Evana Side
Aku termenung dikamar baruku ini.
Sudah tiga hari lamanya aku berada disini, dan aku baru jika..
Pangeran itu menyukaiku.
Ia terbuka padaku, dan saat di kolam itu dia bermaksud menyatakan cintanya padaku.
Ini, ini aneh!
Aku menatap kearah sekeliling kamar, aku bosan!
Aku melangkah keluar kamarku, berniat menuju balkon istana. Dikamarku tidak ada jendela seperti dikastilku, ini tidak seru!
Dengan langkah kacau, aku berjalan kearah balkon. Aku membuka hordeng yang menutupi balkon dan berdiri didepan balkon.
Matahari tampak cerah, tidak terlalu panas. Aku menghirup udara disini, ah, indahnya.
"Kau menikmatinya?"
Ah, dasar!
Pria itu lagi!
Jangan perdulikan dia! Dia cari perhatian padamu saja!
"Kau cantik" huh! Lihat! Dari caranya berbicara saja sudah terlihat dia menggodaku!
Memang aku apa yang selalu digoda!
'Hap!'
dia membalikan tubuhku. sekarang aku bisa menatapnya.
"Kenapa kau mengabaikanku? Kok kamu begitu?" katanya manja yang membuatku ingin muntah.
Aku melihat perbedaan disini.
saat ia berada didepan umum, atau orang yang tidak terlalu ia kenal, ia akan bersikap dingin. Ia akan diam dan benar benar menjaga imagenya. Sedangkan jika ia bersama orang orang yang menurut dia dekat, dia akan menunjukan sisi aslinya.
Persis dengan sifatku.
"Kamu kenapa diam?" tanyanya sok perhatian, aku menghela nafas malas. Sebenarnya, ada rasa aku ingin tertawa.
Dia sangat lucu.
"Hey hey! Sudahlah! Kau menggangu waktu santaiku" kataku, dia cemberut.
Tidak sadarkah jika ia seorang pangeran?! Kemana pria yang jago bertengkar itu? Kemana larinya pria dingin itu? Hey hey!
Aku mengerutkan keningku, ini aneh! Aku baru menemukan sosok pangeran saat seperti ini!
"Kau aneh, ish!" kataku malas, dia tersenyum.
Pria ini membuatku gila!
"Kamu manis jika sedang marah" katanya kembali menggodaku! Aaah tidak tahukah jika aku mau mengeluarkan isi perutku karena kau!
"Sudahlah!" kataku dan melangkah pergi, aku dapat mendengar ia tertawa.
Menyebalkan!
Aku melangkah entah kemana, asalnya tidak bertemu pangeran itu!
Aku masih jijik dengan dirinya!
Aku menghela nafas dan duduk di ruang istirahat. Aku terdiam, ah, ini aneh.
"Sudah cukup?" tanya seseorang yang membuatku ingin berteriak!
Aku ingin tertawa mendengar suaranya, walaupun rendah dan seksi, tetap saja aku masih merasa aneh dekat dengannya!
Aku menatap kearahnya, dia duduk disampingku.
"Maumu apa?" tanyaku menyerah, dia mengangkat kedua bahunya.
Huft!
"Aku tahu, ada kalanya kau merasa malas dan yah, semua memang tampak biasa saja bagimu" katanya, disini aku menemukan sisi baru pria itu.
Dia dewasa.
"Tapi jujur, jika kau bersikap seperti ini pria yang mengejarmu akan takut dan memilih menyerah" katanya, aku mengerutkan keningku.
Kemana arah topik pembicaraan ini?
"Aku tak bermaksud apa apa, tapi, kau seperti seakan kau bosan hidup. Kau benci melakukan ini dan itu, kau bosan melakukan ini dan itu. Kau menolak setiap pria yang mendekatimu seakan kau paling cantik didunia ini." katanya ketus, aku terdiam.
Tanganku ingin menamparnya.
Pria itu memiliki perkataan dan sindiran yang tajam. Apa apaan ini? Dia tidak tahu aku, dia hanya berspekulasi pada satu sudut pandang saja.
Sudut pandang dirinya.
Dia tidak tahu aku, kenapa dia seperti itu?!
"Ya memang apa urusannya denganmu? Memang aku seperti ini merugikanmu?" tanyaku ketus, dia terdiam.
Aku tak suka ada orang yang mengaturku seperti ini dan itu.
Dia tersenyum,
"Sepertinya benar kata dia. Kau dan aku memiliki sifat yang sama" katanya yang membuatku mengerutkan keningku.
Sifat apa?
"Hey! Dia siapa?" tanyaku penasaran, dia menggeleng dan berdiri dari kursinya.
"Hey! Apa maksud perkataanmu! Jangan buat aku penasaran!" kataku, bukannya menjawab dia malah meninggalkanku.
Aku dipermainkan!
"Jika kau tidak mau memberitahuku, aku akan mengikutimu terus! Aku akan menggangumu terus!" kataku mengancam, bukannya takut dia malah semakin menjadi jadi.
"Hey!" kataku mengikutinya.
"Ah, aku ada latihan memanah. Kau mau menjauh atau kau akan kupanah?" ucapnya, aku menggeleng.
"Beritahu aku dulu!" kataku masih mengikuti langkahnya.
Dia harus tahu jika aku ini anak yang keras kepala! aku tidak akan puas jika aku belum mendapatkannya!
"Tidak" katanya, aku berhenti dan membalikan tubuhku meninggalkannya.
Yasudah jika maunya seperti itu.
Aku mengambek padanya.
Aku berhenti mengikutinya dan melangakah meninggalkannya.
'Hap!'
Aku merasakan genggaman ditanganku.
"Apa! Sana pergi" usirku, bukannya melepaskan, dia malah mengencangkan genggamannya.
Dia tidak menyerah rupanya.
"Lepaskan!" kataku membentak, dia tersenyum kearahku.
Cih!
"Lepas- aaaahhhh!!" aku menjerit!
Dia mengelitiki aku!
Dia menggesek bulu entah dari mana dia dapat kepada telingaku!
Itu geli!
"Masih mau marah denganku?" tanyanya, aku tak menjawab.
Aku tak akan menyerah!
Tentu aku masih marah padanya!
"Lepaskan!"
"Tidak!"
"Lepas!"
"Katakan kau tidak marah denganku!"
Aku menggigit bibirku, aku tidak mau berkata itu!
Tidak mau!
"Lepas!"
Dia menghiraukanku.
Tidak telingaku!
"Ya, aku tidak marah padamu!" pekikku pada akhirnya.
Tidak, aku kalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hidden Prince
FantasyHighest Ranking : 16 in Fantasy (25/06/17) [PRIVATE, YOU CAN FOLLOW ME FIRST] Evana Antonia Damsell adalah seorang gadis muda yang cukup manis. ia bertingkah seperti anak kecil, dan ia sangat menyukai romansa. ia berkali kali mendapat cerita kisah y...