05 || Chocolate Panas

196 31 0
                                    

Cara bahagia: Dimulai dari senyum

-WAITING-

Setelah itu, mereka berdua pergi ke rumah makan, yang berada tidak jauh dari taman.

"Lu mau makan apa bell?" Tanyanya

"Aku mau minum aja kak, chocolate panas" Jawabnya

Daffa pun melambaikan tangannya, dan waitress pun datang

"Pesan nasi goreng 2, satunya dibungkus. Minumannya teh hangat aja. Satu chocolate panas dan roti Chocolate ya" Daffa sengaja memesankan tambahan roti di daftar menu.

"Udah ini aja?" Tanya waitress disertai anggukan dari mereka berdua. "Silahkan ditunggu ya kak" Pelayan itu pun pergi.

Daffa mengambil handphone untuk segera memainkannya. Ia membenarkan posisinya pada bangku yang ia duduki. Sementara Bella, yang masih saja memperhatikan hal sekitar nya.

"Mau main game gak?" Suara Daffa, ia sedari tadi melihat Bella yang tampak memperhatikan sekitar saja. Bella pun menggelengkan kepalanya. Pasalnya Bella tidak suka game.

"Daff, enak banget pasti ya jadi anaknya kepala sekolah?" Daffa tersenyum sambil melemparkan wajahnya

"Enak, dari segi mananya?" Daffa membenarkan posisinya

"Bisa telat, bisa ngerokok di sekolah, bisa bertindak semaunya. Emang itu gak enak ya?" Daffa berdecih pelan melihat arah Bella

"Iyya enak, tapi lu belum masuk ke dalamnya bell"

"Emang di dalamnya ada apa? Kenapa?" Bella membuka mulutnya, dan tersadar bahwa ia sudah terlalu jauh ingin tau urusan orang. "Eh, gak usah dijawab. Maaf kalau aku terlalu kepo"

"Gapapa Bella, nanti kapan-kapan gua ajak lu sampai ke dalam" Bella mengangguk, Daffa tersenyum lebar sambil menggelengkan kepalanya

Waiterss pun datang, membawa makanan yang mereka pesan. Bella sudah bisa merasakan wangi chocolate kian terasa. Ia pun tampak tersenyum dan membuat Daffa bimbang. Daffa terus memperhatikan perempuan di hadapannya, Bella yang masih kegirangan tak berkedip saat cohocolate panas itu tiba.

"Makasih mba" Bella tersenyum sangat lembut, kegirangan saat mendapatkan coklat panas itu. Seperti anak kecil yang sangat menginginkan permen.

Daffa pun terus mengamati wanita dihadapannya sekarang, yang tengah meniup-niup coklat panas nya itu. Bella sampai tidak bisa merasakan bahwa Daffa mengamatinya sedari tadi.

"Kenapa lu bisa terobsesi sama minuman itu?" Bella yang sadar, bahwa Daffa berbicara dengannya. Langsung, meletakkan gelasnya itu di meja.

"Karena chocolate panas menurut aku bisa membuat hati benar-benar tenang, mulai dari rasanya, wanginya. Itu nenangin banget. Minuman ini beda dari yang lain. Dan seperti biasanya, aku kalau udah nyaman susah pindahnya. Dari kecil, aku udah suka minuman ini. Hal apapun yang berbau coklat aku suka. Kak Daffa mau aku pesenin? Pokoknya kak Daffa harus coba" Bella terus saja tersenyum.

"Gak usah, gua makan nasi ini aja" Bella mengangguk, ia mengambil coklat nya kembali, dan mencium aromanya selepas itu ia minum.

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang