Chapter 19 : What?!

4.1K 326 5
                                    

Evana Side

Aku merapikan gaunku kesal, sekarang matahari sepertinya belum waktunya menunjukan dirinya.

Aku kesal dan rasanya ingin berteriak..

"AAAAHHHHH!!" teriakku kesal.

Bagaimana tidak?

Semalam aku memimpikan pangeran bodoh itu! Aku kesal padanya sekarang!

Aku melangkah menuruni anak tangga, sekarang gaun yang kugunakan semakin merepotkanku! Bagaimana tidak?

Berat di tubuhku kembali menyerangku, aku mendengus kesal. Apa apaan ini?!

Aku membuka pintu kastilku, dan aku hampir melompat dibuatnya.

Kenapa pangeran itu sekarang didepanku?!

"Kenapa kau ada disini?" omelku, dia menatapku diam.

"Aku mendengar pekikkanmu" katanya, ah tidak! Sekarang aku sangat kacau, gaunku kacau, rambutku kacau, wajahku kacau! Semua kacau!

"Aku kesal!" kataku, dia menatapku intens. Apalagi ini?! Kenapa dia menatapku seperti itu?!

"Kau cantik hari ini" katanya, aku melongo tak percaya. Cantik?

Aku kacau, dan dia bilang aku cantik?!

Dia gila!

"Terima kasih" kataku datar, dan hendak melangkah. Tetapi bodohnya, dia menahan langkahku.

Apa apaan ini!

"Kau tak apa?" tanyanya datar, aku menatapnya datar.

Haha, ini lucu.

"Ya" kataku singkat dan kembali melangkah. Aku menghela nafas, ini menyedihkan bagiku! Apa apaan ini!

Aku melangkah sendiri, berharap aku menemukan seseorang.

Tampan!

Pria tampan yang ku mau sekarang!

Tetapi sayang,

Aku tak menemukannya.

"Ahh!! Bosan!" kataku kesal. aku bosan dan malas, ayolah! Aku mau sesuatu yang baru!

Aku melangkah dan menghampiri kudaku.

Disini tidak ada internet yang kumau, tidak ada novel yang ku tahu.

"Jangan pergi ini masih pagi" katanya mencegahku, aku menghela nafas.

Kenapa seperti ini.

Aku berbalik menatapnya, ia tengah melipat tangannya didepan dadanya, dan melangkah menghampiriku. Aku malas.

"Kau mau ikut aku?" tanyanya, aku menggeleng.

"Pergilah" kataku, dan melepas ikatan kudaku lagi.

"Aku akan pergi, jangan ikuti aku atau membuat ulah." kataku, dan mengendarai kudaku.

Aku ingin berbelanja. Tapi apa?

Disini tidak ada produk kecantikan atau konsol game. Disini juga tak ada roti cokelat buatan bibi tintin.

Aku bisa gila!

Aku melangkah menuju toko gaun. Aku butuh gaun yang tidak berat yang disediakan istana! Aku bisa menjahit sendiri untuk membuat celana!

Aku butuh celana.

Ah tapi..

Aku menggeleng, aku dikondisi yang tidak baik sekarang.

Aah, aku benar benar butuh internet!

Aku turun dari kudaku, dan duduk di salah satu kursi umum.

Matahari akan menunjukan dirinya, ah, kota ini akan panas!

Aku memilih untuk menjalankan kudaku menuju istana, setidaknya di pagi buta itu aku bisa menghirup udara bebas.

Sebebas bebasnya.

Sesampainya diistana, aku menaruh kudaku di kandangnya, dan melangkah menuju kastilku.

Tepat didepan kastilku, aku mengerutkan keningku.

Kenapa ada banyak penjaga disini?

Aku tak memperdulikan penjaga, tetapi saat aku hendak menghampiri pintu kastil langkahku tertahan oleh penjaga.

"Ada apa ini?" kataku heran, mereka menatapku garang. Cih, mereka pikir aku takut?!

"Aku yang menyuruhnya" kata seseorang, sontak aku menatap kebelakang.

Ah, pangeran itu!

"Kenapa ini?" tanyaku meminta penjelasan, dia tersenyum.

"Kau akan pindah keistana" katanya, aku menghela nafas lelah.

"Aku tak suka dan tak mau" kataku sinis, dia berdecak.

"Ini peraturan. Jika kau tak mau tidurlah diluar" katanya mengancam, aku semakin menghela nafas lelah.

"Aku akan tidur dirumah temanku saja" kataku melangkah, dia menghentikan langkahku.

"Tidak, siapapun yang membukakan pintu untukmu dia akan dihukum mati" kata pangeran itu, aku membelakakan mataku terkejut.

Apa apaan ini?!

"Aaah aku akan tidur ditaman" kataku dan melangkah berbalik menuju taman.

'Hap!'

"LEPASKAN AKU! AKU BERAT!" pekikku kesal. Dia menggendongku layaknya seseorang menggendong sekarung beras.

Aahh kepalaku sakit karena di terbalikan seperti ini!

Ia memasuki istana, dan itu disambut oleh beberapa pengawal yang berada disana. Aku memekik keras, tetapi ia tidak memperdulikannya.

Apa apaan ini!

Akhirnya, dia menaruhku disebuah kamar dan tubuhku hampir kehilangan keseimbangan saat itu.

Kepalaku pusing.

"Kamarmu sekarang disini, bukan dikastil itu lagi" katanya, aku menyerngit heran.

Apa maksud pria ini?!

"Aku tak mau!" kataku, ia berdecak.

"Aku tak akan membiarkanmu pergi, hingga seminggu lamanya" katanya mengancam. Aku menatapnya tajam, apa apaan ini!

"Ini tidak masuk akal! Apa maumu hah?!" bentakku kesal, dia tersenyum.. Tersenyum setan. ada kelicikkan dibalik senyumnya.

"Aku mau kau" katanya yang membuatku terdiam.

Ini apa?

Apa maksud perkataanya?

Untuk sesaat, aku mencerna perkataan yang sulit ku pahami.

Dia mau aku?

"Ma- maksudmu?" tanyaku, dia semakin tersenyum licik.

"Aku menyukaimu" kata pria itu dan melangkah pergi meninggalkanku yang terdiam. Tubuhku menegang, bibirku kaku. Otakku berusaha mencerna setiap perkataanya.

Ini tak lucu!

Aku tak suka ini!

"Hey hey!" aku hendak memanggilnya saat tersadar, tetapi dia tidak ada.

Bukannya katanya dia sama wanita lain?

Kenapa jadinya sama aku?

Aku bingung.

Me And Hidden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang