29 || Day 3 in Baltimore

19 6 0
                                    

Mengapa jarak lagi-lagi menjadi cobaan

Gadis itu duduk dengan pandangannya yang terus merunduk, menanyakan pada dirinya sendiri apa ini benar-benar terjadi?

Bintang-bintang yang menghiasai seraya menjadi saksi. Gemuruh angin seraya menjadi teman nya saat ini. Ia melemparkan senyumnya, wajahnya muram tidak terbendung.

Tidak ada lagi bunga mawar yang ia genggam, tidak ada lagi rumah pohon di sini, bahkan kepergian orang yang ia cinta turut membawa kesedihan baginya.

Ia benci dengan kota ini, ia ingin pulang ke Jakarta saja.

"Woy, gua cariin dari tadi. Eh taunya disini" pekik Rahma yang langsung mendorong bahu Bella, sontak membuat ia kaget.

"Kaget tau rah" Sungutnya dengan tatapan yang masih merunduk

"Besok mau lanjut gak?" Tanyanya yang langsung melihat mata Bella

"Ya mau lah, masa gua nyerah gitu aja. Sayang banget, gua kesini cuma bertahan 1 hari." Ujarnya

"Yaudah. Pokoknya lu besok harus pergi sama gua, gak boleh engga" Rahma mengelus kepala Bella

"Iyaa" Bella tersenyum sambil melihat ke arah Rahma

"Gini dong cantik kan sahabat gua" Rahma langsung memegang pipi sahabatnya itu dan meraih badannya untuk berpelukan dengannya.

"Rah?" Ucapnya begitu pelan, seakn Rahma sudah paham tanpa harus Bella ungkapkan

"Lu ada gua disini bell" dengan nada lembut Rahma bicara kepadanya. Bella pun membalas pelukan itu dengan kepala yang ia sembunyikan di badan milik Rahma

*****

"Good morning dear" Sapa Rahma yang tampak sudah dulu bangun dibanding Bella, dan mukanya yang berseri-seri

"Morning, udh bangun lu rah" Jawabnya

"Udah dong, gua mah kan rajin wle" lidah nya menjulur ke depan sontak membuat Bella kesal hingga memukul nya dengan bantal.

"Rasain niih" ucap Bella yang terus-terusan memukulnya

"Aduh..aduh.. sakit Bella" Rahma meringis kesakitan, padahal sebenarnya ia tidak benar-benar kesakitan

"Lagian, yaudah deh gua mandi dulu" ucapnya yang tampak menyudahi

"Iya sono bau tau" Rahma langsung menutup hidungnya dengan telunjuk dan ibu jarinya. Dan Bella langsung mencium badannya

"Perasaan gak bau deh" ungkap Bella

"Waah, hidung lu tuh berarti yang bermasalah."

"Sekali lagi ngomong, gak gua ajak lu."

"Yee, paling luu nanti kesasar lagi kalau sendirian, udah sana mandi." Perintah nya yang langsung dihadiahi tatapan sinis Bella

"Untung sahabat gua." Bahkan, dengan suara pelan yang tampak nyerah menyudahi perdebatan.

Ketika mereka sudah siap semua. Lalu, mereka mencoba untuk memulai langkah pertama, yaitu mencari peta, ia memastikan agar inilah tempat tujuannya. Agar tidak kesasar seperti yang dilakukan Bella kemarin.

Ternyata kemarin Bella salah tujuan, ia tidak memperhatikan dengan benar-benar matang.

Mereka melangkahkan kakinya, lalu bertanya kesebagian orang di sana transportasi apa yang merujuknya untuk kesana.

Sebelumnya, sekarang pukul 9.00 mereka kini sudah ada di transportasi, untuk menuntunnya pergi ke sana

"Gua gak sabar nih Rah" ucap Bella dengan nada gemetar

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang