part 5

252 11 0
                                        

Jimin terus mendekatkan wajahnya pada yoonji sampai ia berhenti karna sebuah tamparan melayang pada sebelah pipinya.

"Aww.. sunbae appo.." ucap jimin ketika di tampar oleh yoonji
"Kenapa kau menamparku?" Tanyanya
"karna kau kurang ajar"jawabnya
"Aku tidak kurang ajar" elak jimin
"Tidak kurang ajar? Lalu kenapa kau mendekatkan wajahmu padaku?"
"Aku hanya ingin tahu kalau sunbae yang mengatakan kalau aku ini tampan"
"Sudah ku bilang tidak" elak yoonji teriak pada jimin
"Tapi kenapa wajahmu memerah seperti itu?"
"Itu karna.. karena aku.. aku gerah.. udaranya panas" ucap yoonji beranjak menuju jedela untuk di buka
"Sunbae kau sudah mengerjakan soalnya?"tanya jimin
"Sudah"ucap yoonji sambil menunjukka kertas soalnya
"Wahh... sunbae ini benar semua.. tapi kenapa nilaimu jelek waktu itu?"
"Aku tidak belajar sebelum ujian"
"Kau pasti tidur" ledek jimin
"Aku lupa waktu itu kalau ada ujian"
"Sunbae besok belajarnya di rumahku ya"
"Ne"
"Jangan sampai ketiduran"
"Arra"
"Ya sudah aku pamit pulang dulu annyeong"ucap jimin pergi

****************

Esok hari

Aku berlari mengelilingi komplek perumahan, rasanya sudah lama aku tidak lari pagi seperti ini
Sunbae sedang apa ya sekarang, fikirku sambil mengingat kejadian kemarin saat aku mencium bibirnya.
Aku tersenyum sambil memegangi bibirku.

"Awass.." teriak seseorang, dan aku melihat bola melambung ke arahku dengan cepat aku menangkap bola itu
"Jimin-ah kau tidak papa?"tanya yoonji sunbae khawatir
"Gwenchana sunbae" ucapku sambil tersenyum dan mengarahkan bola yang ku pegang padanya, dengan sigap dia menangkap bolanya
"Sunbae ayo kita main bersama" ajakku
"Aku sudah lelah, aku mau mandi" ucapnya pergi begitu saja
"Sunbae jangan lupa untuk belajar di rumahku.. aku tunggu.." teriakku yang hanya di balas dengan jempok tangan terangkat tanda oke

................................

"Anyeonghaseyo" sapa yoonji pada ibunya jimin gain
"Kau pasti yoonji anaknya jihyun yang di ceritakan oleh jimin?"
"Ne bibi, apa jiminnya ada di rumah?"tanya yoonji pada gain
"Ne.. jimin ada di rumah, kau masuk saja ke kamarnya"ucap gain
"Kamarnya dimana?"tanya yoonji
"Di lantai atas"jawab gain

Yoonji langsung masuk kerumah jimin dan menuju lantai atas ke kamar jimin
"Pasti ini kamarnya"gumam yoonji yang melihat pintu kamar terpampang sebuah nama 'PARK JIMIN'
"Jimin-ah" ucap yoonji sambil menggedor pintu kamar jimin, namun tidak ada sautan dari sang pemilik kamar
"Apa aku harus membuka pintunya saja"gumam yoonji pelan, dengan ragu membuka pintu kamar jimin dan melihat kamar jimin kosong
"Kemana dia "fikir yoonji sambil memperhatikan isi kamar jimin
Yoonji melihat bingkai foto jimin yang terlihat di meja dan ia mengambil foto itu.
"Kyeopta"ucapnya pelan sambil memandang foto jimin
"Subae.."sadar di panggil oleh jimin ia langsung menaruh foto itu kemeja dan berbalik menghadap jimin.
Saat berbalik menghadap jimin ia di kejutkan dengan apa yang dilihat di depannya, bagaimana tidak trkejut yoonji melihat jimin selesai mandi dengan telanjang dada dan hanya memakai celana pendek selutut
"Sunbae kau tidak terlambat juga rupanya"ucap jimin berjalan kearah yoonji
"Sunbae kenapa kau terdiam seperti patung?"tanya jimin yang di respon dengan gelengan kepala
"Lalu kenapa kau.."perkataan jimin terhenti saat melihat yoonji yang mematung karena penampilannya, dengan jahilnya ia berjalan mendekati yoonji
Yoonji yang sadar langsung berjalan mundur
"Yya kau mau apa?"tanya yoonji
"Sunbae apa aku setampan itu sampai kau tidak berkedip tadi?"goda jimin
"A..ani..ya"jawab yoonji gugup
"Geurae?"tanya jimin yang terus berjalan mendekati yoonji tanpa ada niat untuk berhenti
"Jimin-ah berhenti" pinta yoonji yang terus berjalan mundur ke belakang
"Shireo"jawabnya terus berjalan maju
"Jebal.. jangan lakukan itu padaku" ucap yoonji yang terus berjalan mundur sampai menabrak dinding.
Kedua tangan jimin mengunci tubuh mungil yoonji.
"Memangnya apa yang aku lakukan padamu?"ucap jimin mendekatkan wajahnya
"jangan.. jangan lakukan itu.."pinta yoonji sambil menutup kedua matanya dan..

Cup~

Tubuh yoonji langsung ambruk saat jimin mencium yoonji, sadar dengan hal itu jimin langsung membuka kedua matanya dan mendapati yoonji yang pingsan

"Sunbae bangun.." ucap jimin khawatir sambil menepuk nepuk pipi yoonji berkali kali.
Dengan kesal karna yoonji belum juga bangun jimin langsung menggendong yoonji dan merebahkan tubuh yoonji di atas kasurnya

"Apa yang harus aku lakukan? Jimin pabo seharusnya kau tidak melakukan itu" ucapnya sambil memukul kepalanya pelan dan segera untuk ganti pakaian dan pergi ke lantai bawah untuk mengambil minyak angin

...........................

Perlahan yoonji membuka matanya.
"Dimana ini? Ini seperti kamar jimin, tadikan aku.."yoonji kembali teringat dengan kejadian tadi yang membuat pipinya merah padam
"Kenapa dia melakukan itu? Yoonji pabo seharusnya kau lari saja tadi" gerutu yoonji dan langsung pergi lari meninggalkan kamar jimin

"Yoonji kau mau kemana?"tanya gain yang di hiraukan oleh yoonji

"Eomma ada apa?"tanya jimin yang baru saja mengambil minyak angin untuk yoonji
"Tadi yoonji pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan eomma"jelas ibu jimin
"Mungkin dia sudah selesai belajarnya"ucap jimin asal karena jimin tidak mau tahu gain tahu yang sebenarnya
"Emang sudah selesai belajarnya?"tanya gain yang di anggukkan oleh jimin
"Mwoya.. cepat sekali"
"Ne eomma dia orangnya cukup pintar tapi malas untuk belajar"ucap jimin

.......................

Esok harinya

Aku harus menyelesaikan masalahku dengan yoonji sunbae, aku cepat cepat pergi dari rumah berniat untuk mengajak yoonji sunbae berangkat bersama.

"Bibi apa yoonji sunbae ada di rumah?"tanyaku pada jihyun ahjumma
"Dia sudah pergi pagi pagi sekali, biasanya dia pergi agak pagi, mungkin dia sedang piket" ucap jihyun ahjumma
"Ya sudah bi aku pamit pergi annyeonghaseyo" aku segera pergi ke sekolah

...................

"Woyy melamun terus"ucap namjoon mengagetkanku
"Astaga.. jantungku hampir saja copot" ucapku
"Kenapa kau melamun?"tanya namjoon
"Aniya" ucapku masih melamun
"Ceritalah padaku, aku akan mendengarkanmu, siapa tahu ada solusinya"ucap namjoon yang membuatku langsung berfikir untuk menceritakannya
"Aku memikirkan orang itu setiap hari, setiap melihatnya entah kenapa aku ingin sekali mendekatinya, apa kau tau itu perasaan apa?"tanyaku padanya
"Aigoo.. kenapa kau bodoh sekali itukan perasaan suka.. kau pasti sudah menciumnya yakan?"goda namjoo
"Kenapa kau bisa tahu?"aku langsung melihat ke arah namjoon
"Jincca? Kau sudah menciumnya? Aku hanya asal bicara tadi"ucap namjoon kaget
"Eottokhae.. aku sudah menciumnya sampai dia pingsan dan sampai saat ini dia tidak mau menemuiku"terangku
"Yya kau apakan dia sampai pingsan begitu?"tanya namjoon
"Aku hanya menempelkannya saja"ucapku jujur
"Ya sudah cobalah kau temui dia dan bicara sejujurnya"
"Gomawo namjoonie" ucapku tersenyum
"Oh iya, kau tahu di mana kelas seokjin?"lanjutku
"Tidak jauh dari sini hanya lewat satu kelas saja"jawab namjoon
"Memangnya orang itu seokjin?"tanya namjoo
"Aniya bukan dia orangnya"jawabku
"Lalu siapa?"aku hanya tersenyum mendengar pertanyaan namjoon

                                TBC

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang