11 || Janji

139 28 0
                                    

"Maaf, bukan aku ingin mengingkari, tapi aku lupa kalau kita ada janji"
-WAITING-


Gadis itu mantap melangkahkan kakinya pada ruangan tempat dimana Daffa sedang berjuang

Dengan menggenggam paper bag, berisikan chocolate yang sudah tidak lagi panas dan sandwich yang persis ia buat seperti dulu ia membuatkannya.

"Selamat pagi" Ucapnya begitu saja lantas tersenyum hangat padanya

"Aku, sekarang datang lagi. Bawa chocolate dan sandwich" Ucapnya kegirangan dan menunjukan barang yang ia bawa kepadanya.

"Tapi, nanti aja yaa makannya?" Bella menopangkan dagunya diatas tempat tidurnya dan meletakkan paper bag nya di meja.

Pintu terbuka, Bella bisa mendengar dengan baik.

Saat Bella melihat kebelakang, ia melihat seorang wanita datang mendekat kearahnya

"Maaf kamu siapa ya?" Tanyanya pada Bella

"Aku adik kelasnya kak Daffa tante" sambil melihat ke arah Daffa

"Oh, kamu Bella ya? Ah kamu mah, lebih dari adik kelas bagi Daffa" Bella mengangguk namun ia bingung, maksud omongan nya apa "Yasudah, temani tante jaga Daffa ya. Saya mamahnya Daffa, jadi gak perlu khawatir" Bella membulatkan mulutnya, ia membatin ternyata ini mamah Daffa.

Saat mereka melihat ke arah Daffa, tiba-tiba terlihat bahwa jarinya bergerak

"Tante, ini tangannya kak Daffa bergerak ya?" Tanyanya antusias

Mamah Daffa pun, langsung cepat memanggil dokter. Tak lama, dokter pun mulai berdatangan.

Bella dan mamahnya Daffa keluar, dokter akan mengecek keadaannya.

Setelah menunggu, mereka dipanggil untuk masuk.

"Kamu masuk dulu ya. Tante, mau konsultasi sama dokter dulu" Ia mengusap punggung belakang Bella. Ia tidak bisa berpikir, bahwa sosoknya sudah siuman. Dengan senyuman yang tercetak jelas, ia mulai mengahampirinya

"Bawa apa itu?" Tanya nya pada gadis itu yang menunjuk paper bag yang Bella bawa

"Bawa Chocolate, tapi udah gak panas" Bella mengkerucutkan bibirnya sambil mengambil paper bag itu

"Mau, kangen cohocolate" Ia meraih tangan Bella yang menggenggam chocolate. Namun, Bella menjauhkan minuman itu

"Emang boleh minum ini? Nanti kalau ada apa-apa sama kak Daffa gimana?"

"Selagi kamu disini aku gak akan kenapa-kenapa, aku baik-baik aja" Wajah Bella memerah, entah mengapa sekarang ini wajahnya sangat sering memerah

"Ngomongnya aku-kamu?" Bella mendekatkan wajahnya, dan tersenyum manis padanya. Daffa pun mengalihkan pandangannya ia mulai merogeh sesuatu dari paper bag yabg ia bawa "Mau?" Bella mengeluarkan chocolate itu dan memberikannya padanya.

Ia pun mulai membantu menegakkan tubuh Daffa

"Cepat sembuh ya kak" Ia memiringkan kepalanya dan menatap wajahnya

"Kamu khawatir?" Bella mengangguk "Gapapa kok" Ucapnya santai, setelah meminum chocolate

"Aku mau marah sama kak Daffa!" sungutnya

"Marah kok bilang-bilang" Ia mengeleng-geleng dan tersenyum kecil

"Kenapa, kaka mau ke Australia gak bilang aku?" ia pun diam.

"Oh aku harus bilang ya?"

"Ehh" Bella tersontak, ia kaget sendiri dengan apa yang ia bicarakan

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang