07 || Serba Salah

140 29 0
                                    

Dilanjut atau tidak
Permainan ini sudah berjalan
-WAITING-

Pagi, Setelah shubuh tadi, Daffa bergantian dengan bu panti. Daffa bersiap-siap untuk ke sekolah hari ini. Walau badannya lemas, namun tetap ia pergi ke sekolah.

"Assalamualaikum Bella" Sesampainya di rumah Bella Daffa langsung mengetuk-ngetuk pintu dan mengucapkan salam

"Walaikumsalam" Daffa bingung, seorang lelaki membukakan pintunya. Pikirnya, sosok itu ialah ayahnya Bella

"Kamu siapa?" Tanya pria itu padanya. 

"Kenalin om, nama saya Daffa, kakak kelas nya bella" Sambil mencium tangan papahnya Bella.

Dalam hati papah Bella berbatin. Sopan anak ini.

"Habis berantam dimana? Di ring?" Ucap papa Bella yang tampak tegang

"Oh ini mah kecil om. Kejadiannya semalam, di dekat panti asuhan kasih ibu"

"Masuk dulu" Papa Daffa mempersilahkan masuk, Daffa pun mengangguk

Tadi pagi sebelum sarapan, bu Jum sudah ingin mengobatinya. Namun, Daffa langsung pergi, karena menurutnya luka nya sangat kecil. Jadi tidak perlu diobati.

"Mamah" Ucap pria itu, yang memanggil istrinya

"Iyaa pah, eh Daffa"

"Kotak p3k mah, anak ini luka di rahangnya." Mama Bella bingung, tapi setelah Daffa bersalaman dengannya. Ia tahu, maksud suaminya.

"Sini sayang, tante obatin." Mama Bella mempersilahkan Daffa untuk duduk di sofa. Pap Daffa yang masih saja mengekori dan memperhatikan lelaki itu.

"Sama siapa? Sama Ikbal lagi?" tanya mama Bella sambil, mengompress lukanya itu dengan pelan. Daffa hanya tersenyum

Tak lama Bella datang, dan kaget saat melihat Daffa sudah ada disana dan sedang mengompres pipi Daffa

"Kak Daffa? Kenapa lagi kak?" Bella langsung duduk di sofa, sebelah papanya.

"Berantam" Jawab papa Bella datar. Bella pun langsung menatap papanya.

"Loh, sama siapa kak? Apa mungkin Ikbal?" Tanyanya. Namun, Daffa tak menjawab. Ia malah tersenyum

"Maaf ya kak, kak Daffa jadi harus berurusan sama lelaki itu." Bella merunduk

"Gapapa, lagian gua juga baik-baik aja. Gak sakit"

"Sudah selesai" Mamah Bella tersenyum " Makasih ya, kamu udah jaga Bella" Daffa tersenyum tipis.

Mereka berdua berpamitan untuk pergi kesekolah bersama.

Setelah sampai di parkiran, Bella langsung mendapat tatapan yang menyeramkan dari penghuni sekolah.

Ia sudah duga, akan begini. Awalnya Bella minta diturunkan di depan. Namun, Daffa bersikeras untuk memboncengnya sampai masuk sekolah.

Bella jalan merunduk, dan Daffa yang mengekorinya dari belakang untuk berjalan berdampingan. Bella menjauhkan dirinya, membuat Daffa heran.

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang