25 || Siapkan Diri

30 5 0
                                    

Jaga diri, aku selalu menemani


"Apa, katakan?" Ucapnya yang sangat antusias

"Jadi gini, kamu harus siap-siap untuk petualangan yang benar-benar harus kamu korbankan. Aku mau nanya kamu siap kan?"

"Siap, tapi maksudnya apa daff?" Ucapnya yang begitu semangat

"Iya, setelah ini aku akan menuntunmu menuju suatu tempat. Mula-mula kamu harus menyiapkan catatan kecil beserta pulpen untuk menulisnya ya."

"Aku ambil dulu, tunggu" Daffa mengangguk

"Iyaa, aku akan menunggu"

Setelah sudah dapat, ia langsung menuruti omongan Daffa selanjutnya

"Langkah awal, kamu harus menyiapkan diri, stamina, juga energi. Karena ku katakan sekali lagi. Ini perjalanan panjang dan kamu gak boleh sedih. Gak boleh ada tangisan apalagi ke kecewaan. Aku gak mau itu sampai terjadi"

"Baik, aku tulis ya" Daffa mengangguk paham lagi.

"Kedua, kamu harus siapkan uang. Jika kamu tidak ada gunakan rekeningku. Yang mana password nya sudah kamu ketahui lebih dulu. Tapi, kalau kamu lupa aku ingatkan sekarang agar kamu tidak kebingungan Daffamilikbellasepenuhnya. Itu password nya. Sudah dicatat?"

"Sudah"

"Inilah perjalanan akan dimulai. Kamu, pergi. Semua keperluanmu sudah ada di rumah pohon, sudah ku titipkan ke pak Tatan."

"Kamu berangkat dari bandara Soekarno Hatta. Lalu, ketika di pesawat kamu tidak usah risau paling cepat perjalanan nya 11 jam. Jika kamu kebingungan tidak ada teman, buku-buku sudah ku kumpulkan untuk menemani keheningan disana."

"Aku masih gak ngerti, kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Bella yang tampak kebingungan.

"Ke suatu tempat Bell, nah lanjut lagi catatannya. Karena waktu kita gak lama."

"Maksudmu apa sih?"

"Setelah disana Internasional Thurgood Marshall, akan menyapamu dengan baik pastinya. Setelah itu kamu jangan kecapean disana. Aku harap kamu benar-benar mendengarkan perintahku bell. Ketika kamu disana, kamu harus pesan hotel segera, tidak usah risau. Akan ada satu wanita yang seumuran denganmu, dia ramah sekali, rambutnya pendek kecoklatan. Dia akan menuntunmu untuk mencari hotel"

"Aku harap juga begitu daff, kalau semua baik-baik aja."

"Teman baru mu akan membantumu selama di sana, kamu ingin sesuatu? Bagaimanapun, kapanpun dia pasti membantu. Kamu istirahatkan badanmu. Harus. Kalau tidak, aku marah sekali padamu."

"Aku masih gak percaya maksudnya apa sih ini daff?"

"Aku lanjut lagi ya, setelah dihotel kamu harus banyak makan, mandi, minum vitamin, gak boleh keras kepala."

"Iya daff"

"Nah setelah itu kamu harus bisa mencari rumah sakit itu. Yang disana tentunya, ada aku. Johns Hopkins, jaraknya sekitar 30 menit dari hotel mu. Kamu cukup perlu menaiki transportasi umum di sana. Sekali saja."

"Rumah sakit, sepertinya tidak asing pernah kudengar. Tapi siapa ya yang pernah mengatakan?"

"Bella, sudah kubilang kita harus buru-buru." Nadanya halus sekali.

"Iya daff"

"Jika rencana Tuhan tidak bisa sejalan kamu cukup datang mencurahkan semuanya di Sherwood Gardens. Tapi aku berharap rencana Tuhan akan indah, kita akan bersama disini berdua. Maaf ya melati nya harus digantikan tulip untuk beberapa saat, gapapa ya. Karena kupikir ini tempat yang cocok untuk mu, untuk mengganti rumah pohon selama di sana. Semoga kamu suka keadaan disana."

"WAITING"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang