelayan mendekor taman utama istana.
Aku sepertinya harus memberi kode sedikit sebelum ia memutuskan untuk menikah. Menikah hanya sekali dalam sehidup, dan tidak bisa diubah.
Tetapi jika dipikir kembali, memang apa gunanya untukku? Dia bukan siapa siapaku, aku juga tak punya urusan dengannya.
Jadi untuk apa?
Aku menghela nafas dan melangakah entah kemana, aku melihat kearah kalung yang diberikan penyihir itu kepadaku.
Berliannya lama sekali putihnya!
Aku semakin menghela nafas dan menjerit kesal. entah kenapa aku penasaran dengan mereka, terutama Clairen!
Aku menutup mataku dan menggeleng, menepis segala perkiraan yang akan terjadi.
Pertama, aku bukan siapa siapanya. aku tak mengenalnya dan kami tak saling memiliki perasaan.
Kedua, kami dari dimensi yang berbeda. Kami memiliki latar belakang yang cukup berbeda dan sangat jauh.
Ketiga, aku dikirim disini tidak memiliki tujuan. Ini hanya kebetulan.
Aku menghela nafas, langkahanku kini cukup ringan. aku memakai terusan panjang berwarna putih, atau tepatnya gaun tidur dengan lengan yang panjang.
Aku memilih keluar dari kastil, mungkin mencari bunga. Tetapi ini aneh, sepertinya aku akan mencari makan.
Aku lapar.
Kejamnya mereka membiarkanku lapar.
Aku melangkah entah kemana, mencari sesuatu yang bisa menghiburku. Banyak lampion yang berada di sekitar istana ini menambah kesan indah pada istana.
Jujur aku menyukainya.
"Hemm.. Hai putri?" panggil sessorang padaku, aku menengok kearahnya.
Ah! Pangeran itu lagi!
"Ya?" tanyaku malas, dia terdiam.
"Kau seperti hantu, kenapa kau tidak tidur saja?" tanyanya, aku tertawa sinis.
"Aku bosan" cetusku, dia memutar bola matanya jengah. Bagus, kau bahkan juga malas denganku.
"Bahkan melihat wajah tampanku saja kau bosan?" tanyanya, aku mengerutkan keningku.
Apa katanya?
"Hey! Kau tidak tampan! Aku bahkan ingin muntah melihat wajahmu!" kataku kesal, dia berdecak.
"Kau berkata seperti itu, memang kau cantik?" celetuknya, aku terdiam.
Dia tersinggung dengan perkataanku kah?
"Tetapi setidaknya aku tidak terlalu percaya diri sepertimu!" ketusku malas, aku berharap aku bisa bebas dari jeratan pria ini.
"Bilang saja kau cemburu" celetuk pria itu yang membuatku mengerutkan keningku.
Cemburu?
"Hey! Aku cemburu apa?! Aku bahkan tak tertarik denganmu! Kau tahu? Aku malah kasihan denganmu karena kau ham- hmm!" aku menutup mulutku sendiri!
Astaga aku hampir keceplosan!
Dia menatapku diam, tajam. Seperti aku ada salah padanya. Astaga astaga bagaimana ini?!
"Ham?" katanya memojokkanku, aku menggeleng seraya menutup mulutku erat erat.
Matilah aku!
"Ham??" katanya menaikan kedua alisnya, dan melangkah mendekati aku. Tentu! Sontak aku mundur!
"Hamparan laut yang luas" kataku, dia menghentikan langkahnya dan menatapku bingung.
Matilah aku!
"Kau menutupi sesuatu dariku, Antonia" kata pria itu, aku menggeleng.
Matilah aku!
"Sudahlah! Aku tadi kan tidak tahu mau berkata apa!! Pergi!" galakku, dia menatapku tajam. Cih, tak guna.
"Kau tahu kau menumpang diistanaku, kau harus mau membuka fakta semuanya untukku" katanya, aku memutar bolamataku.
Jengah.
"Aku kan tidak mau disini! Lagipula memang apa urusanku? Itu bukan urusanku! Dan satu lagi, aku disini hanya menjadi seorang jaminan. Tidak lebih" kesalku dan melangkah pergi. Ada rasanya aku ingin meneriaki wajahnya.
Aku benci melihat dia!
Aku melangkah menuju kastilku, entah kenapa aku kesal sekarang.
Bahkan mengingat aku adalah seorang jaminan.
Lebih baik, aku tinggal bersama Victoria, pelayan yang pernah menyelamatkanku dulu saat pertama kali aku tersesat di Arcevilles Ineora ini!
Aku mengunci kastilku rapat rapat, biarkan dia sendiri! Aku sangat membenci dia!
Kuharap aku tidak akan melihat wajahnya lagi!
Aku berlari dan menaiki tanggaku menuju lantai atas, untung gaun tidurku sangat mengerti aku.
Aku menghela nafas dan menatap kearah jendela. Sinar bulan kini seolah mengarah kearahku, aku duduk di meja dekat jendela dan menyandarkanku kepalaku pada sisi jendela.
Aku memejamkan mataku, memikirkan hal tadi. Memikirkan perkataanya yang membuatku kesal.
Aku juga sangat kesal pada mulutku! Kenapa dia selalu ingin berbicara saat otakku tidak memerintahkan itu!
Aku tak mau membongkar kenyataan tentang Clairen, biarkan saja mereka yang tahu sendiri. Aku tak mau mereka mengiraku jika aku memiliki maksud jahat, tetapi bukan itu maksudku.
Aku menatap kearah bawah, aku melihat Clairen bersama kekasihnya. Bukan, bukan pangeran itu, tetapi selingkuhannya. Aku senang melihat pangeran itu menderita nantinya karena perbuatan Clairen!
Dan yang membuatku terkejut adalah, Clairen berselingkuh dengan teman pangeran itu sendiri.
Bagaimana aku tahu?
Aku pernah melihat pria itu bermain dengan Pangeran itu! Saat mereka menjadi terong, aku melihat pria itu! Saat pria itu bercanda dengan temannya, saat aku dan pangeran itu saling berpandangan, aku melihat pria itu! Sebelum akhirnya pangeran itu mengetuk kastilku untuk hal yang tak jelas.
Aku sebenarnya kasihan dengan pangeran itu tapi..
Pangeran itu yang membuatku kesal.
Mungkin biarkan aku membantunya dalam diam, dan biarkan dia menemukan faktanya sendiri.
Aku lelah dengan semua ini, aku tak mau ikut campur dengan urusan bodoh mereka.
Aku menghela nafas, kenapa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hidden Prince
FantasyHighest Ranking : 16 in Fantasy (25/06/17) [PRIVATE, YOU CAN FOLLOW ME FIRST] Evana Antonia Damsell adalah seorang gadis muda yang cukup manis. ia bertingkah seperti anak kecil, dan ia sangat menyukai romansa. ia berkali kali mendapat cerita kisah y...