Chapter 11 : A Things

4.2K 361 12
                                    

"It must have been the way" - TS

***

Evana Side

Aku terdiam dan terduduk menunduk. Aku sekarang di ruang sidang pangeran. Aku memainkan jariku, memang apa salahku.

"Jangan keluar dari kastilmu tiga hari"

Aku mengangkat wajahku dan menatap kearahnya tak percaya.

Tiga hari?

"Kau gila-!!!"

"Aku seperti ini karena aku melindungimu!" katanya geram memotong ucapanku, aku terdiam.

"Kau mengekang kebebasanku. setidaknya, biarkan aku berkeliaran di istana ini! Aku tak suka dikekang, aku bukan hewan liar yang kau kandangi!" jelasku kesal, dia terdiam.

Tepatnya tak peduli.

"Kenapa saat pria itu mendekatimu kau tidak pergi saja menunggani kudamu? Kau suka ya, digoda mereka?!" katanya ketus, aku membelalakkan mataku.

Bukan! Dia fitnah!

"Aku diam kan aku tengah berpikir, orang ini mau melakukan apa. aku tidak tahu jika orang itu memiliki tujuan yang tidak baik untukku!" jelasku lagi, dia menahan tawanya meremehkan.

Ah! Pangeran itu!

"Coba jika aku tak datang.. Cih, kau bisa jadi apa sekarang" katanya angkuh, aku berdecih.

Sombong sekali!

"Aku mau melepas hukuman bodohmu!" kataku, dia tertawa angkuh.

"Tidak. Aku pemimpinmu! Kerajaan ini milikku!" katanya angkuh, aku berdecak kesal.

"Tapi aku nemiliki hak asasi ku! Jadi? Terserah aku" kataku enteng, dia terdiam. Tangannya mengepal, sepertinya ia kesal.

"Tidak!!" bentaknya, cih dia pikir aku takut?!

"Yaaa!!" bentakku semakin menjadi jadi. Aku tipikal orang yang keras kepala, apa yang menurutku benar aku lakukan sesuka hatiku!

"Berhenti mengekang Antonia!"

"Kau berhenti menyuruhku!"

"Kau kenapa sangat keras kepala?!"

"Kau juga sama!!"

Kami bercekcok pada akhirnya. Tidak ada yang mau mengalah. dan pada akhirnya, penasehat kerajaan memasuki ruang ini dan menghentikan percekcokan antara kami. Aku ditarik oleh salah seorang pengawal istana, begitu juga dia ditarik oleh penasehat hukumnya.

"Lihat apa yang akan kulakukan nanti!" tunjuknya kearahku.

"Silahkan!!" ucapku kesal.

Akhirnya, kami berpisah.

Aku harap aku tak akan bertemu dengannya lagi!

***

Aku menyusun bunga yang tadi aku petik, dan menaruhnya di seluruh ruanganku.

Harum.

Aku menyukainya, seolah aku berada di alam yang terbuka.

Walaupun sebenarnya tidak.

Beberapa jam aku disini, ancaman pangeran bodoh itu benar.

Beberapa pasukan pengawal menjaga kastilku.

Aku menjerit tertahan, aku kesal pada mereka!

'Tok tok!'

Seseorang mengetuk pintu kastilku! Aku memilih diam dan menatap pintu kastilku tanpa melakukan apapun.

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang