Part 11

217 9 0
                                    

Jimin mulai membuka mulutnya dan menyapu lembut bibir yoonji.

Yoonji yang sadar dengan perlakuan jimin padanya sekuat tenaga ia mendorong dada jimin hingga ciuman mereka terlepas.

Yoonji yang tidak tahu harus berkata apa ia langsung berlari pergi dari perpus itu, saat ia membuka pintu untuk keluar ia melihat namjoon dan seokjin yang tengah menatapnya heran, yoonji tidak peduli akan hal itu, ia berlari pergi melewati mereka berdua.

"Hey yoonji mau kemana?"teriak seokjin yang langsung mengejar yoonji

"Apa jimin melakukan kesalahan?"fikir namjoon saat melihat yoonii yang lari
Namjoon segera masuk ke ruang perpus dan mendapati jimin yang tengah mengacak acak rambutnya

Aku mengacak acak rambutku dengan wajah frustasi.
"Pabo.. seharusnya aku tidak melakukan itu.. kenapa kau tidak bisa mengendalikannya?!"gerutu jimin dengan memukuli kepalanya

"Jimin-ah ada apa? Aku lihat yoonji berlari dan menghiraukan teriakan seokjin.. memangnya apa yang kau lakukan padanya?"tanya naamjoon yang penasaran.

"Aku hanya mengatakan kalau aku mencintainya"jawabku
"Yya kenapa kau mengatakannya?"tanya namjoon frustasi
"Kau bilang aku harus memanfaatkan kesempatanku untuk berdua dengan yoonji"

"Maksudku kau memanfaatkan kesempatan dengan mengobrol dengannya, bukan menyatakan perasaan cinta..."ucap namjoon frustasi
"aku tidak tahu harus mengobrol apa.. hanya kata itu yang terlintas di kepalaku.. dan lagi.. aku tidak bisa mengendalikan diriku.."ucap ku dengan wajah gusar

"Mwoya.. mengendalikan diri? Apa maksudmu?"tanya namjoon heran
"Aku menciumnya"
"Mwo? Kau menciumnya?"
"Ne"
"Tapi kenapa dia tidak pingsan ya?" Tanya namjoon yang membuatku juga berfikir begitu
"Aku juga tidak tahu"ucapku sambil mengedikkan bahu
"Namjoon aku harus bagaimana.."lanjutku dengan wajah sedih. Aku melihat namjoon befikir sebentar..

"Hemm.. begini saja.. kau ajak yoonji pulang denganmu dan membicarakanya dalam perjalanan pulang"
"Bagaimana kalau dia tidak mau?"
"Benar juga yah.."ucap namjoon dan berfikir kembali
"Ahh.. aku tahu.. kau paksa saja untuk dia naik di motormu.. kalau masih tidak mau kau ancam saja dia dengan ciuman"ucap namjoon
"Apa kau bercanda?"tanyaku pada namjoon
"Habis tidak ada pilihan lain"
"Namjoon-ah mungkin sunbae akan marah besar padaku.."ucapku dengan gusar

.............................

Yoonji yang tengah berlari tangannya di tarik oleh seokjin yang membuat tubuhnya berbalik menghadap seokjin.
Lalu seokjin menarik tangan yoonji menuju atap sekolah.

"Yoonji-ah bicaralah padaku apa yang terjadi?"ucap seokjin
Yoonji masih diam dengan wajah merahnya, ia sangat malu untuk menceritakannya pada seokjin

"Yoonji-ah ceritakan padaku apa yang terjadi.. siapa tahu aku bisa menemukan solusinya"pinta seokjin
"Eung.. begini.. eung.. aku.. dia.."seokjin masih menunggu perkataan yoonji
"Dia menciumku"ucap yoonji dengan mata terpejam berusaha untuk tidak gugup.

"Mwo? Dia menciummu?"tanya seokjin tak percaya. Sedetik kemudian seokjin tersenyum. dan membuat yoonji jadi heran

"Kenapa kau tersenyum?"tanya yoonji
"Aniya.. kupikir kau sudah terbiasa dengan ciuman jimin"
"Apa maksudmu aku tidak mengerti?"
"Aku mendengar dari namjoon sebelumnya kau pernah di cium oleh jimin dan setelah itu kau pingsan, melihatmu yang tidak pingsan karena dicium jimin tadi mungkin kau sudah terbiasa dengan apa yang jimin lakukan padamu"ucap seokjin panjang lebar

"Dia juga mengatakan kalau dia mencintaiku"ucap yoonji dengan wajah memerah karena malu
"Sudah pasti itu alasannya mengapa jimin menciummu... lalu kau jawab apa?"tanya seokjin
"Waktu itu aku gugup dan tidak tahu harus jawab apa"jawabku sambil menunduk

"Yoonji-ah apa kau tidak marah dengan perlakuan jimin kepadamu?"tanya seokjin. Yoonji langsung mendongakkan kepalanya menatap wajah seokjin
"Marah?"yoonji berfikir
"Waktu pertama kali jimin melakukannya aku memamg marah, tapi.. entah mengapa waktu tadi jimin melakukannya.. aku merasa kalau aku tidak marah sama sekali"jelas yoonji

"Itu berarti kau menyukainya"ucap seokjin
"Waktu dia mengatakan kalau dia mencintaiku entah kenapa hati kecilku merasa senang"
"Ini tidak salah lagi.. kau benar benar menyukainya"ucap seokjin pasti

"Yoonji-ah kau harus menyelesaikan permasalahanmu dengan jimin... bicaralah padanya apa yang kau rasakan.. jika kau belum siap dengan perasaanmu padanya.. dia pasti akan memberimu waktu"
"Aku akan mencoba bicara padanya"ucap yoonji

********************

Aku menunggu yoonji sunbae di gerbang sekolah yang sedari tadi sepi. Sudah cukup lama aku menunggu akhirnya orang yang ku tunggu muncul.

"Sunbae.."panggilku lalu berjalan kearahnya
Aku melihat seokjin berpamitan untuk pergi meninggalkan aku dan yoonji sunbae.

"Mwo?"ucap yoonji sunbae tanpa melihat ke arahku.
Aku yang melihatnya hanya tersenyum tipis, pasti yoonji sunbae masih marah padaku, bahkan dia enggan melihat wajahku

"Ikutlah denganku.. ada yang ingin aku bicarakan padamu"ucapku canggung
"Baiklah"ucap yoonji sunbae yang mau ikut ajakanku.
Jadi aku tidak perlu memaksa atau mengancamnya seperti kata namjoon

"Jimin katanya mau bicara.."ucap yoonji sunbae
"Ya.. tapi nanti.."
"Kapan?"
"Sepertinya sunbae tidak sabaran sekali"ucapku, yoonji sunbae hanya mendesis pelan

Aku membawa motorku menuju restoran yang tidak terlalu jauh.
"Jimin-ah kenapa kau membawaku kesini?" Tanya yoonji sunbae
Aku langsung menarik lembut tangannya untuk masuk ke reatoran tersebut tanpa menjawab pertanyaan yoonji sunbae.

Aku menuntunya masuk ke dalam dan aku mendudukannya di kursi.
"Jimin-ah kenapa kau membawaku kesini?"tanya yoonji sunbae heran
"Aku lapar sunbae.."ucapku
"Katanya kau ingin bicara padaku.."
"Sunbae tidak sabaran sekali"godaku yang melihat yoonji sunbae dengan wajah yang memerah, apa dia mulai kesal

Yoonji sunbae kesal dan bangkit berdiri yang berniat pergi, aku langsung meraih tangannya.

"Sunbae duduklah.. kita makan dulu.. aku lapar.."pintaku
Sunbae yang melhat tatapan mataku yang memelas langsung ia mendudukan tubuhnya.
"Sunbae kau mau pesan apa?"tanyaku
"Ramen dan es teh"
"Baiklah.. ramen dan es teh nya dua"ucapku pada pelayan yang langsung di angguki oleh pelayan
Dan tidak berapa lama kemudian pelayan itu datang dan membawa pesanan kami

Kami memakannya tanpa membuka suara sampai makanan kami habis.
"Sunbae.. mian.."ucapku dengan wajah yang memelas
"Maaf karena aku menciummu, karena menciummu juga kau jadi terkena hukuman.. tapi aku tidak akan meminta maaf karena perkataanku yang mencintaimu"ucapku sambil menatap matanya dengan lekat
Yoonji sunbae yang tadinya menundukkan kepalanya tiba-tiba terkejut dan mendongakkan wajahnya setelah mendengar kata-kata terakhirku.

"Aku butuh waktu untuk menjawabnya.."ucap yoonji sunbae menunduk
"Gwenchana.. aku akan menunggu jawabanmu sampai sunbae siap"aku menatapnya
"Gomawo.."ucapnya tersenyum.
Senyumnya sangat manis, rasanya ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum padaku.

"Jimin-ah.."aku dan yoonji sunbae mengalihkan pandangan mataku dan melihat seseorang tengah melambaikan tangannya padaku.

"Jungkook V"Aku juga melambaikan tangan padaku padanya dan menyuruhnya untuk duduk di meja tempatku duduk

"Eoh.. siapa dia?"ucap jungkook yang melihat yoonji
"Yeojachingumu ya.."goda V yang membuat pipi yoonji memerah
"Hem.. dia sunbaeku" ucap jimin sambil melirik yoonji yang merasa tidak nyaman karena kehadiranny teman-temannya

"Annyeong jeon jungkook ibnida"ucap jungkook ramah pada yoonji
"V ibnida"ucap V
"Noona siapa namamu?"tanya jungkook
"Ne? Yoonji ibnida"ucap yoonji dengan tersenyum kikuk

"Jimin-ah sudah lamaya kita tidak bertemu"ucap jungkook yang di anggukkan oleh jimin
"Jimin-ah nanti malam kita ke klub yuk, sudah lama kita tidak di sa.."V yang sedang bicara tidak sengaja perkataannya berhenti ketika ia sadar bahwa jimin memberi kode untuk berhenti bicara.

'mwo? Klub?'yoonji dalam hati

                              TBC

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang