31 || Day 5 in Baltimore

22 6 0
                                    

"untuk apa bunga yang berbeda jika yang pertama masih sangat istimewa"

"Udah ya bell, jangan sedih-sedih lagi" Rahma membuka suaranya sambil mengusap pelan pipi Bella

"Iya, lu pasti kuat kok" Timpal Darla

Tak banyak bicara Bella langsung memeluk keduanya dengan dekapan yang erat, sangat erat. Lalu, mereka berjalan kembali untuk pulang, dan akan menyiapkan diri untuk hari esok.

*****

"Bella gua temenin ya kesana nya" Ucap Rahma dengan wajah yang begitu memelas

"Gak usah, gua bisa kok" Tolaknya, yang tengah sibuk, memasukkan barang-barang ke tas selempang miliknya

"Tapi, badan lu panas Bella. Kayaknya, lu masuk angin deh" Ucapnya yang sibuk mengecek badan Bella

"Gua gapapa" Elaknya disertai senyuman palsunya

"Bella, gua temenin ya please"

"Gapapa Rahma, kalau ada apa-apa gua bakal telpon lu"

"Oke"

Bella langsung berjalan keluar, ia tidak mau banyak berkhayal tinggi, berimajinasi, mengharap yang tidak pasti. Langsung saja ia berjalan

Mentari kini tengah menyambutnya, dengan kondisi badan Bella yang tidak baik dari kemarin. Namun, ia tetap memaksakan dirinya, agar tetap bisa bertemu dengan kekasihnya.

Ketika berjalan ia melihat toko bunga. Langsung saja ia mampir ke toko bunga. Mencari-cari mawar putih, dan ternyata benar kata Daffa sangat langka bahkan hampir tidak ada. Hanya tersisa dua saja yang sudah digenggam olehnya. Ia memandangi, bunga itu. Berharap hari ini akan lebih baik dari yang kemarin.

Ia mulai menaiki bus yang menuntunnya untuk ke sana, dengan 2 tangkai mawar putih yang sudah ia genggam, juga buku sakunya. Lalu, ia membuka buku itu dan mengambil pulpen serta membuka halaman selanjutnya

'Hallo gimana kabar kamu, ini udah hari ke 5 aku di Baltimore daff, aku mau cerita boleh sebenarnya aku gak suka kota ini. Kota ini terus menerus membawa ku pada kesedihan, tapi gapapa daff aku suka karena disini ada kamu, karena kamu lah yang menjadi alasanku untuk bisa bertahan di negeri orang hehe. Oh iya, kamu mau tau gak? Aku lagi bawa bunga mawar putih, 2 tangkai lagi. Hehe aku senang sekali, walaupun benar katamu ini langka. Tapi masih ada, aku sudah pesan lagi dan lagi selama aku disini. Tokonya gak terlalu jauh kok dari hotel itu. Udah dulu ya aku udah mau sampai di rumah sakit.' tulisnya di buku itu, sambil terus tersenyum tanpa bicara apa-apa, ia langsung menutup kembali lembaran itu

Ia berjalan penuh semangat namun, ketika sudah tiba di ruangan itu, langkahnya menjadi gusar, keberaniannya mulai menciut, tatapannya mulai merunduk.

Dengan membawa 2 tangkai mawar putih, seakan itu dapat menjadi sumber kekuatannya sekarang. Ia menatap lekat bunga yang tengah ia bawa, lalu untuk beberapa detik ia membuka gagang pintu. Ternyata di dalam nya, sudah ada papah Daffa yang tampak ketiduran kelelahan

"Assalamualaikum" Ucapnya, dengan sangat hati-hati. Namun, papah Daffa terbangun

"Waalaikumsalam, kamu udah disini dari kapan?" Tanyanya, yang memperhatikan Bella di depan pintu

"Baru kok om"

"Yaudah, sini" ia mempersilahkan Bella untuk masuk ke dalam

"Makasih om" jawabnya, lalu langsung melihat orang yang masih terbaring itu.

"Om, mau pulang dulu. Kamu bisa jagain Daffa kan?"

"Bisa om" jawabnya disertai senyuman

Lelaki itu kini telah pergi, meninggalkan mereka berdua.

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang